Berita Kaltim Terkini
Mahasiswa UMKT Kembangkan Lagu Daerah Indung Indung, Kenalkan Bahaya Pelecehan Seksual ke Anak PAUD
Ancaman pelecehan seksual saat ini masih menjadi hal yang tabu bagi sebagian orang. Hal ini, dikarenakan ketakutan untuk memperkenalkan pendidikan.
Penulis: Nevrianto | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Ancaman pelecehan seksual saat ini masih menjadi hal yang tabu bagi sebagian orang. Hal ini, dikarenakan ketakutan untuk memperkenalkan pendidikan seks pada anak. Karena dianggap akan membahayakan pemikiran anak.
Sekelompok tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) 3 dari S 1 Keperawatan yakni Risma Ramadhani, Dwi Astri Andriani,Nurjannah dan Hendi Wardana (S1 Keperawatan), juga dari S1 Farmasi, Aisyah Amalia mengungkapkan Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi di Indonesia dengan angka pelecehan dan kekerasan seksual tertinggi. Dimana kota Samarinda merupakan kota dengan tingkat kasus tertinggi yaitu 293 kasus per 1 juli 2022.
Kasus tersebut merupakan kekerasan perempuan dan anak di kota samarinda. Kasus tersebut terus meningkat, dimana pada 1 september 2022 kasus meningkat menjadi 579 kasus dengan total korban 612 kasus. Kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 313 orang sedangkan dewasa 308 orang, hal ini hampir seimbang antara anak dan dewasa. Jika dilihat dari presentase dewasa 49,6 persen sedangkan anak-anak 50,4 persen," tutur Dwi Astri Andriani, Jumat (22/9/2023).
Baca juga: Lepas Mahasiswa KKN dan PMM UMKT, Wabup Paser Ingin Kampus Mampu Cetak SDM Cerdas dan Berdaya Saing
Salah satu sasaran kekerasan seksual ialah anak dibawah umur, dimana hal ini dikarenakan anak usia dini merupakan kelompok yang lemah dan rentan sehingga menjadi sasaran empuk bagi kaum pemangsa, arena pada masa ini juga anak belum mampu melindungi dirinya sendiri dengan baik.
Melihat fenomena ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) tengah mencetuskan ide untuk memperkenalkan pada anak bagaimana cara melindungi dirinya terhadap orang yang tidak dikenali maupun yang akan melecehkan dia melalui media musik.
Penelitian ini sendiri telah dilakukan semenjak awal awal bulan Juni (01/06/2023) diantaranya, mengembangkan lagu daerah anak indung-indung untuk memperkenalkan bagian tubuh yang perlu dilindungi.
Mahasiswa UMKT melakukan penelitian untuk mengenalkan anggota tubuh yang perlu di sentuh dan tidak disentuh orang lain melalui pengembangan lagu daerah anak indung-indung.
"Lagu indung-indung dipilih karena dianggap memiliki makna yang baik dalam setiap liriknya. Hal ini lah yang membuat kelima mahasiswa tersebut mencoba mengembangkan lagu ini dengan mengaransemen lagu pada bagian liriknya. Metode pembelajaran menggunakan lagu dipilih dikarenakan menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan motivasi serta minat anak dalam belajar dan menjadi salah satu media yang sangat berdampak pada perkembangan kognitif dan juga memudahkan anak dalam menganalisa setiap pembelajaran melalui alunan serta lirik yang ada," ungkap Dwi Astri Andriani, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Melalui Musik, Mahasiswa UMKT Ciptakan Terapi Musik Dengan Kearifan Budaya Pada Siswa Yang Akan UTBK
Melihat fenomena ini, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) terinspirasi agar mendengarkan musik ini, menjadi salah satu media belajar yang mengasyikkan bagi anak dan memadukan dengan pengembangan dari lagu daerah anak yang merupakan kekayaan warisan kebudayaan Kalimantan Timur.
Sehingga tidak hanya sebagai musik yang hanya nyaman untuk didengar, namun jua sebagai media belajar pada anak serta mengangkat kebudayaan daerah Kalimantan Timur, Khususnya kebudayaan Kutai. Selain itu juga, dinilai memiliki pengaruh yang besar bagi pengembangan kognitif anak.
Melalui proposal Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang berjudul “Pengembangan Alunan Lagu Daerah Indung-Indung Sebagai Media Pembelajaran PAUD dan Mengangkat Kearifan Budaya Lokal” Proposal tersebut kemudian lolos dan didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
“Alhamdulillah, kami bersyukur, karena ini pertama kalinya kolaborasi kami lolos pendanaan dan juga judul PKM di bidang Riset Sosial Humaniora yang mewakili Fakultas Keperawatan dan Fakultas Farmasi, serta kami juga berterima kasih kepada Universitas dan Fakultas yang telah memfasilitasi kami hingga ke tahap ini," tutur Risma Ramadhani, selaku ketua kelompok.
Dengan lolosnya penelitian ini ketahap pendanaan, Risma dan tim saat ini telah melakukan penelitian pada siswa PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal 14 Loa Bakung yang dimulai dari tanggal 7 Agustus dan berakhir pada tanggal 26 Agustus lalu.
Responden ini yang merupakan siswa maupun siswi kelas Aisyah yang saat ini berusia sekitar 5 hingga 6 tahun. Aransemen dan pembuatan animasi dimulai dari bulan Juni hingga Juli sebagai persiapan awal sebelum melakukan penelitian.
Saat ini juga penelitian ini telah terdaftar sebagai Hak Karya Cipta Video Edukasi di DJKI pada tanggal 12 Juli 2023 yang lalu. Tidak hanya itu, aransemen lagu ini dapat dinikmati bagi setiap orang melalui channel youtube pkm-rsh indung-indung dengan versi music audio ataupun versi animasinya.
Panen Raya di Lahan Pasca-tambang jadi Transformasi Ekonomi Hijau Kaltim |
![]() |
---|
Disdikbud Kaltim Ancam Beri Sanksi ke Sekolah Jika Siswa SMA/SMK Ikut Aksi Demo |
![]() |
---|
11 Gugatan Aliansi Mahakam, Ajak Warga Gabung Aksi Besar-besaran di Kantor DPRD Kaltim |
![]() |
---|
5 Daerah dengan Angka Penemuan Kasus Penyakit Menular TBC Terbanyak di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Satbrimob Polda Kaltim Gelar Sholat Gaib dan Doa Bersama untuk Almarhum Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.