Berita Samarinda Terkini

Profil Shamil Hekmatyar, Atlet e-Sport Asal Samarinda yang Raih Banyak Prestasi

Profil Shamil Hekmatyar, atlet e-sport asal Samarinda yang telah meraih banyak prestasi.

Penulis: Rahmat Pratama | Editor: Diah Anggraeni
HO/Instagram @Shamil Siregar
Shamil Hekmatyar Siregar saat menjuarai turnamen e-sport divisi sepak bola di Perak Malaysia. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Inilah profil Shamil Hekmatyar Siregar, atlet e-sport asal Samarinda yang kini menjadi atlet kebanggaan Indonesia.

Shamil diketahui berhasil menjuarai turnamen e-sport divisi sepak bola di kancah Asia Tenggara belum lama ini.

Pria yang duduk di bangku kuliah ini memiliki nama lengkap Shamil Hekmatyar Siregar.

Shamil lahir di Samarinda pada 1 April 2004 atau kini berusia 19 tahun.

Baca juga: 1.740 Atlet E-Sport Berlaga di Piala Bupati Kukar Merah Putih 2023

Berikut beberapa prestasi yang telah diraih oleh Shamil selama menggeluti dunia e-sport divisi sepak bola:

1. Juara 3 Kaltim champions turnamen offline season 1

2. Juara 1 kaltim champions turnamen offline season 2

3. Perwakilan Indonesia di ajang piala menteri besar perak malaysia

4. Juara 1 turnamen offline internasional piala menteri besar perak malaysia

Ia menggeluti dunia e-sport atau game online sejak tahun 2019.

Saat itu, ia sangat menggemari olahraga sepak bola.

Kemudian ia mulai menyukai game tanpa meninggalkan unsur sepak bola.

Pada tahun 2020-2021, dirinya mulai serius mendalami dunia game.

Baca juga: Antusiasme Meningkat, Ribuan Peserta Ikuti Yamaha Generasi 125 E-Sport Competition 2022

Ia juga kerap kali menjuarai beberapa turnamen di wilayah Kaltim.

Hingga akhirnya dirinya mulai dilirik oleh salah satu komunitas game di Kaltim, Borneo Star.

Sejak saat itu, dirinya pun terjun ke dunia game profesional.

Shamil kini berpindah klub e-sport yang berpusat di Jakarta.

"Setelah itu, saya diambil, namanya Red Kod. Itu homebase-nya di Jakarta, jadi lewat online aja," terangnya.

Ia menuturkan, perjalanan di e-sport hingga menjadi juara sangatlah panjang dan tidak mudah.

"Saya daftar di kompetisi yang namanya Iffel, itu pendaftarannya bayar Rp 50.000. Di situ saya menang terus. Jika ditotal, saya bermain kurang lebih selama 12 jam nonstop selama dua hari," jelasnya.

Baca juga: Junjung Sportivitas dalam Semangat Kemerdekaan, PKT Gelar Independence E-Sport Competition 2022

Ia mengaku tidak menyangkan bisa berhasil menjuarai turnamen tersebut hingga mewakili negara Indonesia di kejuaraan e-sport di Perak Malaysia.

"Akhirnya saya berhasil masuk di babak grand final dan berhak mewakili Indonesia di turnamen game sepak bola tersebut di Malaysia," ungkapnya.

Lebih lanjut Shamil berharap, anak-anak muda bisa tetap semangat dan melanjutkan perjuangannya di dunia game.

Ia menyebut bahwa game tidak selamanya buruk bahkan bisa meraih prestasi dari hobi bermain game itu.

"Kalau dari saya tetap semangat aja, karena game kalau dilihat sama orangtua itu dianggap remeh kan. Jadi harus ada semangat tersendiri agar bisa memenuhi kebutuhan sendiri," katanya.

Anak pertama dari tiga bersaudara tersebut juga sangat gemar bermain sepakbola disamping hobinya bermain game online.

Putra dari pasangan Syahjulitra pianda Siregar dan Weniah tersebut saat ini tengah fokus untuk menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved