Berita Nasional Terkini

Tangani Utang Kereta Cepat Whoosh, Danantara dan Pemerintah Berbagi Peran

Dony Oskaria mengatakan bahwa Danantara bersama pemerintah akan berbagi peran dalam menangani utang Kereta Cepat Whoosh, Rabu (12/11/2025).

KOMPAS.com/Krisda Tiofani
UTANG WHOOSH - Foto kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh. Chief Operating Officer (COO) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria menegaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah akan berbagi peran dalam menangani utang proyek Kereta Cepat Whoosh, Rabu (12/11/2025). (KOMPAS.com/Krisda Tiofani) 

Ringkasan Berita:
  • Danantara dan pemerintah berbagi peran dalam menangani utang proyek Whoosh, dengan fokus berbeda
  • Proyek Whoosh dinilai memberi manfaat besar bagi ekonomi nasional, terutama dalam memperkuat konektivitas dan efisiensi transportasi massal
  • Keberlanjutan operasional Whoosh menjadi prioritas

TRIBUNKALTIM.CO - Utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) masih jadi sorotan. 

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah akan berbagi peran dalam menangani utang proyek kereta cepat Whoosh itu. 

Langkah ini disebut sebagai strategi menjaga keberlanjutan layanan transportasi modern yang menjadi kebanggaan nasional.

Menurut Dony, kebijakan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menilai proyek Whoosh telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

“Masalah mengenai restrukturisasinya juga sudah disampaikan oleh Bapak Presiden, tentu melibatkan pemerintah dan Danantara,” ujar Dony seusai penandatanganan SKB Percepatan Pembangunan Gudang Perum Bulog di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Baca juga: Purbaya Minta Diajak Negosiasi Utang Whoosh ke China, Skema Pembayaran Pakai APBN Belum Final

Fokus Danantara pada Operasional

Dony menjelaskan, Danantara akan fokus pada aspek operasional agar layanan kereta cepat semakin efisien dan mampu menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta-Bandung dan sekitarnya.

“Mana yang porsinya Danantara tentu akan dilakukan oleh Danantara, terutama sekali berkaitan operasional Whoosh,” jelasnya.

Sementara itu, pemerintah akan mengambil peran dalam pengelolaan dan penguatan infrastruktur pendukung, sehingga layanan kereta cepat dapat berjalan lancar dan berkelanjutan.

UTANG WHOOSH - Chief Operating Officer (COO) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria ditemui di Kemenko Pangan, Jakarta pada Selasa (11/11/2025). Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah akan berbagi peran dalam menangani utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), Rabu (12/11/2025). (KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY)
UTANG WHOOSH - Chief Operating Officer (COO) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria ditemui di Kemenko Pangan, Jakarta pada Selasa (11/11/2025). Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah akan berbagi peran dalam menangani utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), Rabu (12/11/2025). (KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY) (KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY)

Manfaat Ekonomi

Dony menekankan bahwa proyek Whoosh telah memberikan dampak ekonomi nyata, terutama dalam memperkuat konektivitas antarwilayah serta meningkatkan efisiensi pergerakan masyarakat.

Baca juga: KPK Selidiki Dugaan Korupsi Lahan Proyek Whoosh, Indikasi Jual Beli Aset Negara dan Mark Up Harga

“Whoosh ini memberikan manfaat yang banyak, terutama sekali buat perekonomian kita dan juga buat angkutan massal,” katanya.

Ia berharap layanan Whoosh semakin diminati masyarakat dan mampu menjaga keberlanjutan operasional secara efisien dan profesional.

“Kami bertanggung jawab terhadap operasional Whoosh supaya lebih optimal lagi memberikan layanan yang lebih baik, dan mudah-mudahan ke depannya membawa penumpang lebih banyak,” tambah Dony.

Pemerintah Tanggung Pembayaran Utang Whoosh

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah akan menanggung pembayaran utang proyek Kereta Cepat Whoosh, dengan nilai cicilan mencapai sekitar Rp 1,2 triliun per tahun.

Prabowo meminta agar polemik mengenai utang proyek strategis nasional itu tidak dibesar-besarkan.

Baca juga: Awalnya Ditolak Purbaya, Kini Pemerintah Siapkan Skema APBN untuk Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh

Menurutnya, proyek Whoosh tidak semestinya hanya dinilai dari aspek keuntungan semata, melainkan dari manfaat luas bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

“Enggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” ujar Prabowo dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (5/11/2025). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved