Berita Bontang Terkini

Soal Penanganan Stunting di Bontang, Komisi I DPRD Nilai Butuh Pendekatan yang Spesifik

Soal Penanganan stunting di Bontang, Komisi I DPRD nilai butuh pendekatan yang spesifik.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan
Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang Raking (tengah) saat ditemui di Kecamatan Bontang Selatan beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang, Raking menilai, penanganan masalah stunting perlu dilakukan lebih spesifik agar program yang dijalankan tepat sasaran.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menangani stunting.

Penanganan stunting pada tahun ini dinilainya sudah cukup baik sehingga layak diapresiasi.

Penanganan itu merujuk pada program yang telah bergulir, seperti pemberian makanan bergizi tambahan, pembentukan orangtua asuh, bantuan perbaikan tempat tinggal keluarga dengan akses air bersih dan sanitasi yang layak, dan program operasi timbang yang baru berjalan pada 9 November lalu.

Baca juga: Deadline Bulan Depan, Ketua Komisi III DPRD Bontang Khawatir Pembangunan Terminal Tipe B Tak Rampung

Baca juga: Anggota DPRD Bontang Rusli Sebut Banyak Pelajar Bolos, Sarankan Sosialisasi Kurangi Bimtek

Baca juga: DPRD Bontang Komentari Persiapan Bontang City Carnaval, Dinilai Kurang Publikasi 

Dari program-program itu, lanjutnya, terbukti bisa menekan prevalensi stunting di Bontang.

Tercatat dari 26 persen pada tahun 2021, turun 5 persen pada 2022.

Oleh karenanya, ia yakin angka itu akan kembali turun pada tahun ini.

"Artinya intervensi yang berjalan sudah cukup baik," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (19/11/2023).

Mesti demikian, politikus Partai Gerindra ini meminta pemerintah untuk tidak mudah puas dengan hasil yang dicapai saat ini.

Baca juga: Demi Keselamatan Masyarakat, DPRD Bontang Minta BKSDA Kaltim Relokasi juga Buaya di Lok Tuan

Ia menyarankan pihak-pihak terkait bisa menelurkan pendekatan baru yang sifatnya lebih spesifik dan tepat sasaran, dengan cara diklasterkan melihat dari sumber masalahnya.

"Persoalan stunting ini jangan hanya diartikan dari pemenuhan makanan bergizi, tetapi faktor lingkungan juga mempengaruhi. Maksud saya di data, di kelompok-kelompokan sesuai masalahnya, saya yakin cara itu efektif," bebernya.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Bontang pada 9 November lalu menggelar kegiatan operasi timbang serentak di 121 posyandu di 15 kelurahan sebagai upaya validasi data angka stunting di Kota Taman. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved