Kisah Buaya Riska di Bontang

Buaya Riska di Sungai Apa? Relokasi Bakal Jadi Akhir Kisah 26 Tahun Persahabatan Ambo dengan Buaya?

Buaya Riska di sungai apa? Buaya Riska sudah direlokasi. Akankah relokasi jadi akhir kisah 26 tahun persahabatan Ambo dengan buaya?

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
YouTube fitriyani RISKA
Kisah persahabatan Ambo dengan Buaya Riska. Buaya Riska di sungai apa? Buaya Riska sudah direlokasi. Akankah relokasi jadi akhir kisah 26 tahun persahabatan Ambo dengan buaya? 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah persahabatan Ambo dengan Buaya Riska masih terus jadi sorotan.

Setelah Buaya Riska direlokasi dari Bontang ke sebuah penangkaran bagaimana nasib persahabatannya dengan Ambo?

Kisah Ambo, warga Guntung, Bontang dengan Buaya Riska menjadi viral bahkan sejumlah selebriti berdatangan untuk melihat langsung bagaimana persahabatan manusia dengan buaya tersebut.

Untuk diketahui, Buaya Riska hidup di sungai Guntung, Bontang.

Baca juga: Buaya Guntung Bontang yang Diduga Riska Direlokasi ke Penangkaran Balikpapan

Baca juga: Alasan Korban Yakin Diterkam Buaya Riska, Petunjuk Gigi dan Tanda Kuning, Ambo Ngotot Tak Ada Bukti

Baca juga: Kedekatan Buaya Riska dengan Anak Pak Ambo, Terjalin Selama 20 Tahun

Dikutip TribunKaltim.co dari Wikipedia, nama Guntung merujuk kepada salah satu kelurahan di kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Nama Guntung berasal dari Bahasa Kutai yang artinya sebuah danau yang airnya tidak mengalir dan masyarakat etnis Kutai menyebutnya Guntung. 

Kelurahan ini didiami mayoritas suku Kutai yang mendiami wilayah daratan dan suku Bajau yang mendiami wilayah pinggir pantai dan laut.

Suku Kutai adalah salah satu suku asli di Kalimantan Timur.

Meski bersahabat dengan manusia, namun Buaya Riska tidaklah dipelihara di rumah Ambo.

Berbeda dengan kisah persahabatan manusia dengan buaya di Tenggarong, yakni Buaya Setia yang juga ramai sekitar tahun 2003 lalu.

Buaya Setia dipelihara di rumah warga yang berada di kawasan Loa Ipuh.

Ambo tidak membawa Buaya Riska untuk dipelihara.

Jika ia ingin menemui Buaya Riska, ia akan pergi ke sungai atau ke muara di sekitarnya.

Kisah persahabatan Buaya Riska dengan Ambo ini sudah 26 tahun yang menjadi cerita viral bahkan membuat sejumlah selebriti datang ke Bontang demi melihat persahabatan manusia dengan buaya.

Ambo bahkan membuat konten YouTube dan akun Instagram yang membagikan kisah persahabatannya dengan Buaya Riska.

Simak kedekatan Ambo dengan Buaya Riska melalui channel berikut ini:

- Link YouTube >>>

- Link Instagram >>>

Belakangan kisah Buaya Riska dan Ambo menjadi sorotan setelah Buaya Riska dituduh menyerang warga setempat.

Alasan inilah yang kemudian membuat Buaya Riska direlokasi oleh BKSDA Kaltim. 

Bukan hanya Buaya Riska, namun disebutkan ada dua ekor buaya lagi yang akan direlokasi dari Sungai Guntung oleh BKSDA Kaltim.

Kamis (5/10/2023), Lurah Guntung Denny Febrian menyebut Buaya Riska sudah direlokasi ke sebuah penangkaran di Kota Balikpapan (yang berjarak sekitar 6 jam perjalanan darat dari Kota Bontang). 

"Diantar langsung ke lembaga konservasi di Balikpapan," terang Denny.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Rido, salah satu orang dari Tim BKSDA Kaltim yang terlibat dalam proses relokasi.

Baca juga: Nasib Buaya Riska Seusai Dievakuasi BKSDA Kaltim, Ambo Khawatirkan Luka di Bagian Ekor

Belum Pasti Buaya Riska

Mesti demikan, Denny belum bisa memastikan apakah buaya yang dievakuasi itu adalah Buaya Riska.

Namun ia mengatakan jika buaya tersebut adalah Riska, Ambo yang dikenal punya kedekatan dengan buaya tersebut tetap bisa berkunjung.

"Itu dari awal sudah disampaikan. Tidak ada larangan kalau pak Ambo kalau mau ketemu buaya Riska silahkan.

Tapi ini tidak tahu Buaya Riska atau bukan. Tapi kalau emang bener silahkan datang," katanya.

