Berita DPRD Balikpapan

DPRD Balikpapan Usulkan Edukasi Orangtua Sebelum Melakukan Vaksinasi Demam Berdarah Dengue

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menyebut pentingnya menggelar sosialisasi terkait vanisasi demam berdarah dengue (DBD)

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA INTAN RS
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Asep Ahmad Sapturi mendukung langkah pemerintah dalam upaya menjaga kesehatan generasi muda. Dengan memberi vaksinasi DBD yang menyasar pada rentang usia anak dari 6-15 tahun.  

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menyebut pentingnya menggelar sosialisasi terkait vanisasi demam berdarah dengue (DBD) bagi masyarakat, khususnya orangtua.

Hal ini merujuk inisiasi pemerintah kota (Pemkot) melalui Dinas Kesehatan Kota atau DKK Balikpapan yang berencana memberikan vaksinasi DBD yang menyasar pada rentang usia anak dari 6-15 tahun.

Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Asep Ahmad Sapturi mengatakan sosialisasi tersebut agar orangtua mengenal vaksinasi DBD sebelum program tersebut dijalankan.

Baca juga: Sisa Masa Jabatan, DPRD Balikpapan PAW Laisa Hamisah dan Ardianto

Dalam rencana pemberian vaksinasi DBD ini, maka Asep ingin organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melakukan sosialisasi.

Seperti soal kehalalan vaksin hingga efek yang ditimbulkan dari vaksin tersebut.

"Perlu pemahaman vaksin ini halal atau tidak harus dipertegas. Kalau halal, Alhamdulillah. Beberapa tahun lalu hal ini menjadi atensi yang cukup serius bagi publik," tuturnya.

Asep bercerita, pihaknya hanya mengetahui rencana Pemkot Balikpapan memberi vaksinasi DBD. Kuota vaksinasi DBD tersedia 10 ribu dosis. Sasaran vaksinasi anak usia 6-15 tahun atau usia SD-SMP.

Ada pun kecamatan dengan jumlah kasus DBD terbanyak akan menjadi prioritas vaksinasi di antaranya Balikpapan Tengah dan Balikpapan Utara. Dia mengingatkan, DKK Balikpapan perlu melakukan edukasi soal vaksinasi DBD.

Baca juga: Dorong Penyediaan Pemerataan Faskes, DPRD Balikpapan Usulkan Pembangunan Puskesmas di Sepinggan Baru

"Terkadang informasi yang tidak lengkap menjadi ketakutan buat masyarakat. Contoh dari vaksin Covid kemarin ada isu sampai meninggal dan sebagainya," ulas Asep.

Di samping itu, ia mendukung langkah pemerintah dalam upaya menjaga kesehatan generasi muda.

Namun tetap perlu sosialisasi yang menyeluruh dan lengkap.

Tujuannya agar tidak terjadi salah paham yang membuat wali murid atau oranngtua takut.

"Misalnya DKK memberi edukasi bagi orangtua mengenai langkah yang harus dilakukan ketika anaknya mengalami efek vaksin," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved