Pilpres 2024

Soal Sanksi PKB, Menag Yaqut Tak Akan Temui Cak Imin, Ketua GP Ansor Tak Masalah Disebut Buzzer

Soal sanksi PKB, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak akan temui Cak Imin, Ketua GP Ansor tak masalah disebut buzzer

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ditemui awak media di Balikpapan, Rabu (22/2/2023). Soal sanksi PKB, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak akan temui Cak Imin, Ketua GP Ansor tak masalah disebut buzzer 

Kata dia, Presiden Jokowi sudah kerap menyerukan politik sejuk dan damai, jangan sampai justru dirusak oleh pernyataan seorang menterinya.

Baca juga: Survei Terbaru, Bukan ke Cak Imin, Pemilih PKB Dikudeta Prabowo, Suara Nasdem Solid ke Anies

"Apalagi menjadi pembantu presiden.

Presiden sudah bolak balik bilang kita jaga persatuan, jangan ada politik pecah belah, jangan bikin hoaks, ini hoaks kok dari negara, ini hoaks kok mulai dari menteri agama yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama.

Saya pikir itu tidak pantas," tukas dia.

Sementara itu, Bacawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hanya tersenyum merespons pernyataan Yaqut Cholil Qoumas.

"Ah itu omongan buzzer, hahahahahaha," ujar Cak Imin.

Menag Yaqut sebelumnya mengingatkan umat Buddha agar melihat rekam jejak calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Yaqut mengingatkan jangan memilih pemimpin secara asal-asalan.

Hal itu disampaikan Yaqut dalam sambutannya saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah.

Yaqut mengingatkan agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik.

Yaqut lalu mengungkit Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019 yang menggunakan agama untuk kepentingan politik.

"Kita masih ingat, kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik.

Kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta, kemudian dua pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan," kata Yaqut.  (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut "Buzzer" oleh Cak Imin, Menag Yaqut: Terserah Mau Menyebut Apa",

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved