Pilpres 2024

Beda dengan Ganjar dan Anies, Prabowo Tolak Refleksi Diri di Cermin, Psikolog Cium Rasa Takut Gagal

Beda dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Prabowo Subianto tolak refleksi diri di cermin, Psikolog cium rasa takut gagal

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube Najwa Shihab
Bacapres Prabowo Subianto dalam acara 3 Bacapres Bicara Gagasan Grhra Sabha Pramana UGM, Selasa (19/9/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO - Acara Mata Najwa yang menghadirkan 3 capres sekaligus masih menjadi perbincangan.

Termasuk sesi bakal capres refleksi diri di depan cermin besar.

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pun merefleksi diri mereka di depan cermin besar yang disediakan.

Namun tidak dengan Prabowo Subianto.

Diketahui, acara yang dipandu Najwa Shihab ini bertema '3 Bacapres Bicara Gagasan' di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (19/9/2023) kemarin.

Prabowo menjadi bacapres terakhir yang menyampaikan gagasannya.

Baca juga: Ternyata Anies Baswedan Kuasai Suara Pemilih 4 Partai Islam Sekaligus, Terbongkar di Survei Terbaru

Baca juga: Warga NU-Muhammadiyah Yakin Jokowi Dukung Prabowo, Bukan Ganjar, Cek Survei Terbaru LSI Denny JA

Dalam salah satu segmen acara, Najwa Shihab selaku pembawa acara meminta para bacapres untuk refleksi diri di depan cermin besar.

Anies melakukannya dengan bercerita tentang pesan senada yang disampaikan oleh ibunya.

Sementara bacapres Ganjar Pranowo mengingatkan dirinya atas pesan mendiang orang tua agar melaksanakan amanat dengan baik dan tidak korupsi.

Sedangkan Prabowo, justru enggan berbicara di depan cermin.

Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya memberikan gestur hormat ketika berdiri dihadapan cermin besar yang sudah disediakan.

Psikolog Hanna Rahmi menilai sikap Prabowo tersebut menunjukkan kecenderungan penyangkalan alias denial.

Ketika melihat pantulan diri, Prabowo punya ketakutan gagal seperti sebelumnya.

Akademisi di Universitas Bhayangkara ini mengatakan, sikap penyangkalan itu muncul lantaran kegagalannya di masa lalu sehingga khawatir dikesankan menghayal terlalu tinggi.

Baca juga: Upaya Penjegalan Prabowo Lewat Uji Materi Syarat Capres di MK: Batas Maksimal Usia dan Pelanggar HAM

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024 Terbaru: Prabowo-Gibran Unggul dan Terkuat Versi LSI Denny JA

"Jadi kekhawatiran dia untuk dikatakan gagal. Jadi kalau misalnya gagal dia gak kepingin melihat apa yang menjadi faktor kegagalanku, nah itu ada yang kecenderungannya seperti itu," kata Hanna kepada wartawan, Rabu (20/9/2023).

Berada di tengah dua bacapres yang jauh lebih muda, menurut Hanna juga mempengaruhi sikap Prabowo.

Di acara malam itu, Prabowo tampak ingin memperlihatkan kesan yang sama dengan bacapres lain.

Bukan cuma denial, kata Hanna, Prabowo juga menunjukkan sikap blocking dan boundaries atas dirinya.

Penolakan berbicara di depan cermin, dimaknai sebagai Prabowo yang enggan terlihat kurang atau punya kelemahan.

"Kenapa tidak mau bercermin kalau untuk diri sendiri nggak masalah, tapi dia blocking di situ, dia nggak ingin orang lain tahu.

Menutupi, jadi jangan sampai orang itu tahu apa yang menjadi kekurangan, kelemahan.

Orang dengan karakter seperti itu dia cenderung ya sudah pokoknya saya bantu tapi nggak perlu tahu bantuannya apa dari mana," ungkap Hanna.

Baca juga: Capres Terkuat Pilihan Pemilih NU, Muhammadiyah, dan Ormas Islam Lainnya Berdasarkan Survei LSI

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024, Pasangan Paling Ideal untuk Ganjar, Prabowo dan Anies Versi LSI

Konglomerat Takut Bantu Anies Baswedan

Bakal capres Koalisi Perubahan bicara blak-blakan di Mata Najwa.

Capres yang berpasangan dengan Cak Imin ini mengaku para konglomerat besar takut mendukungnya di Pilpres 2024.

Pasalnya, perusahaan milik konglomerat tersebut langsung berurusan dengan jajaran pajak usai membantu Anies Baswedan.

Anies menyebut bahwa para pengusaha besar itu takut jika memberikan dukungan kepadanya.

Menurutnya, setelah berinteraksi dan membantu pengusaha-pengusaha tersebut diperiksa oknum alat negara.

Hal itu diungkapkan Anies dalam acara bertajuk "Bacapres Bicara Gagasan" yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi Mata Najwa, di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (19/9/2023).

"Banyak pengusaha-pengusaha yang mau membantu.

Dan buat catatan, yang mau membantu ukuranya menengah.

Yang besar-besar ngga ada yang berani mendekati.

Baca juga: Buka-Bukaan di Mata Najwa, Anies Bantah Jadi Petugas Partai Surya Paloh Karena Terima Cak Imin

Baca juga: Akhirnya Terjawab Sumber Dana Kampanye Anies, Ganjar dan Prabowo, Bos Gerindra Punya Harta Jumbo

Semua yang 'besar-besar' itu tidak ada yang berani mendekat.

Yang mendekati tengah-tengah ini semua," kata Anies.

Sang pembawa acara Najwa Shihab lalu bertanya kenapa hal itu bisa terjadi.

"(Pengusaha) Takut, karena pengusaha yang berinteraksi, bertemu setelah itu mereka akan mengalami pemeriksaan pajak dan pemeriksaaan lain-lain," ujarnya.

Anies lalu memberikan contoh di Jawa Barat dan Jawa Tengah ada konglomerat yang membantu relawannya bekerja, tapi berujung mendapatkan intimidasi.

"Dan ada contoh di Jabar membantu, di Jawa Tengah membantu, setelah selesai katanya random, tapi 10 perusahaan miliknya diperiksa pajaknya yang katanya random," kata Anies.

"(Pengusaha) Jadi takut orang membantu, padahal yang mereka kerjakan bukan membantu saya.

Mereka membantu relawan membantu kegiatan untuk ada event mereka membiayai semua," ujarnya.

Lebih lanjut Najwa menegaskan dan meminta klarifikasi soal dugaan alat negara yang mengintimidasi pengusaha yang dekat dengan Anies.

"Supaya nggak suuzon saya mau minta klarifikasi, jadi yang anda katakan anda menduga ada alat negara yang digunakan untuk mengintimidasi orang yang bantu pencalonan anda?" kata Najwa.

"Ya laporannya begitu," kata Anies.

"Alat negara? " kata Najwa.

"Iya," jawab Anies.

Baca juga: Di Mata Najwa, Anies Beri Rapor Merah untuk Kebebasan Berpendapat di Era Jokowi, Singgung Wakanda

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024, Elektabilitas Ganjar, Prabowo dan Anies Bulan September dari PRC

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tidak tau siapa yang memerintahkan oknum alat negara itu.

"Saya ingin bertanya kepada diri saya sendiri dan kita semua, akankah kita membiarkan republik ini berada dalam rasa takut?

Akankah membiarkan rasa kebebasan itu hilang? Saya rasa tidak, ini adalah perjuangan kita," kata Anies.

"Dan saya mengajak semuanya termasuk pengusaha-pengusaha itu, bapak jangan takut, insyaallah kalau ada perubahan kita akan buat negeri ini aman bagi semuanya," tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul VIDEO Prabowo Subianto Ogah Bercermin di Acara Mata Najwa on Stage, Begini Analisa Psikolog

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved