Berita Penajam Terkini

Program Seragam Sekolah Gratis di PPU Tak Dialokasikan Tahun Ini, Disdikpora Beberkan Alasannya

Pemkab PPU tidak mengalokasikan anggaran untuk pengadaan seragam sekolah gratis pada tahun ini.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Nita Rahayu
Kabid Sapras Disdikpora PPU, Syamsul Adha. Ia mengatakan bahwa Pemkab PPU tidak mengalokasikan anggaran untuk pengadaan seragam sekolah gratis pada tahun ini. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tidak mengalokasikan anggaran untuk pengadaan seragam sekolah gratis.

Sejumlah hal menjadi pertimbangan sehingga program tersebut belum direalisasikan pada tahun ini.

Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Syamsul Adha mengatakan, salah satu yang menjadi pertimbangan adalah pendataan jumlah penerima yang belum selesai.

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terdapat perbedaan jumlah penerima program seragam sekolah gratis.

Di mana program tersebut tidak lagi menyasar seluruh peserta didik mulai dari TK hingga SMA, tetapi hanya peserta didik yang masuk kategori tidak mampu mulai tingkat TK hingga SMP.

"Terkait dengan seragam, tahun ini kita tidak bisa laksanakan dengan beberapa alasan," ungkapnya pada Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Disdikpora PPU Gelar Kejuaraan Sumpit, Siapkan Rp10 Juta untuk Juara Pertama

Baca juga: Dinas Pertanian PPU Pastikan Petani Tidak Alami Puso selama Kemarau Ini

Baca juga: 4 THL Positif Narkoba, Pj Bupati PPU Makmur Marbun: Sudah Diberhentikan

Ia menjelaskan bahwa sasaran program kali ini dipastikan tepat sasaran, sehingga datanya harus akurat.

Selain itu, item yang akan diberikan juga hanya seragam wajib, yakni putih merah untuk SD dan putih biru untuk SMP.

Ada juga tas, sepatu dan kelengkapan lainnya.

Sementara untuk seragam olahraga dan batik untuk SD dan SMP tidak diberikan, lantaran dua pakaian tersebut berbeda setiap sekolah.

"Kalau TK diberikan batik karena sama semua se -Kabupaten PPU, batik PPU itu. Kalau SD dan SMP batik dan baju olahraganya ada ciri khas sekolah sendiri," jelasnya.

Baca juga: Pemkab PPU Dua Kali Gelar Tes Urine, Tercatat 15 ASN dan THL Mangkir 

Karena tidak diakomodasi pada penerimaan siswa baru tahun ini, Syamsul mengaku banyak masyarakat yang sempat menanyakan. 

Seragam sekolah gratis ini merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat.

Selain itu, juga menjadi salah satu upaya penganggulangan kemiskinan di PPU.

"Sempat ada beberapa masyarakat juga yang menanyakan itu. Karena ini akan bersentuhan langsung dengan masyarakat, ini kebutuhan mereka," ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga Penajam, Marlina mengatakan bahwa pada penerimaan siswa baru, dia harus mengeluarkan uang Rp1,5-Rp2 juta untuk perlengkapan sekolah anaknya.

Baca juga: Pj Bupati PPU Libatkan UGM dan Unmul serta Kemendagri untuk Assessment Pegawai Desember 2023 Ini

Menurutnya, jumlah seragam sekolah yang harus dia beli cukup banyak, mulai dari seragam putih biru dan putih merah, batik, baju pramuka, hingga baju olahraga.

Program seragam sekolah gratis pun dinilainya akan cukup membantu jika direalisasikan kembali.

"Kalau ada seragam sekolah gratis kan minimal tidak perlu lagi beli baju putih kan, cukup baju batik dan olahraga saja, membantu sekali menurut saya," ujarnya.

Jika program seragam sekolah gratis diakomodasi, setidaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 8 miliar.

Nilai ini turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai hingga Rp 14 miliar.

Pihak Disdikpora optimis, program tersebut sudah dapat dijalankan kembali pada tahun 2024. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved