Ibu Kota Negara

Anies Jawab Sindiran Bahlil soal Investor IKN Nusantara, Secara Komersial Layak, Pasti Dia Mau.

Anies Baswedan jadwab sindiran Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia soal investor IKN Nusantara. Anies: secara komersial layak, pasti mau.

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Erlangga Djumena
Titik Nol IKN Nusantara. Anies Baswedan jadwab sindiran Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia soal investor IKN Nusantara. Anies: secara komersial layak, pasti mau. 

TRIBUNKALTIM.CO - Megaproyek IKN Nusantara menjadi salah satu proyek Pemerintah yang disorot jelang Pilpres 2024. 

Maklum IKN Nusantara menyedot anggaran yang sangat besar dan bagaimana sikap ketiga capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo banyak disorot publik.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyindir capres yang kerap mengkritik IKN Nusantara hingga membuat investor ragu.

Dalam sindirannya terhadap capres yang kritik IKN Nusantara ini, Bahlil memang tidak menyebut nama.

Baca juga: Kisah Warga yang Tersisih Usai Lahannya Diambil Proyek IKN Nusantara, Menikmati? Kami Ini Tersingkir

Baca juga: Cerita Warga di IKN Nusantara, Khawatir Tersingkir setelah Tetangga Terpaksa Tinggalkan Kampung

Baca juga: Warga Tersingkir dari IKN Nusantara, Uang Ganti Rugi Rumah dan Kebun tak Cukup untuk Beli Lahan

Namun, capres nomor urut 1 Anies Baswedan menjawab sindiran Bahlil soal investor IKN Nusantara. 

Menurut Anies, pemerintah tak perlu memaksa investor masuk menanamkan modalnya ke IKN, karena investor memiliki mekanismenya sendiri untuk berinvestasi.

"Menurut saya jangan dipaksa investor itu.

Biarkan investor itu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan komersial, bukan pertimbangan politik," ujar Anies saat ditemui di Bandar Lampung, Kamis (8/12/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Jawab Bahlil Soal IKN, Anies: Jangan Paksa Investor.

Anies mengatakan, investor berpikir secara objektif dan menggunakan studi kelayakan setiap berinvestasi.

Ia juga menyebut, investor memutuskan investasinya berdasarkan pertimbangan komersial.

"Kalau secara komersial layak, ya pasti dia mau kerjakan.

Kalau secara komersial tidak layak, ya dia harus dipaksa," ucapnya.

Sebelumnya, BKPM Bahlil Lahadalia menyebut banyak investor yang mulai meragukan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sebabnya, ada calon presiden (capres) peserta Pemilu 2024 yang mengkritik pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur itu.

"Sekarang kan banyak investor yang mulai nanya, mulai ada keraguan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved