Berita Nasional Terkini
Kisah Tegar Dwi Prasetya, Pemain U-13 yang Meninggal Dunia karena Tersambar Petir Saat Berlaga
Sosok Tegar Dwi Prasetya yang tersambar petir langsung ambruk dan tak sadarkan diri di tengah pertandingan.
Melihat anak asuhnya tersambar petir, dirinya dan sejumlah panitia pertandingan langsung mengevakuasi tubuh korban ke luar lapangan dan membawanya ke Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
Bayu menuturkan, pada saat dievakuasi dari lapangan detak jantung korban sempat berhenti.
"Alhamdulillah, detak jantungnya kembali dan sadar, setelah dipompa berulang kali selama kurang lebih 20 menit oleh petugas rumah sakit," tuturnya.
Akibat insiden itu, pertandingan perdana piala Soeratin 2023 Kabupaten Bojonegoro dihentikan dan agenda pertandingan yang lainya juga dibatalkan oleh panitia.
"Seharusnya ada 4 pertandingan hari ini semua dibatalkan karena insiden tak terduga itu," ujar dia.
Pemakaman Diiringi Isak Tangis
Suasana duka menyelimuti proses pemakaman Tegar Dwi Prasetyo, pemain sepak bola SSB Indonesia Muda yang tersambar petir saat pertandingan sepak bola U-13 Piala Soeratin 2023.
Sejumlah teman dan kerabat yang hadir turut mengantarkan jenazah Tegar Dwi Prasetyo ke tempat pemakaman umum Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.
Sebelum dimakamkan sekira pukul 9.00 WIB, Senin (6/11/2023), jenazah Tegar Dwi Prasetyo terlebih dahulu dibawa ke masjid setempat untuk dishalatkan, dilansir dari Kompas.com.
Tampak orang tuanya, Candra Prasetyo dan Iqbal, kakaknya yang juga pemain sepak bola di Liga 3 Indonesia, tidak kuasa menahan air mata mengiringi jenazah Tegar Dwi Prasetyo.
Pelatih senior SSB Indonesia Muda Bojonegoro, Ciput, mengatakan, Tegar dikenal sangat baik saat bergaul dengan temannya sesama pemain.
Tegar yang terpilih sebagai penyerang di Tim SSB Indonesia Muda U-13 memiliki semangat yang tinggi saat berlatih maupun saat bertanding.
"Semangatnya tinggi, kalau main sepak bola anaknya juga semangat, makanya jadi penyerang andalan tim," kata Ciput kepada Kompas.com, Senin (6/11/2023).
Banyak teman sebaya di sekolah maupun di SSB Indonesia Muda Bojonegoro yang merasa kehilangan, juga datang mengantarkan jenazah.
"Temannya itu, selain di sekolah juga teman di SSB, jadi banyak yang melayat tadi," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.