Berita Penajam Terkini
Sambut Investor di Penajam Paser Utara, Makmur Marbun Siapkan Kebutuhan Air Bersih
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus bersiap menyambut para investor, menanamkan investasinya.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus bersiap menyambut para investor, menanamkan investasinya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Salah satu persiapan yang saat ini dilakukan, yakni pemenuhan kebutuhan air bersih, terutama di sekitar kawasan yang diperuntukan untuk industri nantinya.
Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun, kepada TribunKaltim.co di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Jumat (24/11/2023).
Ia menyebutkan bahwa kawasan yang siapkan untuk industri yakni Buluminung.
Baca juga: Kejari PPU Belum Temukan Calon Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Retribusi Pelabuhan Buluminung
Pemenuhan air baku daerah itu, salah satu prioritas.
Kata dia, pipanisasi ke arah Buluminung sudah ada sebelumnya, hanya perlu beberapa penambahan, agar cakupannya semakin luas.
"Sumber air baku prioritas, pipanisasi ke daerah Buluminung sudah, tinggal nambah berapa, itu saya pikir gampang itu," ungkapnya.
Tentu saja perlu pemerintah daerah pikirkan, kata dia, adalah sumber air bakunya.
Baca juga: Pandangan Makmur Marbun soal Warga Penajam Paser Utara Butuh Kades Baru Ketimbang Petahana
Salah satu yang menjadi opsi yakni membangun lagi bendungan Lawe-lawe, agar bisa dimanfaatkan.
Ia juga menilai bahwa jika bendungan tersebut dibangun dan fungsionalkan, maka target tambahan 41 persen masyarakat yang menikmati air bersih bisa tercapai dengan mudah.
"Kemarin sudah ada beberapa langkah dilakukan, termasuk pemanfaatan bendungan Lawe-lawe yang notabene ada persoalan," sambungnya.
Membangun Bendungan
Sebelum mematangkan rencana membangun kembali Bendungan Lawe-lawe.
Ia akan memastikan lagi persoalan yang dialami pemerintah daerah dengan pemilik lahan, dalam hal ini PT Pertamina.
Apakah sudah selesai, dan seperti apa pola kesepakatan antara pemerintah daerah dengan pemilik lahan.
Baca juga: Sejumlah Anak di Babulu Penajam Paser Utara Terindikasi Stunting, Makmur Marbun Bertindak
Bendungan Lawe-lawe dibangun di atas lahan milik Pertamina, dengan kesepakatan pinjam pakai.
Pembangunan sempat terhenti karena pinjam pakai lahan harus diperpanjang, disamping keterbatasan anggaran daerah.
Persoalan pinjam pakai lahan, belakangan sudah kembali diperpanjang selama lima tahun, saat masa kepimpinan bupati sebelumnya.

Lahannya bukan dari Pemda, sehingga harus melakukan koordinasi dengan Pertamina polanya.
"Bagi saya apa yang terjadi dulu harus dibenahi," terangnya.
Baca juga: Gibran Respon Penilaian Anies yang Sebut IKN Nusantara Timbulkan Ketimpangan: Gak Usah Ditanggapi
Selain pemenuhan air bersih, ketersedian jaringan listrik, serta infrastruktur jalan yang memadai.
Tentu juga berusaha dipenuhi pemerintah daerah, demi menarik minat investasi di daerah asal ibu kota baru itu.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.