IKN Nusantara
IKN Nusantara Resmi Jadi Ibu Kota, Status Jakarta Belum Tentu Jadi DKJ, Heru Budi: Jadi Global City
Saat IKN Nusantara resmi jadi Ibu Kota, status Jakarta belum tentu jadi DKJ, Heru Budi Hartono: Jadi Global City
TRIBUNKALTIM.CO - Status Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibu Kota atau DKI akan hilang setelah Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara resmi jadi Ibu Kota Indonesia.
Diketahui, Presiden Jokowi menargetkan IKN Nusantara di Kalimantan Timur jadi Ibu Kota Indonesia pada 2024 mendatang.
Diberitakan sebelumnya, status Jakarta akan berganti dari DKI menjadi DKJ, alias Daerah Khusus Jakarta.
Terbaru, seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara, kini Pemerintah Daerah DKI sedang mempersiapkan perubahan nama Jakarta.
Baca juga: Jalin Koordinasi Dengan Stakeholder Terkait, Sahli dan Stafsus Kunjungi IKN Nusantara
Pj Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan, Jakarta belum tentu berubah namanya menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Opsi nama Daerah Khusus Ekonomi (DKE) Jakarta belakangan ini menjadi salah satu yang diperhitungkan para pejabat.
“Kemungkinan DKI Jakarta nanti bisa namanya menjadi Daerah Khusus Jakarta atau juga bisa namanya menjadi Daerah Khusus Ekonomi Jakarta,” kata Heru dalam Podcast Kopi Sedap BPKD Pemprov DKI, Kamis (12/10/2023).
Keputusan itu, ujar Heru, berada di tangan DPR atau Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Nanti tergantung pembahasan di tingkat pusat, DPR maupun Kemendagri,” tutur dia.
Dalam langkah menuju global city, Heru berpesan agar jumlah universitas yang bertaraf internasional ditingkatkan.
Selain itu, museum budaya juga menjadi salah satu ciri global city.
“Bagaimana menyampaikan budaya itu ke negara tetangga, bagaimana kita juga meningkatkan pariwisata,” ujar Heru.
Baca juga: Proyek Pembangunan IKN Nusantara Disorot Jaksa Agung Burhanuddin, Ingatkan Kementerian PUPR
Udara IKN Lebih Bagus dari Jakarta
Pemerintah melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah memikirkan konsep wisata yang akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara.
Memiliki alam yang masih alami, konsep wisata di IKN Nusantara, Kalimantan Timur akan berbasis alam atau ekowisata.
Udara yang sejuk dan lebih baik dari Jakarta bisa menjadi salah satu andalan wisata di IKN.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah juga mengutamakan aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta seni dan budaya dalam pengembangan potensi wisata.
“Kami fokus kepada eco tourism, seni, dan budaya.
Tentu untuk yang nanti berpindah ke sana (IKN Nusantara), bisa juga mendapatkan wisata yang berbasis alam,” ujar Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin (9/10/2023).
Kawasan IKN yang didominasi hutan dinilai memiliki kualitas udara yang jauh lebih baik dari Jakarta.
Hal ini yang menurutnya cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata.
“Karena kualitas udara di sana jauh lebih bagus dibanding di Jakarta dan ini harus ada pola kelestarian alam,” imbuhnya.
Secara garis besar, kata Sandiaga, pariwisata di IKN Nusantara akan diarahkan kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Jadi mungkin kita belum melirik wisata-wisata buatan yang besar, seperti Disney, tapi lebih ke arah eco tourism," terang Menparekraf.
Baca juga: Pemkab Kubar Jalin Kerja Sama dengan Pemkab Kukar Disektor Pariwisata Penyangga IKN
Ia menambahkan, berdasarkan koordinasi dengan sejumlah pihak, diketahui fakta bahwa para wisatawan lebih banyak mencari konsep pariwisata budaya, keindahan alam, hingga kuliner.
"Yang ketiga ternyata ada (minat juga pada) kegiatan-kegiatan berkeberlanjutan lingkungan.
Jadi nanti akan kami dorong lebih ke arah sana,” sambung Sandiaga.
Lebih lanjut, pengelolaan sektor pariwisata di IKN Nusantara juga akan melibatkan kelompok masyarakat hukum adat di daerah setempat.
Sehingga akan berdampak bagi pemberdayaan masyarakat adat.
"Wisata berkelanjutan itu tidak hanya dapat membawa dampak ekonomi, tapi lingkungan sosial juga (untuk pemberdayaan masyarakat adat)," pungkasnya.
Sebagai informasi, dikutip dari situs Kemenparekraf saat ini ada setidaknya lima wisata alam yang potensial dikembangkan di dekat kawasan IKN.
Kelimanya antara lain Goa Tapak Raja, kawasan Mangrove Mentawir, Gunung Parung, Air Terjun Tembinus, dan bukit Bengkirai.
Jokowi Mau Pindah ke IKN
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan menjadi menteri pertama yang tinggal di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Namun, ternyata Basuki tak sendiri.
Basuki menyebut, tahun depan, Presiden Jokowi juga akan boyongan alias pindahan ke IKN.
Saat ini, progres pembangunan IKN Nusantara kini telah mencapai 38-40 persen.
Pembangunan IKN ini pun akan terus dikebut, karena tahun depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan pindah ke IKN.
Sebelum Presiden Jokowi pindah ke IKN, Basuki menyebut dirinya terlebih dahulu yang akan pindah.
"Sedangkan progres yang ada di dalam sini sudah sampai 38-40 persen.
Tahun depan Pak Presiden akan boyongan kesini, mau nemenin saya."
"Saya kan pertama kali datang, ditemenin Pak Presiden," kata Basuki dalam tayangan Live Acara Malam Apresiasi Nusantara yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/9/2023).
Lebih lanjut, Basuki mengungkapkan deretan tugas yang diberikan kepadanya di IKN.
Basuki menuturkan, Kementerian PUPR diberi tugas untuk membangun insfrastruktur dasar di IKN.
Di antaranya seperti jalan, penyediaan air bersih, pengolahan sampah, sanitasi, kantor pemerintahan, hingga rumah ibadah.
Selain itu Basuki juga mendapat tugas untuk membangun Istana Presiden, Kantor Presiden, dan Kantor Wakil Presiden.
"Tugas Kementerian PUPR yang diberikan oleh Bapak Presiden, membangun infrastruktur dasarnya. Jadi kaya jalan-jalannya, air minum, sampah, sanitasi."
"Kantor-kantor pemerintahan, masjid, gereja, rumah peribadatan, kemudian Istana, Kantor Presiden, Kantor Wakil Presiden," terang Basuki.
Baca juga: Terobosan Budi Karya Sumadi di Ibu Kota Nusantara, Ciptakan Transportasi Berteknologi di Hutan IKN
Menurut Basuki, saat ini pihaknya tengah mengutamakan pembangunan jalan dari Balikpapan ke Samarinda.
Nantinya, jalan dari Balikpapan ke Samarinda tersebut akan dibelokkan ke IKN agar menambah minat orang-orang untuk datang ke IKN.
Selain itu, akses jalan dari Balikpapan ke IKN akan bisa ditempuh hanya dalam waktu 40 menit saja.
"Sekarang ini yang sedang kita utamakan adalah jalan dari Balikpapan ke Samarinda, kita belokkan ke IKN."
"Supaya nanti orang dari Balikpapan suka ke IKN, tidak boleh lebih dari 40 menit (waktu yang ditempuh dari Balikpapan ke IKN)," ungkap Basuki.
Untuk saat ini, waktu yang ditempuh dari Balikpapan ke IKN masih 2,5 jam lamanya,
Namun, progres pembangunan jalan saat ini sudah tembus ke Pulau Balang.
Basuki pun berharap tahun depan akses jalan ke IKN ini sudah bisa beroperasi.
"Sekarang 2,5 jam, karena karena masih memutar. Kemarin kami sudah telusuri detailnya, sudah tembus ke Pulau Balang.
Mudah-mudahan tahun depan sudah beroperasional," pungkas Basuki. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heru Budi: Nama Jakarta Belum Tentu DKJ, Bisa Juga Daerah Khusus Ekonomi",
| 4.500 Kubik Batu dan Abu Untuk Proyek Jalan IKN |
|
|---|
| Basuki Hadimuljono Sebut Air di IKN Bisa Langsung Diminum |
|
|---|
| Sampah di Kawasan IKN Bakal Diolah di TPST Berkapasitas 70 Ton per Hari, 17 Agustus Sudah Siap |
|
|---|
| Program Makan Siang Gratis Lebih Penting dari IKN, Keluarga Prabowo: Kalau Belum Mampu, Jangan Dulu |
|
|---|
| Warga yang Lahannya Terdampak Pembangunan IKN Nusantara Dapat Ganti Untung, AHY: Bukan Ganti Rugi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20231012_Desain-IKN-Nusantara-di-Kaltim.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.