Pihak kelurahan juga mengaku sudah menyodorkan surat pernyataan berkaitan dengan relokasi buaya Riska ke Ambo.

Namun Youtuber yang memiliki 1,2 juta subscriber itu masih enggan menandatangani.

Yang jelas, sambung Denny, hal itu sudah disampaikan ke kuasa hukum Ambo.

Pilihan mengevakusai buaya di Guntung sudah berdasarkan usulan warga.

Pertimbangannya ialah keselamatan. Karena jangan sampai kejadian pada (8/8/2023) lalu itu kembali terulang.

Bukan Penangkapan tapi Penyelamatan 

Dari catatan BKSDA Kaltim juga terdapat 4 buaya yang beresiko. Sementara ini sudah ada 2 buaya yang akan direlokasi.

"Kalau emang dia yakini itu buaya Riska silahkan datang.

Ini bukan penangkapan tapi penyelamatan. BKSDA juga pasti akan merawat dengan baik," sambungnya.

Baca juga: Ambo Hanya Pasrah Usai BKSDA Kaltim Evakuasi Buaya Riska dari Sungai Guntung Bontang

Diberitakan sebelumnya Ambo warga Guntung ingin bertemu dengan buaya yang dievakuasi oleh BKSDA.

Karena sampai saat ini dirinya belum juga mengetahui persis posisi buaya yang diyakini adalah Riska.

Dirinya berharap BKSDA Kaltim bisa memberikan kesempatan untuk bertemu. Ambo mengaku buaya Riska itu tidak pernah sedikit pun mencelakai manusia.

"Saya dari kemarin cari informasi buayanya dimana setelah dievakuasi.

Saya mau ketemu juga minta keringanan dari BKSDA," sambungnya.

Nasib Buaya Riska

Berbeda dengan Lurah Guntung, Ambo menyakini buaya yang direlokasi adalah Buaya Riska.

Lalu, bagaimana nasib Buaya Riska seusai dievakuasi BKSDA Kaltim?

Ambo memastikan buaya yang dievakuasi dari Sungai Guntung, Bontang tersebut adalah Buaya Riska setelah ia mendapatkan informasi yang dikirimkan melalui bentuk foto, oleh pengacaranya.

"Itu Riska. Saya bisa pastikan dari bentuknya," kata Ambo kepada Tribunkaltim.co.

"Dari foto saya lihat itu saya yakin Riska.

Ciri-cirinya sama, warnanya putih kekuning-kuningan," kata Ambo. 

Menurut Ambo, ciri-ciri fisik Buaya Riska adalah memiliki warna putih kekuning-kuningan dengan panjang kurang lebih 4,5 meter dan lebar 80 centimeter.

Ia tidak bisa berbuat banyak saat proses relokasi dilakukan.

Ambo mengaku tidak bisa berbuat apa-apa saat BKSDA menangkap buaya yang dipelihara sejak 26 tahun lalu itu, lantaran ia dihalangi oleh 3 polisi yang berjaga di rumahnya.

 "Anak saya turun ke muara juga melihat banyak bekas kaki orang di tempat Buaya Riska biasa berjemur," ungkapnya.

Sebelum evakuasi, Ambo berupaya untuk mempertahankan Buaya Riska.

Dalam kesempatan wawancara dengan Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023) pagi, Ambo mengaku hanya bisa pasrah.

Ia tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran sebelum proses evakuasi ada 3 orang polisi yang berjaga di kediamannya.

Ia dihalangi untuk turun melihat Riska, sebelum diangkut petugas.

Terlebih lagi banyak tekanan dari masyarakat yang menyasar keluarganya.

Ia makin merasa terpojokkan.

Berbagai bentuk intimidasi pun diterima, sampai ancaman terusir dari rumah yang ditempati sekarang.

"Saya mikir-mikir dulu mau berbuat apa. Saya tidak bisa goyang, orang sendiri.

Sementara orang banyak di sini," kata pria yang terkenal karena konten Buaya Riska.

Menurutnya percuma saja ia membela diri, menjelaskan ke publik bahwa seharusnya bukan Riska yang direlokasi.

"Tapi sama saja saya ngomong sama angin, orang di sini tidak percaya," ungkapnya.

Meski demikan Ia hanya berharap diberi kesempatan BKSDA Kaltim untuk melihat buaya tersebut.

Lantaran ia khawatir keselamatan predator air kesayangannya itu.

"Saya lihat difoto itu, Riska luka di bagian ekornya. Kasihan.

Saya cari informasi tapi belum dapat.

Saya mau ketemu juga minta keringanan dari BKSDA," terangnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: BKSDA Kalimantan Timur Evakuasi Buaya Riska di Bontang, Reaksi Ambo?

(*)

Update Kisah Buaya Riska di Bontang

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved