Pilpres 2024
Jubir Anies Kritik IKN Nusantara, Pemerataan Tidak Berkorelasi dengan Lokasi Ibu Kota, Respon Gibran
Jubir Anies kritik IKN Nusantara, pemerataan tidak berkorelasi dengan lokasi ibu kota. Respon Gibran soal kritik dari kubu Anies - Muhaimin
TRIBUNKALTIM.CO - Capres paslon nomor urut 1, Anies Baswedan mengkritisi proyek pemindahan Ibu Kota Negara baru yang diberi nama IKN Nusantara dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah dengan Anies - Muhaimin, Rabu (22/11/2023)
Kritik Anies Baswedan terkait IKN Nusantara ini menyoroti soal alasan Pemerintah membangun IKN Nusantara untuk pemerataan justru akan menciptakan ketimpangan baru.
Bagaimana respon Gibran terkait kritik IKN Nusantara yang disebut kubu Anies - Muhaimin?
Melengkapi pernyataan Anies Baswedan, Juru Bicara Sulfikar Amir menyatakan tujuan untuk pemerataan pembangunan yang selama ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa itu baik, namun proyek IKN Nusantara memiliki cacat logika.
Baca juga: Alasan PKS Tetap Menolak IKN Nusantara, Mardani Ali Sera Akui Fraksinya Sendirian di DPR
Baca juga: Kisah Warga yang Tersisih Usai Lahannya Diambil Proyek IKN Nusantara, Menikmati? Kami Ini Tersingkir
Baca juga: Dampak Pembangunan IKN, Konsumsi BBM Bersubsidi di PPU Naik, Stok Semen di Mahulu dan Kubar Habis
Simak penjelasan lengkap soal kritik terkait IKN Nusantara dan konsep pemerataan serta tanggapan Gibran Rakabuming Raka.
Rabu (22/11/2023), Sulfikar Amir mengatakan “Karena pemindahan dan pembangunan ibu kota baru dari Jakarta ke Kalimantan Timur hanya memindahkan titik konsentrasi pembangunan, dan tidak akan memicu pertumbuhan di seluruh wilayah Indonesia.”
Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Anies Kritik IKN, Jubir Tegaskan IKN Cacat Logika, dari pengalaman negara-negara maju di dunia, lanjutnya, pemerataan pembangunan tidak berkorelasi dengan lokasi ibu kota.
Karena itu dianggapnya bukan membangun ibu kota baru yang mestinya dilakukan, tetapi membangun kota-kota yang sudah ada di seluruh Indonesia.
Dewan Pakar Timnas AMIN ini menjelaskan, program ini yang akan dilakukan AMIN.
Strategi pemerataan yang akan dilakukan melalui pembangunan setidaknya 14 kota di Indonesia.
Kota kecil ini, ujarnya, akan dibangun menjadi kota menengah, dan kota menengah akan dibangun menjadi kota besar.
Misalnya Medan, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Makassar, Manado, dan sebagainya.
“Jadi kota-kota ini akan menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru yang akan mendorong aktivitas ekonomi secara masif dalam skala nasional,” tuturnya.
Pembangunan urban ini, lanjut dia, mencakup tiga infrastruktur, yakni transportasi publik, sistem pengelolaan air, dan perumahan.
Sulfikar menambahkan, pembangunan perkotaan seluruh Indonesia ini akan diselaraskan dengan program reindustrialisasi.
Pemerintah AMIN akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan sektor industri manufaktur di wilayah urban seluruh Indonesia.
“Industri yang akan dibangun adalah sektor yang menciptakan jutaan lapangan pekerjaan, seperti tekstil dan garmen, pengolahan makanan, produk elektronik, peralatan rumah tangga, dan sebagainya, yang saat ini masih banyak yang kita impor,” ujarnya.
Dengan program urbanisasi dan reindustrialisasi yang dilakukan secara serentak seluruh Indonesia, menurutnya, Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih merata dan setara khususnya di wilayah luar Pulau Jawa.
Sebelumnya dalam acara dialog terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Anies menegaskan pembangunan IKN tidak akan menghasilkan pemerataan.
Justru membuat ketimpangan dengan daerah sekitarnya, Rabu (22/11/2023).
Respon Gibran
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi soal proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menimbulkan ketimpangan baru.
"Enggak usah ditanggapi," kata Gibran dengan buru-buru saat ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/11/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan, akan menerima semua masukan terkait tahapan pembangunan IKN ke depan.
Diketahui, pasangan Prabowo Subianto-Gibran berkomitmen untuk melanjutkan tahapan pembangunan IKN yang telah dimulai era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: IKN Tak Masuk Visi Misi Pasangan AMIN, Sekjen DPP Partai Nasdem Beberkan Alasannya
"Monggo semua masukan kami terima," ungkap dia.
Suami Selvi Ananda tampak buru-buru saat ditanyai soal komitmen paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang juga akan melanjutkan pembangunan IKN jika terpilih di Pilpres.
"Bentar ya, aku kesusu (buru-buru).
Nanti-nanti lagi," ucap Gibran.
Timbulkan Ketimpangan Baru
Pertanyaan terkait IKN Nusantara dilontarkan salah satu panelis dalan Dialog Terbuka Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah di UMS, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2023) yang disiarkan melalui TV Muhammadiyah, salah satu panelis yakni Professor Siti Zuhro bertanya tentang IKN Nusantara.
Panelis yang merupakan peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Professor Siti Zuhro mempertanyakan apakah pembangunan IKN prospektif untuk Indonesia di masa depan.
Sempat terlewati, hingga Siti Zuhro mengingatkan pertanyaannya tentang IKN Nusantara.
Namun kemudian Anies menyempatkan untuk menjawab pertanyaan soal IKN Nusantara.
Anies mengatakan, alasan pemerintah saat ini membangun IKN sebagai upaya pemerataan tidak tepat.
"Kalau mau memeratakan Indonesia, maka bangun kota kecil menjadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh Indonesia," kata Anies seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Baca juga: Soroti Alasan Bangun IKN Nusantara, Anies: Bangun Kota di Tengah Hutan, Menimbulkan Ketimpangan Baru
"Bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan, karena membangun satu kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan yang baru," ujar Anies.
Proyek IKN Nusantara yang kini banyak membuka lahan hutan di Kalimantan Timur akan menghasilkan ketimpangan dengan daerah sekitar pembangunan.
Sebab itu, alasan pemerintah untuk pemerataan dinilai berbanding terbalik dengan tindakan pembangunan IKN.
"Jadi antara tujuan dan langkah yang dikerjakan itu nggak nyambung, kami melihat ini problem.
Karena itu ini harus dikaji secara serius, karena tujuan kita Indonesia yang setara Indonesia yang merata," ucap dia.
Anies mengatakan, jika pemerintah serius menginginkan adanya pemerataan, kota yang sudah ada saat ini dikembangkan dari kota kecil ke kota skala menengah.
Kemudian, kota skala menengah diberikan program agar bisa berkembang menjadi kota besar.
"Tapi menurut kami langkahnya bukan membangun satu kota, tapi justru dengan membesarkan semua kota yang ada di Indonesia," ucap dia.
Dialog terbuka Muhammadiyah merupakan rangkaian dialog dengan tiga calon presiden yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pada Kamis (23/11/2023) besok akan dilakukan dialog terbuka untuk pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Sementara itu, untuk paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka rencananya digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (24/11/2023).
Baca juga: Terjawab Jumlah ASN Pindah ke IKN Nusantara Tahun Depan, Bertahap Mulai Maret, Juli, Agustus 2024
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.