Pilpres 2024

Buka-Bukaan di Mata Najwa, Anies Bantah Jadi Petugas Partai Surya Paloh Karena Terima Cak Imin

Buka-bukaan di Mata Najwa, Anies Baswedan bantah jadi petugas partai Surya Paloh karena terima Cak Imin.

|
Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunKaltim.co
Deklarasi Anies - Muhaimin sebagai capres cawapres di Pilpres 2024. Buka-bukaan di Mata Najwa, Anies Baswedan bantah jadi petugas partai Surya Paloh karena terima Cak Imin 

"Jadi ketika ada nama ini, ini adalah nama yang sesuai kebutuhan.

Kalau sesuai dengan kebutuhan kita, bisa muncul nama itu darimana saja," tambahnya lagi.

Menurut Anies, Surya Paloh dihadapkan dengan dua pilihan.

Pertama, berunding dulu dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat terlebih dahulu.

Kemudian baru membangun kesepakatan dengan PKB, yang mana risikonya bisa memungkinkan PKB diajak kerja sama dengan partai politik lainnya lebih dulu.

Kedua, membangun kesepakatan bersama dengan PKB terlebih dahulu, baru nanti menjelaskan kepada PKS dan Partai Demokrat.

Di mana risikonya adalah mereka merasa dilewati atau tidak diajak berdiskusi terlebih dahulu.

"Pada waktu itu, Pak Surya Paloh itu berada dalam situasi, saya berunding dulu dengan PKS dan Demokrat, baru nanti bangun kesepakatan dengan PKB.

Baca juga: AHY Move On Usai Dikhianati Anies Baswedan, NasDem Tuding SBY Bohong hingga Mau Lapor Polisi

Baca juga: BREAKING NEWS: KPK Bakal Periksa Cak Imin Besok Selasa 5 September 2023, Cek Kasus Cawapres Anies

Risikonya mungkin PKB sudah diajak dengan yang lain dulu atau bangun kesepakatan sekarang, lalu menjelaskan kepada PKS dan Demokrat, risikonya mereka merasa dilewati dan tidak diajak bicara," jelas Anies.

Menurut Anies, Surya Paloh pun akhirnya memilih opsi pertama yang lebih memilih untuk bersepakat terlebih dahulu dengan PKB.

"Kemudian, Pak Surya Paloh memilih opsi yang pertama, ambil kesepakatan dulu terus kemudian jelaskan, memang ada risiko perasaan seperti dilewatkan, ditinggalkan," katanya.

Jadi, menurut Anies, jika yang ditawarkan tersebut bukan solusi dan kemudian dirinya melaksanakanya, maka itu adalah petugas partai.

Namun, jika ada solusi, maka itu merupakan sesuatu yang masuk akal untuk dibicarakan.

"Jadi, kalau yang ditawarkan itu bukan solusi dan saya kemudian melaksanakannya, itu namanya petugas, tidak ada relevansinya untuk kemudian menyetujui," tutur Anies.

"Tapi kalau itu adalah solusi, maka ini sesuatu yang masuk akal untuk dibicarakan," sambungnya.

Baca juga: Anies dan Cak Imin dalam Masalah, Gus Yahya Peringatkan Capres/Cawapres Jangan Catut Nama NU

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved