Berita Kaltara Terkini
Banyak Murid Kelas 5 SD di Tarakan tak Trampil Membaca, Faktor Ketidakmampuan Guru Mengajar Literasi
Banyak Murid Kelas 5 SD di Tarakan tak Trampil Membaca, Faktor Ketidakmampuan Guru Mengajar Literasi
Penulis: Sumarsono | Editor: Mathias Masan Ola
Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menemukan bahwa pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2023 berjumlah 8,43 juta jiwa.
Sebanyak 673,49 ribu (7,99 persen) penganggur yang merupakan lulusan universitas, kemudian 159,49 ribu (1,89 persen) penganggur lulusan Akademi/Diploma.
Sebanyak 1,66 juta jiwa lulusan SLTA Kejuruan/SMK dan 2,48 juta jiwa (29,41 persen) penganggur adalah lulusan SLTA Umum/SMU.
Membangun Eksosistem Pendidikan Daerah
Lebih lanjut Metty mengatakan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa SD, harus dimulai dengan meningkatkan keterampilan mengajar guru.

Guru memiliki kontribusi sebesar 30 persen terhadap keberhasilan belajar siswa. Kesimpulan ini merujuk studi yang dilakukan Prof. Jhon Hattie dari Universitas Auckland, New Zealand.
“Semakin baik keterampilan mengajar guru, maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa,” tegasnya.
Banyak guru di Tarakan belum begitu terlatih mengajarkan literasi. Guru masih cenderung menggunakan pendekatan tradisional dalam upaya membantu siswa terampil membaca.
Guru-guru belum banyak menerapkan tahapan membaca yang sesuai dengan kemampuan siswa. Begitu pula dalam mengampuh pembelajaran, guru belum menggunakan media dan metode belajar yang menyenangkan.
Metty mengatakan harus ada upaya untuk membantu guru terampil mengajarkan literasi.

Guru tidak cukup hanya diminta meningkatkan kapasitasnya secara mandiri, tetapi harus difasilitasi melalui pelatihan dan pendampingan yang terencana.
Pemerintah daerah, universitas, komunitas dan sekolah harus berkolaborasi untuk menyediakan ekosistem yang mendukung guru meningkatkan kapasitas dirinya.
Sejak tahun 2021, FKIP UBT berupaya mendorong hadirnya ekosistem pendidikan di Tarakan.
Melalui kerjasama antar pemerintah daerah, mitra pembangunan, dan komunitas, FKIP UBT menyediakan pelatihan dan pendampingan jangka panjang untuk guru di Tarakan Barat dan Utara.
Metty bersama dosen FKIP UBT mengembangkan program pelatihan berbasis kelompok kerja guru (KKG).
Program ini diimplementasikan di 16 SD dengan melibatkan 93 orang guru yang berada di dua kecamatan di Tarakan.
Program kemitraan ini dilaksanakan dengan memberi pelatihan dan pendampingan kepada guru melalui KKG. Beberapa guru terbaik direkrut dan dilatih menjadi fasilitator.
3 Kantor di Kaltara Digeledah, Bank Kaltimtara Hormati Proses Hukum, Tetap Jaga Kepercayaan Nasabah |
![]() |
---|
Tak Bisa Berenang, Terungkap Cara Rahmat Agar Tetap Terapung Selama 2 Hari 2 Malam di Tengah Lautan |
![]() |
---|
4 Fakta Kapal Pengangkut Sembako Terbalik di Perairan Sebatik, Nama Korban Selamat dan Masih Dicari |
![]() |
---|
4 Fakta Emas Palsu Rp1,2 Miliar di Pegadaian Nunukan Kaltara, Terungkap Setelah Nasabah Meninggal |
![]() |
---|
Daftar 5 Daerah di Kaltara Diusulkan Jadi DOB, Termasuk Tanjung Selor: Tunggu Syarat Administrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.