Pilpres 2024

Nasdem Minta PDIP Tak Cengeng, Kubu AMIN Tolak Ajakan Hasto untuk Bersatu Lawan Kubu Prabowo-Gibran

Nasdem minta PDIP tak cengeng, Kubu AMIN tolak ajakan Hasto Kristiyanto untuk bersatu lawan kubu Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Wartakota Alfian Firmansyah/Kompas.com-Nirmala Maulana A
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Nasdem minta PDIP tak cengeng, Kubu AMIN tolak ajakan Hasto Kristiyanto untuk bersatu lawan kubu Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming 

TRIBUNKALTIM.CO - Ajakan PDIP bersatu dengan kubu Anies Baswedan - Cak Imin, tampaknya bertepuk sebelah tangan.

Nasdem meminta PDIP untuk tidak cengeng menghadapi dinamika politik Pilpres 2024.

Nasdem pun tegas menolak ajakan PDIP untuk bergabung melawan kekuatan Presiden Jokowi.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali membantah koalisi pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bersatu melawan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Baca juga: Anies Baswedan Kembali Lontarkan Kritik Soal IKN Nusantara, Bangun Kota di Hutan Picu Ketimpangan

Baca juga: Hadapi KKB Papua, Panglima TNI yang Baru Gunakan Cara Smart Power, Intelejen dan Teritorial

Ali mengatakan, kubu Anies-Cak Imin tak akan pernah bersatu dengan koalisi yang memiliki semangat kemarahan.

"Jadi sekali lagi, bahwa Koalisi Perubahan itu tidak akan pernah membangun koalisi yang semangatnya kemarahan dan kebencian," ujar Ali dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023).

Ali menyampaikan, sejauh ini tim sukses Koalisi Perubahan dan TPN Ganjar-Mahfud tidak menjalin komunikasi untuk menetapkan Prabowo-Gibran sebagai musuh bersama.

Dia menekankan, sebuah koalisi harus dibangun berdasarkan perasaan yang sama.

"Jadi, kalau kemudian kita membangun koalisi itu harus visinya setara, semangatnya, ke-Indonesia-annya setara.

Jangan kemudian kelompok itu dibangun hanya karena kebencian, kemarahan. Koalisi itu harus dibangun dengan perasaan yang sama," tutur dia.

Lebih jauh, Ali menyindir PDIP selaku pihak yang mengaku menjalin komunikasi dengan kubu Anies-Cak Imin terkait intimidasi.

Ali meminta PDIP untuk tidak cengeng.

"Hari ini kami menyambut pemilu, pilkada, pilpres dengan perasaan happy saja dengan riang gembira dan sebagai partai politik harusnya lebih adaptif.

Lebih tahan dengan situasi," ucap Ali.

"PDIP kan partai yang sudah sangat tua, sudah sangat berpengalaman terbiasa menghadapi sesuatu harusnya jangan cengeng dong," kata dia.

Baca juga: Wamenkumham Diusir dari Rapat DPR, Yasonna sebut sudah Ada Koreksi, KPK Tegaskan Status Eddy Hiariej

Baca juga: Inilah 15 Link Pengumuman Hasil SKD CPNS 2023 Terbaru, Ada casn.kemdikbud.go.id dan bin.go.id/Karir

Pernyataan Hasto Kristiyanto

Kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat ini sedang resah atas tekanan yang terjadi.

Beberapa baliho Ganjar-Mahfud di banyak daerah dicopot oleh oknum tertentu.

Hal itu disampaikan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, di sela-sela rapat konsoldiasi Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).

Di mana, acara tersebut, dihadiri seluruh Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud dari 38 provinsi.

"Tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan, ya. Kalau kita lihat konstitusi saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif, apalagi yang lain," kata Hasto.

Sekjen PDIP ini pun mencontohkan adanya intimidasi terhadap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya yang memotret fakta elektabilitas Ganjar-Mahfud meninggi.

Tekanan yang sama juga dialami pegiat media sosial Ulin Ni'am Yusron.

Baca juga: 3 Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Efek Serangan Ganjar ke Jokowi Untungkan Anies

Baca juga: Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Cuma Prabowo-Gibran yang Capai di Atas 40 Persen?

Hasto juga mengaku mendapat tekanan bersama rekan separtainya, Adian Napitupulu.

"Jadi, berbagai sinyal-sinyal itu sudah ada, tetapi bagi kami ketika politik itu digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, bagaimana reformasi memang untuk menggelorakan semangat antikolusi, nepotisme, dan korupsi," ucap Hasto.

Menurut Hasto, tekanan tidak membuat pendukung Ganjar-Mahfud dan penyuara kebenaran takut, justru semakin kokoh.

Dia mengatakan putra Proklamator RI Bung Karno, Guntur Soekarnoputra juga adanya gerakan perlawanan itu.

"Buktinya rakyat memberikan dukungan. Ketika ada tekanan pencopotan baliho Pak Ganjar-Prof Mahfud, rakyat menyediakan rumahnya.

Ini, kan, the essence of people movement.

Ini yang kemudian nampak berbeda dengan yang lain," jelas Hasto.

Untuk mengatasi tekanan tersebut, pihaknya mulai menjalin komunikasi dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Anies-Cak Imin Melejit Pengamat: Dapat Limpahan Suara Prabowo dan Ganjar

Baca juga: Cek Survei Elektabilitas Capres, Tak Ada yang Capai 50 Persen, Pilpres 2024 Berlangsung 2 Putaran

"Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama," katanya.

Menurut Hasto, tekanan tersebut selain dialami kubu Ganjar-Mahfud, juga pasangan AMIN.

"Oh, ya banyak (jenis tekanan), kan juga ada itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, (ada) penggunaan suatu instrumen kekuasaan," ujar Hasto.

Menurut Hasto, Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk meluruskan agar demokrasi tetap berada pada koridornya.

"Inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada pada koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," kata Hasto. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Didekati PDIP, Nasdem: Kubu Anies Tak Berkoalisi dengan Semangat Kemarahan"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved