Kebakaran di Jalan Dr Soetomo Samarinda
Walikota Andi Harun Siapkan Formulasi Atas Bencana Kebakaran di Gang 4 Samarinda
Tak lama ini, musibah kebakaran kembali melanda salah satu kawasan di Jalan Dr Soetomo, Gang 4, Kelurahan Sidodadi.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tak lama ini, musibah kebakaran kembali melanda salah satu kawasan di Jalan Dr Soetomo, Gang 4, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (21/12/2023).
Setelah dilakukan pendataan, setidaknya ada empat lingkungan RT yang terdiri dari satu bangunan di RT 31, sebanyak 17 bangsalan 50 pintu di RT 32.
Sebanyak 20 bangunan rumah tunggal di RT 33, sebanyak 4 rumah tunggal dan 1 rumah tunggal di RT 40.
Tak tinggal diam, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda segera merumuskan formulasi sebagai langkah penanganan pascakebakaran.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Hebat Landa Perumukiman Padat Penduduk di Jalan Dr Soetomo Samarinda
Walikota Samarinda, Andi Harun, mengaku telah mengerahkan pihak Camat, Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Dinas Sosial, Lurah, dan OPD terkait untuk segera merumuskan formulasi atau bentuk penanganan yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
Sebab, kebakaran yang terjadi di pengujung tahun ini menyebabkan setidaknya 587 jiwa kehilangan tempat tinggal.
"Saya telah menugaskan kepada camat, Kesra, Dinsos, lurah, dan OPD," ungkap Andi Harun pada TribunKaltim.co, Sabtu (23/12/2023) saat ditemui di Plenary Hall Gelora Kadrie Oening Sempaja.
Dirinya juga memastikan bahwa formulasi tersebut akan segera direalisasikan dalam waktu dekat.
Baca juga: Andi Harun akan Programkan 1000 Apar untuk Antisipasi Kebakaran di Samarinda, Pakai APBD 2024
Tidak menutup kemungkinan, mudah-mudahan satu hingga dua hari ini rumusan itu sudah dibuat dan disampaikan kepada masyarakat.
"Saya pastikan bahwa pemerintah hadir di tengah musibah tersebut," tutup Walikota Andi Harun.
Titik Awal Api
Berita sebelumnya. Terungkap titik awal api kebakaran di Gang 4, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, diduga lokasinya masuk di RT 32.
Petaka ini memberi dampak buruk bagi masyarkat, di antaranya ada yang kehilangan tempat tinggal, ludes terbakar.
Satu di antaranya ialah Jawi Tarta, usia 70 tahun, korban kebakaran di Gang 4 Samarinda.
Kala itu, Jawi Tarta berniat mengantar istrinya ke Pasar Segiri, Samarinda sekira pukul 15.30 Wita, Kamis 21 Desember 2023 sore.
Di luar rumah, tiba-tiba ia melihat orang berlarian sembari berteriak kebakaran.
"Kaget saya banyak orang ribut dan lari. Ada kebakaran. Wah saya langsung lari ke dalam rumah untuk evakuasi yang saya bisa," kata Jawi kepada TribunKaltim.co.
Baca juga: Kisah Sedih Korban Kebakaran di Samarinda, Antar Anak Sekolah, Pulang Rumah Sudah Ludes
Jawai adalah salah satu korban kebakaran yang melanda kawasan di Jalan dr Sutomo Kelurahan Sidodadi Gang 4 Samarinda Kalimantan Timur.
Saat berbincang dengan Tribun di teras Masjid Al Falah Gang 8. Jawi masih terlihat gemetar.
Ia bingung atas musibah yang turut menghanguskan rumah tinggalnya di salah satu rumah bangsal Gang 4.
"Terus terang saya masih gemetaran ini, bingung didatangi keluarga saya yang tinggal di Tanah Merah juga di M Said menanyakan lokasi rumah mau tinggal sementara di tempat keluarga,” katanya lirih.
Ia mengaku, tinggal di Jalan dr Sutomo sejak tahun 2015.
“Saya kerja di pasar mengupas kol. Saat kebakakan, saya hanya sempat ambilin baju dan surat berharga. Gak ada separuhnya baju, surat berharga sempat diselamatkan. Saya tak sempat selamatkan kulkas juga kipas angin terpaksa ditinggal," ujarnya.
"Termasuk piring mangkok, 4 dandang besar," katanya lirih bercerita.
Pria yang mengenakan baju kotak abu abu dan celana pendek ini mengaku mendapat firasat sejak tiga hari lalu.
Baca juga: Andi Harun akan Programkan 1000 Apar untuk Antisipasi Kebakaran di Samarinda, Pakai APBD 2024
Jawi mengatakan selama 3 hari hingga kemarin mata kirinya kedutan.
"Tapi saya tak cerita ke orang, hanya saya yang bertanya pada batin yang gelisah. Tak taunya ada musibah kebakaran," tambahnya.
Sementara warga RT 33, Mimi hanya pasrah di sela basah hujan menerpa tubuhnya menyaksikan rumahnya berbahan kayu ludes terbakar.
"Saya sempat selamatkan motor, ini saya coba cari kucing peliharaan saya," katanya.
Sebelumnya, kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Dokter Soetomo, Gang 4, RT 33, Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ulu, Kamis 21 Desember 2023.
Api diduga muncul dari salah satu rumah bangsalan semi permanen yang berada di RT 32.
Sejumlah korban terlihat sibuk menyelamatkan barang-barang berharga.
Ada pula yang hanya terdiam mematung menyaksikan hunian mereka dilalap dengan rakus oleh si Jago Merah.
"Rumah saya habis mba," ucap seorang perempuan berambut pendek yang tiba-tiba merangkul TribunKaltim.co.
Ia mengatakan api muncul berpapasan dengan turunnya hujan deras. Meski hujan semakin deras namun api masih terus meluas ke sisi kiri dan kanan kawasan.
Baca juga: Kebakaran di Samarinda, Warung Makan Ludes hingga Rugi Puluhan Juta
Hingga hujan reda, api masih melahap permukiman padat penduduk tersebut. Para pemadam kebakaran gabungan dibantu warga mulai mencari sumber air tambahan.
Terdengar beberapa kali suara ledakan yang diduga berasa dari tabung gas.
"Api jadi di Langgar. Tarik selang. Cari sumber air di parit kalau ada," teriak para pemadam kebakaran gabungan yang terus menambah panjang selang mereka. Warga setempat juga tak tinggal diam.
Baik anak kecil, muda mudi dan orang dewasa mencoba membantu proses pemadaman dengan peralatan seadanya.
Hujan gerimis mulai kembali turun. Namun api kembali mencari sasaran.
Terutama atap-atap bangunan beton yang sebelumnya belum tersentuh jilatannya.
"Kita tidak bisa naik karena betonnya panas," kata Muhidin, salah satu relawan Samarinda.
Hingga pukul 16.56 Wita pemblokan penyebaran api terus diupayakan.
Baca juga: Gadis yang Viral Sebut Damkar Lamban Tangani Kebakaran di Samarinda Akhirnya Minta Maaf
Setelah 3 jam upaya pemadaman, akhirnya kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk di Jalan Dokter Soetomo, Gang 4, RT 32, 33 dan 40, Kelurahan Sidodadi, berhasil ditangani.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda Hendra AH
memperkirakan ada 50 rumah lebih yang terbakar. "Karena rata-rata rumah bangsalan," sebut Hendra AH.
Saking besarnya kebakaran ini pihaknya sampai menurunkan 7 posko pemadam dibantu kurang lebih 113 satuan relawan se Kota Samarinda.

"Kendala rumah berhimpitan dan jalan sempit sehingga akses masuk sangat sulit. Begitupun sumber air yang sangat terbatas karena Sungai Karang Mumus sedang surut," bebernya.
Saat ini pihak kepolisian dari Polsek Samarinda Ulu tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
Baca juga: Kebakaran di Samarinda, Sejumlah Rumah Penambang Pasir Ludes Jadi Arang
Jumlah rumah dan korban terdampak masih dalam pendataan. Penyebab awal kebakaran juga masih diselidiki.
"Nanti hasilnya akan kita sampaikan," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Samarinda Ulu AKP Yasir.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.