Pilpres 2024

Demokrat Sendirian, PKS Dukung Keputusan Anies Baswedan Pilih Cawapres, Koalisi Perubahan Bubar?

Partai Demokrat sendirian, PKS dukung keputusan Anies Baswedan pilih cawapres, Koalisi Perubahan untuk Persatuan bubar?

|
Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Anies Baswedan seusai menyambangi rumah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8/2023). Partai Demokrat sendirian, PKS dukung keputusan Anies Baswedan pilih cawapres, Koalisi Perubahan untuk Persatuan bubar? 

3. Sampai hari ini kami tetap merujuk kepada keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII bahwa PKS secara resmi mendukung dan mengusung Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden Republik Indonesia.

4. PKS tetap pada keputusan MMS VIII tersebut dan PKS akan berjuang sebaik-baiknya dalam menjalankan amanat tersebut.

5. PKS berpegang kepada kesepakatan sebelumnya di dalam piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bahwa dalam penentuan Calon Wakil Presiden RI ditentukan oleh Calon Presiden RI Anies Rasyid Baswedan.

6. PKS memohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia agar pemilu tahun 2024 mendatang berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dengan tetap menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.

Baca juga: Demokrat: Anies Lebih Patuh pada Surya Paloh, Sempat Minta AHY Kini Pilih Cak Imin Jadi Cawapres

Koalisi Perubahan untuk Persatuan Bubar?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres di ambang keruntuhan setelah tiba-tiba Demokrat menuding Nasdem dan Anies mengkhianati mereka.

Pada hari Kamis sore (31/8/2023), secara mengejutkan, Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya menyampaikan pernyataannya.

Dalam keterangannya, ia menyatakan benar adanya wacana memasangkan Anies dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atas usulan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh secara sepihak.

Teuku Riefky menegaskan hal tersebut sebagai pengkhianatan terhadap semangat perubahan.

"Ini Pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.

Bahkan ini pun pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," bunyi surat pada paragraf terakhir Teuku Riefky.

"Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi."

Elite Demokrat mengeluhkan pengaruh Surya Paloh terhadap Anies yang dinilainya terlalu kuat.

Pasalnya, Demokrat meyakini koalisi mestinya dibangun atas kesetaraan antara masing-masing pihak.

"Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan dalam koalisi," ujar Riefky.

Baca juga: Aboe Bakar Alhabsy Sebut Sandiaga Uno Serius Ajak PKS dan Demokrat Berkoalisi

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved