Konflik Rusia vs Ukraina
Ukraina dan NATO Dalam Masalah Serius, Korea Utara Buka Opsi Kirim Senjata Mematikan ke Rusia
Ukraina dan NATO dalam masalah serius, Korea Utara buka opsi kirim senjata mematikan ke Rusia
TRIBUNKALTIM.CO - Ukraina dan NATO dalam masalah serius.
Pasalnya, Korea Utara dikabarkan bersedia memasok senjata mematikan untuk membantu Rusia.
Diketahui, selama ini Ukraina banyak mendapatkan bantuan senjata canggih dari NATO Cs untuk bertahan bahkan menyerang balik Rusia.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan akan berkunjung ke Rusia bulan ini untuk bertemu Vladimir Putin.
Keduanya akan membahas kemungkinan Korea Utara memasok senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina, The Guardian melaporkan.
Baca juga: Profil Xanana Gusmao, PM Timor Leste Mendadak Jadi Sorotan usai Cium Tangan Iriana di Depan Jokowi
Baca juga: Gara-Gara Klaim Pentagon, Prabowo Subianto Disorot Media Rusia, Disebut Kutuk Serangan di Ukraina
Seorang pejabat Amerika Serikat, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan rincian rencana pertemuan itu masih belum jelas.
Tetapi ia menambahkan bahwa pertemuan itu kemungkinan besar akan berlangsung di kota pelabuhan Rusia, Vladivostok, mengingat kedekatan kota itu dengan Korea Utara.
Kim Jong Un, yang jarang meninggalkan ibu kota Pyongyang, diperkirakan akan melakukan perjalanan ke pantai Pasifik Rusia dengan kereta lapis baja, menurut intelijen militer yang pertama kali dilaporkan oleh New York Times.
Sementara itu, Forum Ekonomi Timur dijadwalkan berlangsung dari 10 hingga 13 September di Universitas Far Eastern Federal di Vladivostok, yang akan dihadiri oleh kedua pemimpin tersebut.
Kim Jong Un juga berencana mengunjungi Dermaga 33, tempat kapal angkatan laut dari armada Pasifik Rusia berlabuh.
Kim Jong Un dan Vladimir Putin pertama kali bertemu pada tahun 2019.
Kini, keduanya mengupayakan kerja sama militer dan ekonomi yang lebih besar untuk melawan meningkatnya isolasi internasional yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina dan program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara.
Baca juga: AS Ingin Perang Ukraina vs Rusia Terus Berlanjut, Paman Sam Pasok Senjata Rp 3,8 T
Baca juga: Memanas, AS Ancam Korea Utara Agar Tak Pasok Senjata ke Rusia untuk Perang Ukraina
Vladimir Putin berkeinginan untuk mengamankan peluru artileri dan rudal antitank Korea Utara.
Sementara Kim Jong Un berharap Kremlin akan membalasnya dengan teknologi untuk satelit dan kapal selam bertenaga nuklir, kata para pejabat kepada New York Times.
Pada akhir Mei dan Agustus lalu, Korea Utara gagal menembakkan dua kendaraan peluncuran luar angkasa, yang masing-masing membawa satelit pengintai militer.
Korea Utara mengatakan, mereka akan mencoba peluncuran lagi pada bulan Oktober, kata kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Kim Jong Un juga mencari bantuan pangan di tengah laporan kekurangan pangan kronis dan tingginya angka kekurangan gizi di kalangan anak balita di Korea Utara.
Baca juga: Akhirnya Rusia Gunakan Pasukan Cadangan, Ukraina Berhasil Tembus Ladang Ranjau
Baca juga: Ukraina Senyum, Rudal Buatan AS Hancurkan Radar Canggih Rp 3 Triliun Milik Rusia
Kunjungan Rusia ke Korea Utara
Juru bicara dewan keamanan nasional AS, Adrienne Watson, menyebut bahwa menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, telah melakukan perjalanan ke Korea Utara baru-baru ini untuk mencari amunisi tambahan untuk perang di Ukraina.
“Kami mendapat informasi bahwa Kim Jong Un memperkirakan diskusi ini akan terus berlanjut, termasuk keterlibatan diplomatik tingkat pemimpin di Rusia,” kata Watson.
Dia menambahkan bahwa AS mendesak Korea Utara untuk menghentikan negosiasi senjata dengan Rusia dan mematuhi komitmen publik yang telah dibuat Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Rusia.
Kim Jong Un mengajak Shoigu melihat persenjataan terbaru dan tercanggih negaranya, termasuk rudal balistik dan drone mata-mata, di pameran pertahanan besar yang diadakan di Korea Utara awal tahun ini.
Gedung Putih mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya memiliki informasi intelijen yang menunjukkan bahwa Putin dan Kim telah saling bertukar surat setelah kunjungan Shoigu.
AS sebelumnya telah memperingatkan bahwa Korea Utara dapat memberikan lebih banyak senjata kepada Rusia.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pekan lalu bahwa AS khawatir bahwa negosiasi senjata antara kedua negara mengalami kemajuan aktif.
AS, Inggris, Korea Selatan dan Jepang mengatakan bahwa kesepakatan senjata apa pun antara Korea Utara dan Rusia akan melanggar resolusi dewan keamanan PBB.
Baca juga: Pasukan Wagner Terpecah, ke Rusia Atau Bela Ukraina Demi Balas Kematian Prigozhin
Baca juga: Lawan Rusia, Ukraina Ingin Dimanjakan AS Seperti Israel, Dapat Dana dan Senjata
AS Pasok Lagi Senjata ke Ukraina
Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan tambahan bantuan militer untuk Ukraina senilai 250 juta dolar AS atau setara Rp 3,8 triliun.
Termasuk peluru artileri, amunisi pertahanan udara, dan peralatan pembersih ranjau.
Dilansir dari Tribunnews.com, paket terbaru pengiriman senjata ini terjadi ketika Kiev berupaya melakukan gelombang serangan balasan terhadap kota-kota pendudukan Rusia yang dimulai Juni silam.
Departemen Luar Negeri AS menguraikan bantuan baru militer tersebut pada Selasa (29/8/2023).
Tercatat, Ukraina akan menerima amunisi tambahan berupa:
Sistem roket HIMARS, Rudal pertahanan udara AIM-9M, Roket Javelin dan senjata anti-tank lainnya, serta 3 juta butir amunisi senjata ringan.
Kedutaan Besar Rusia di Washington kemudian mengutuk transfer senjata tersebut sebagai “puncak kemunafikan”.
Pihak Kedubes Rusia juga mengatakan bahwa para pejabat AS bersikeras pada konsep memerangi Rusia sampai ke titik darah terakhir Ukraina.
Dengan kata lain, Rusia menuding AS menggunakan Ukraina sebagai pion, mendukungnya dalam perang jangka panjang meski sang pion akan berdarah-darah.
Baca juga: Wabah Mematikan Serang Polandia, Tempat NATO Pasok Senjata ke Ukraina, Ulah Rusia?
Baca juga: Prigozhin Telah Tewas, Rusia Bakal Kirim Pasukan Wagner Kembali Perang ke Ukraina?
Kedutaan Rusia kemudian menghubungkan bantuan tersebut dengan pernyataan Senator AS, Mitt Romney, yang menyatakan kalau bantuan Amerika ke Kiev membantu “melemahkan” Rusia dan Tiongkok dengan 'harga murah'.
"Bantuan tersebut (dari AS ke Ukraina) merupakan “belanja pertahanan nasional terbaik yang pernah kita lakukan menurut saya,” kata Mitt Romney. (*)
Terjawab Penyebab Pesawat Bos Wagner Meledak, Putin Sebut Bukan Karena Rudal Rusia, Melainkan Granat |
![]() |
---|
Akhirnya Putin Bongkar Penyebab Pesawat Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Meledak, Karena Peledak Ini |
![]() |
---|
Akhirnya NATO Diambang Menyerah Bantu Ukraina Perang Lawan Rusia, AS Dkk Sudah Beri Rp 1.000 Triliun |
![]() |
---|
Mantan Presiden Brasil Tuding AS dan Eropa Jadi Pemicu Perang di Ukraina, Selain Zelensky dan Putin |
![]() |
---|
Dua Putri Putin Dilarang Masuk ke Beberapa Negara Eropa, AS dan Australia, Ini Rencana Dokter Maria |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.