Berita Samarinda Terkini
Ada Toko Offline di Mall dalam Keadaan Mati Suri, Agar Kembali Bersaing Berikut Saran DPRD Samarinda
Ada Toko Offline di Mall dalam Keadaan Mati Suri, Agar Kembali Bersaing Berikut Saran DPRD Samarinda
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ada Toko Offline di Mall dalam Keadaan Mati Suri, Agar Kembali Bersaing Berikut Saran DPRD Samarinda.
Perkembangan zaman yang demikian canggih dan cepat memaksa semua pelaku usaha untuk memacu diri untuk terus bekerja keras.
Tak hanya kerja keras, pelaku usaha juga harus pintar dan kreatif mengelola usaha. Misalnya pemilik toko offline di mall-mall.
Baca juga: Komisi II DPRD Samarinda Sarankan Pemkot Lebih Inovatif dan Kreatif agar PKL Mau Jualan di Pasar
Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar mengakui, hingga kini masih berbelanja ke toko-toko offline yang ada di pusat perbelanjaan mall.
"Kalau saya ke toko-toko yang kecil itu jika ada keperluan," ungkapnya saat diwawancarai TribunKaltim.co, Senin (2/10/2023).
Lebih lanjut, Politisi dari Partai Gerindra tersebut mengomentari ada toko-toko di mall yang dalam keadaan mati suri, dengan menyarankan para pedagang atau pemiliki toko harus inovatif.
Jadi setiap produk yang dijual di toko itu, harus ada inovasi, mengingat perkembangan zaman yang semakin pesat dan cepat berubah, tentu juga menyebabkan persaingan semakin ketat.
Seumpamanya, sebut saja penjulan alat kecantikan, tentu itu ada banyak merk yang terdapat di baliknya, maka diharap bagi pemilik toko ini harus memikirkan bagaimana inovasi yang tepat di era sekarang.
"Misal mereka juga harus berinovasi dalam bentuk dan harganya harus selektif dengan produk yang dijual," tuturnya.
Baca juga: Memasuki Revolusi Industri 4.0, Airlangga: Butuh Generasi Muda yang Kreatif, Adaptif, dan Inovatif
Selain itu, para penjual atau pemilik toko ini bisa berinovasi dengan menghadirkan platform digital atau menjual melalui online shop, namun dengan catatan tetap perhatikan kualitas dari produk.
Tegasnya, jangan sampai melakukan penjualan di online shop tidak sesuai dengan kualitas produk yang dijual, misalnya penjulan baju kaos, maka barang yang dijual harus sesuai harga dan kualitasnya.
"Maka silahkan saja pemilik toko untuk berinovasi dengan turut berjualan online, tetapi selama ia bisa menjaga kualitas dan kesesuaian harga itu tadi," ujarnya.
Dia menambahkan, ketika berjualan di rumah pun, harus pintar dalam berinovasi melakukan langkah-langkah untuk menawarkan jualan dengan jelas dan konkrit.
"Saya rasa dengan itu kini para pedagang masih bisa bersaing di era sekarang," imbuhnya. (*)
Ketua PHRI Samarinda Ungkap Keresahan Soal Royalti Musik: Jangan Bikin Bingung |
![]() |
---|
Musisi Lokal dan Owner Kafe Samarinda Bingung Soal Royalti Musik: Kami Lain Artis, Hanya Cari Nafkah |
![]() |
---|
Pria Samarinda Gadaikan Surat Tanah Titipan, Uang Ludes untuk Kebutuhan Harian |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Kejati Kaltim Geledah BUMD, Usut Penyalahgunaan Modal Daerah PT Ketenagalistrikan |
![]() |
---|
Unmul Minta Maaf Soal Insiden Mahasiwa Balik Badan ke Wagub Kaltim: Bukan Ditujukan Buat Pemprov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.