Bekali Pelatihan Budidaya Jamur Tiram, Yasiwa dan Fordas Kutim Sasar Anak Sekolah

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Yayasan Konservasi Khatulistiwa Indonesia (Yasiwa), Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (KPDAS) Kutai Timur, dan Sekretariat Kabupaten (Sekkab) bagian sumber daya alam (SDA) bersama-sama memberikan pelatihan budidaya jamur putih.

Lagi-lagi pelatihan tersebut digelar di Kawasan Ekosistem Penting Lahan Basah Masangat Suwi (KEP LBMS) yang mencakup 3 kecamatan, Muara Ancalong, Long Masangat, dan Muara Bengkal.

Dimana, lahan basah Mesangat Sui menjadi fokus konservasi alam habitat buaya badas hitam.

Diakui oleh Pimpinan Yasiwa, Monika Kusneti bahwa pihaknya tidak hanya melibatkan konservasi alam di lahan basah Mesangat Sui, tetapi juga pemberdayaan dan peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.

Baca juga: 3 Kecamatan di Pedalaman Kutim Ada Proyek Peningkatan Kualitas Jalan 

"Lestari ekosistem berarti lestari sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Ini akan menjadi prinsip dalam pengelolaan Kawasan Lahan Basah Mesangat Sui di wilayah Kutai Timur," ujarnya, Senin (18/9/2023).

Sementara itu Kabag SDA Sekkab Kutim, Arief Nur Wahyuni menjelaskan bahwa pelatihan tersebut hasil kerja sama antara Bagian SDA Sekkab Kutim, Forum FKDAS Kutim, Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin, dan SMKN 01 Muara Bengkal.

Dimana, pelatihan budidaya jamur putih menyasar pada perwakilan PKK serta anak-anak SMAN dan SMKN dari 3 kecamatan tersebut.

"Kami juga mengundang ahli dari Stiper Kutim, Aliri untuk menjadi pembimbing dalam pelatihan budidaya jamur," ujarnya.

Ditambahkan oleh Kepala SMKN 01 Muara Bengkal bahwa peserta tidak hanya mendapatkan teori tetapi juga melakukan praktik. Mulai dari pembuatan hingga inokulasi bibit jamur tiram putih ke dalam baglog.

"Pada akhir kegiatan, setiap peserta dengan senang hati membawa pulang baglog hasil karya mereka sendiri,” pungkasnya. (*)