Ibu Kota Negara

Dampak IKN Nusantara di Balikpapan, Hotel Penuh dan UMKM Meningkat, Wali Kota: Cak Imin tak Logis

Inilah dampak IKN Nusantara di Balikpapan. Hotel penuh dan UMKM meningkat. Wali Kota Balikpapan, Rahamd Mas'ud Cak Imin tak logis.

HO/MaxOne Hotel Balikpapan
MaxOne Hotel Balikpapan - Inilah dampak IKN Nusantara di Balikpapan. Hotel penuh dan UMKM meningkat. Wali Kota Balikpapan, Rahamd Mas'ud Cak Imin tak logis. 

Keinginan tersebut muncul lantaran pemerintah pusat terlalu mengeksploitasi kekayaan daerah tanpa memperhatikan prinsip-prinsip keadilan.

Masyarakat Kaltim, lanjut Rahmad, tidak pernah iri dengan pemerintah pusat.

Buktinya, hampir Rp 600 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berasal dari Kaltim.

“Namun, tidak ada warga kami yang pernah memberontak. Maksud saya, pemerataan merupakan cara untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045 melalui pembangunan yang tidak hanya terpusat di Jawa dan menjaga kesatuan,” jelas Rahmad.

Selain faktor ekonomi, dukungan terhadap pemindahan ibu kota dari warga Kaltim juga dilatari oleh faktor sejarah.

Menurut Rahmad, fakta sejarah menunjukkan bahwa Kalimantan pernah menjadi pusat Nusantara sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri.

“Kerajaan tertua di Nusantara adalah Kutai dan itu ada di Kalimantan.

Kerajaan yang mengenal agama pertama, dan salah satunya Islam yang terbesar, ada di Kalimantan.

Inilah yang menjadikan warga Kalimantan yakin bahwa sudah ada tanda-tanda kalau pemindahan ibu kota bisa mengembalikan kejayaan peradaban kami,” ungkapnya.

Politikus Partai Golkar tersebut pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang menggaungkan aspirasi warga Kalimantaan pada kegiatan debat yang berlangsung pada Jumat (22/12/2023).

Gibran, kata Rahmad, tidak hanya menarasikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai upaya pemerataan ekonomi.

Tapi juga simbol Indonesia sentris yang tidak terpusat di Pulau Jawa.

Baca juga: Ramai soal Investor IKN Nusantara, Ekonom Singgung Kereta Cepat Whoosh, Ujung-ujungnya Pakai APBN

Rahmad juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.

“Saya melihat Mas Gibran berani mengorbankan dirinya untuk anak muda.

Padahal, karier dia masih panjang dan tidak banyak anak muda yang berani seperti itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved