Berita Bontang Terkini

Kasus HIV/AIDS di Bontang Capai 584 Orang, Seks Bebas dan Jarum Suntik jadi Penyebab

Pada periode Agustus 2023 lalu pihaknya mencatat jumlah kasus HIV/AIDS di Bontang terakumulasi mencapai 584 orang

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
freepik.com
ILUSTRASI- Pada periode Agustus 2023 lalu pihaknya mencatat jumlah kasus HIV/AIDS di Bontang terakumulasi mencapai 584 orang 

TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG - Jumlah penderita HIV/AIDS di Bontang kian mengkhawatirkan.

Dari data yang dibeberkan Dinas Kesehatan Kota Bontang kepada Tribunkaltim.co, Kamis (5/10/2023).

Pada periode Agustus 2023 lalu pihaknya mencatat jumlah kasus HIV/AIDS di Bontang terakumulasi mencapai 584 orang.

Angka itu naik 89 kasus mengacu pada data tahun sebelumnya yang hanya 459 orang.

"Secara rinci sebaran terbanyak didominasi laki-laki dengan 340 orang dan perempuan 244 orang," tutur Kepala Bidang Penanggulangan, Pemberantasan dan Penyakit Dinkes Bontang, Muhammad Ramsi.

"Usianya berkisar 24–50 tahun," ujarnya.

Baca juga: Dinkes Sebut Jarum Suntik Jadi Penularan Kasus HIV Terbanyak di Kutim

Baca juga: HIV/AIDS di Kutim Tahun 2023 Capai 65 Kasus per September 2023

Menurutnya, penyebab tingginya kasus HIV/AIDS ini dilatari perilaku seks bebas di luar pernikahan.

Selain itu, Dinkes juga menemukan kasus dari pengunaan jarum jarum tattoo yang digunakan secara bergantian.

"Penularan HIV/AIDS di Bontang mayoritas karena hubungan seks bebas. Lewat jarum tattoo masih bisa menularkan (satu jarum digunakan banyak orang bergantian),” kata dia, bebernya.

Dijelaskannya, sejauh ini memang belum ditemukan obat khusus untuk mengobati penyakit tersebut.

Obat yang ada saat ini hanya berfungsi melemahkan virus HIV/AIDS di dalam tubuh. Sehingga tidak bisa menyerang daya tahan tubuh penderita.

Menurut Ramsi, apabila orang yang terinfeksi HIV/AIDS rutin mengonsumsi obat maka tidak menutup kemungkinan virus tersebut akan melemah.

Baca juga: 13 Orang di Berau Positif HIV/AIDS

“Ada yang sampai tidak terbaca lagi virusnya ketika diperiksa. Sehingga dianggap tidak bisa menular lagi virusnya,” bebernya.

Kendati demikian Ramsi mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, dengan menghindari prilaku seks bebas serta rutin memeriksakan ke fasilitas kesehatan sebagai bentuk waspada dini.

"Sebab, tidak ada gejala khusus dari HIV/AIDS bagi warga yang terpapar," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved