Ibu Kota Negara

Rogoh Rp3,82 Triliun Bangun Gedung LPS di IKN Nusantara, Luhut Ledek Jatah Lahan LPS 1,2 Hektare

Rogoh Rp3,82 triliun bangun gedung LPS di IKN Nusantara. Menteri Luhut Binsar Pandjaitan ledek jatah lahan LPS 1,2 hektare.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dimulai sejak pada tahun 2022 kini mencapai progres 37 persen. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.

Ya, berbagai lembaga pemerintah bersiap membangun kantor baru di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur, salah satunya Lembaga Penjamin Masyarakat atau LPS.

Pemerintah menyiapkan anggaran Rp3,82 triliun bangun gedung LPS di IKN Nusantara.

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan ledek jatah lahan LPS 1,2 hektare.

Rencananya, LPS akan melakukan groundbreaking pada awal Februari 2024.

Baca juga: Otorita IKN Nusantara Beri Tax Holiday Lebih Panjang hingga 30 Tahun ke Investor, Apa Tujuannya?

Baca juga: Blak-blakan Isran Noor Ngomong Dominasi Investasi China, Pabrik Semen di Kutim Support IKN Nusantara

Baca juga: Terjawab Kapan Agung Sedayu dan Sinar Mas Group Membangun di IKN Nusantara, Investasi Hiburan Rp20 T

Melansir laman Infopublik.id, untuk pembangunan gedung baru ini, LPS menyiapkan dana senilai US$ 250 juta atau setara Rp 3,82 triliun (kurs Rp 15.300 per dolar AS).

Menurut Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa, LPS mendapat porsi lahan seluas 1,2 hektare di IKN.

"Ditargetkan, pembangunan akan dimulai pada Februari 2024, dan ditargetkan pada Agustus tahun depan LPS sudah punya satu buah gedung yang cukup membanggakan.

Sehingga setelah upacara 17-an di sana orang bisa lihat gedung LPS," kata Purbaya dalam Konferensi Pers di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Purbaya mengungkapkan, saat ini LPS sedang menyiapkan desainya.

Lahan seluas 1,2 hektare ini terbilang sedikit.

Bahkan ia mengklaim, pandangannya ini didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Ia pun meminta agar jatah tanahnya itu bisa ditambah.

"Saya kebetulan ketemu Pak Luhut, terus Pak Luhut bilang 'dapat berapa kau Pur? (tanah di IKN)'. 1,2 (ha).

'Sedikit amat, tambah lagi di sana banyak hutan'. Yaudah, bapak yang usahain, saya yang terima.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved