Berita Kaltim Terkini

Harga Tembakau Ternyata jadi Penyebab Inflasi di Balikpapan Terendah di Indonesia

Kota Balikpapan menempati urutan terendah dalam inflasi selama September lalu

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
ILUSTRASI- Kota Balikpapan menempati urutan terendah dalam inflasi selama September lalu.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Kota Balikpapan menempati urutan terendah dalam inflasi selama September lalu.

Secara nasional, dari 90 kota pantauan, 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur melaporkan inflasi pada September 2023 sebesar 0,12 persen.

Inflasi dipengaruhi kenaikan harga pada tujuh kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,0913 persen, disusul oleh kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0107 persen," terang Kepala BPS Provinsi Kaltim Yusniar Juliana, Minggu (8/10/2023).

Baca juga: KPw BI Kaltim Terapkan Strategi 4K Jaga Inflasi Kalimantan Timur Tetap Terkendali

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Disperindag KutaiTimur Bakal Gelar Pasar Murah di 10 Kecamatan

Yusniar juga menyampaikan dari catatan pihaknya beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.

Termasuk beras, serta telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, bawang merah, dan rokok.

Beberapa komoditas lainnya mengalami penurunan harga, yakni bawang putih, minyak goreng, dan obat-obatan

Menurut data BPS, inflasi tahun kalender Kaltim pada September 2023 sebesar 2,49 persen.

Sedangkan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,07 persen.

Dibanding periode yang sama pada tahun 2022, inflasi Kaltim cenderung menurun.

"Angka ini (September 2023) merupakan inflasi terendah di antara 12 kota IHK di Pulau Kalimantan," tandas Yusniar.

Baca juga: Berhasil Tekan Inflasi, Kabupaten Kutai Timur Dapat Alokasi Insentif Fiskal Rp 9,306 Miliar

"Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,41 persen dan terendah di Balikpapan dengan 0,02 persen," jelas Yusniar.

Sementara itu, deflasi terdalam terjadi di Manokwari sebesar 1,70 persen dan deflasi terendah sebesar 0,03 persen terjadi di Denpasar. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved