Berita Samarinda Terkini
Dapat Dukungan Pemkot Samarinda, Obstacle Dekat Bandara APT Pranoto Diupayakan Segera Selesai
Dapat dukungan Pemkot Samarinda, obstacle dekat Bandara APT Pranoto diupayakan segera selesai.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
"Kami berharap bisa dibantu sebagaimana kemampuan pemkot. Semua demi meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam operasional penerbangan di Bandara APT Pranoto" harap Maeka.
Baca juga: Dukung Optimalisasi Layanan Mudik Lebaran, Pupuk Kaltim Serahkan 25 Troli ke Bandara APT Pranoto
Lebih lanjut, ia juga berharap aturan bangunan bisa dituangkan dalam peraturan daerah atau peraturan walikota.
Hal ini mengingat obstacle itu masuk dalam radius KKOP, sehingga berada di daerah lingkungan kepentingan (DLKp) dan menjadi kewenangan pemerintah daerah.
Nantinya ketika ada usulan bangunan baru setelah bandara beroperasi, minimal mendapat rekomendasi atau izin dari Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VII Balikpapan.
"Saat ini kami menjamin penerbangan dari dan menuju APT Pranoto aman, safety sekali. Semua yang kini dilakukan untuk lebih meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan," tegasnya.
Sebelumnya, Pemkot Samarinda memberi respons positif terhadap usulan pengelola Bandara APT Pranoto terkait kebutuhan lahan untuk mitigasi obstacle dan pemasangan instrument landing system (ILS).
Baca juga: Puncak Arus Mudik melalui Bandara APT Pranoto Samarinda Diprediksi Tiga Hari Jelang Idul Fitri
Sementara itu, Kepala Seksi Teknik dan Operasi Bandara APT Pranoto Dwi Muji Raharjo mengatakan, obstacle di sekitar runway 22 berupa dua tower pemancar base transceiver station (BTS) yang memiliki ketinggian melewati batas area KKOP telah dipangkas melalui koordinasi baik antara bandara dan operator selular.
"Tersisa obstacle di runway 04 (sekitar Pampang). Kalau dalam pengecekan lapangan nanti obstacle lebih dulu ada ketimbang kehadiran bandara, diharapkan ada toleransi ketinggiannya. Misal dengan memotong pohon atau relokasi rumah dan tiang listrik dan memangkas bukit," jelas Dwi Muji.
Jika obstacle bisa dikurangi, maka faktor risiko tentu juga berkurang.
Namun jika bicara operasional bandara saat ini aman saja.
Sekitar runway 04 merupakan daerah critical saat take off maupun landing.
Penanganan obstacle penting untuk penempatan instrument landing system (ILS) oleh Airnav Indonesia.
Dengan begitu, sisi udara Bandara APT Pranoto semakin lengkap, terlebih ada penambahan fasilitas PAPI.
"Kalau ada yang bertanya apakah Bandara APT Pranoto bisa digunakan malam hari, saya tegaskan bisa. Tinggal maskapai, apakah bersedia atau berminat melayani penerbangan malam," pungkas Dwi Muji. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.