Kunjungi Pelatihan Wirausaha di SKB, Ketua TP PKK Kutim Berharap Bisa Jadi Bekal Peserta Buka Usaha
Kunjungi pelatihan wirausaha di SKB, Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah Ardiansyah berharap bisa jadi bekal peserta buka usaha.
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) sekaligus Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kutai Timur, Siti Robiah Ardiansyah memberikan apresiasi atas pelaksanaan pendidikan kecakapan wirausaha (PKW).
Kegiatan PKW untuk ibu-ibu PKK ini digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur melalui Bidang Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB).
Terdapat 5 jurusan yang diprogramkan oleh SPNF-SKB dalam kegiatan PKW tersebut.
Baca juga: Kutai Timur Masuk Lima Besar Nominasi Keterbukaan Publik
Baca juga: Kisah Pilu NA Remaja di Kutai Timur, Dibuat Mabuk Lalu Disetubuhi 4 Pria yang Masih Belasan Tahun
Baca juga: 40 Orang Ikuti Pelatihan Membatik SPNF SKB Kutai Timur
Kelima jurusan itu adalah tata busana, membatik, pastry and bakery, komputer aplikasi perkantoran, dan seni musik atau vokal.
"Harapannya pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh SPNF-SKB ini bisa memberikan bekal kepada masyarakat, karena pekerjaan yang paling mudah dan banyak memberikan peluang adalah usaha," ungkapnya, Rabu (15/11/2023).
Lanjut Siti Robiah Ardiansyah, pelatihan yang diberikan oleh SPNF-SKB berupa skill untuk membuka wirausaha di bidang kuliner, fashion, menjahit hingga keahlian komputer.
Kelima jurusan tersebut berpeluang sebagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), baik itu secara mandiri maupun berkelompok.
Baca juga: 21 Lokasi di Kutai Timur akan Mati Air PDAM Kutim Selama Dua Hari
Oleh sebab itu, ia berharap, pelatihan yang diberikan tidak sekadar pelatihan saja, namun mampu memberikan bekal kepada masyarakat untuk bisa eksis di dalam kesehariannya.
"Jadi yang biasanya nganggur, setelah pelatihan tidak nganggur lagi. Ada sesuatu hal yang bisa dilakukan dan berdampak baik kepada dirinya, keluarganya, dan Kutai Timur," ujar istri bupati Kutai Timur tersebut.
Pasalnya, pelatihan itu merupakan upaya Pemerintah Kutai Timur dalam meningkatkan taraf ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Ini yang harus dikembangkan. Di mana pelatihan ini tidak sampai pengolahan saja, tetapi manajemen daripada UMKM juga diberikan pelatihan agar menjadi pengusaha modern," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.