Pilpres 2024

Buka-Bukaan di Mata Najwa, Anies Bantah Jadi Petugas Partai Surya Paloh Karena Terima Cak Imin

Buka-bukaan di Mata Najwa, Anies Baswedan bantah jadi petugas partai Surya Paloh karena terima Cak Imin.

|
Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunKaltim.co
Deklarasi Anies - Muhaimin sebagai capres cawapres di Pilpres 2024. Buka-bukaan di Mata Najwa, Anies Baswedan bantah jadi petugas partai Surya Paloh karena terima Cak Imin 

TRIBUNKALTIM.CO - Perjodohan antara Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menuju Pilpres 2024, masih jadi sorotan.

Terbaru, pasangan capres-cawapres yang baru deklarasi ini hadir di acara Mata Najwa.

Sebelumnya, beredar kabar Anies Baswedan terpaksa menerima Ketua Umum PKB, Cak Imin sebagai cawapres.

Diketahui, perjodohan ini diatur Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.

Menurut Anies, dirinya sempat dilema ketia Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjodohkannya dengan Cak Imin.

Baca juga: Di Mata Najwa, Anies Baswedan-Cak Imin Beri Jawaban Tak Terduga Siapa Cawapres Prabowo dan Ganjar

Baca juga: Partai Demokrat Minta Nama Koalisi Perubahan Diganti Buntut Duet Anies-Cak Imin, Begini Respons PKS

Namun, dengan keyakinan penuh dan rekam jejak yang jelas, Anies pun mengikuti kemauan Surya Paloh.

Hal itu diungkap blak-blakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut di YouTube Narasi milik Najwa Shihab, Senin (4/9/2023)..

Dalam acara tersebut, Anies ditanya mengenai seberapa jauh keterlibatannya dalam proses penentuan cawapres Cak Imin untuk mendampinginya di Pilpres 2024 nanti.

Lantaran, sebelumnya, disebutkan keputusan itu hanya diambil oleh Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, dan Anies hanya ditugaskan menjalankan keputusan itu selayaknya seorang petugas partai.

Anies kemudian menjelaskan, jika Surya Paloh mengajukan nama yang tidak relevan dan ia kemudian melaksanakan perintah tersebut, maka dikatakan Anies, itu merupakan petugas partai karena semata-mata hanya menjalankan perintah.

Namun, jika nama yang diputuskan Surya Paloh sesuai kebutuhan, maka bisa muncul darimana saja.

Seperti yang dikatakan Anies yang menyatakan perlu mengundang Partai Kebangkitan Nasional (PKB) karena merasa pihaknya lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, sehingga membutuhkan partai yang mempunyai basis kuat di sana.

"Apabila Pak Surya Paloh mengajukan nama yang tidak relevan dengan usaha pemenangan dan saya harus melaksanakannya, maka saya petugas partai, semata-mata menjalankan," katanya, dikutip dari YouTube Mata Najwa.

Baca juga: Komitmen Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024, PKS Harap Demokrat Kembali ke Koalisi Perubahan

Baca juga: Untung Rugi Demokrat Gabung PDIP atau Prabowo Usai Ditinggal Anies, dengan Ganjar Bisa Jadi Menteri

"Tapi, kalau yang dibawa namanya adalah yang sesuai dengan kebutuhan kita, seperti yang saya sampaikan tadi, kita perlu mengundang PKB.

Kenapa? Karena kita lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, kita butuh partai yang basis kuat di sana," imbuhnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved