Berita Balikpapan Terkini

Mengintip Tangki Modifikasi Motor Bebek Pengetap di Balikpapan, Saat Suzuki Thunder Dilarang ke SPBU

Tingginya permintaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di pasaran membuat banyak orang mencari cara untuk mendapatkannya.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Hasil modifikasi tangki motor bebek milik salah seorang pengetap BBM di Balikpapan, Taqim. Dilarang mengisi Pertalite di SPBU dengan Suzuki Thunder, dia mengakali dengan modifikasi tangki sepeda motor bebek. Untuk mendapatkannya, dia merogoh Rp 300 ribu untuk bisa membeli Pertalite lebih banyak.  

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tingginya permintaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di pasaran membuat banyak orang mencari cara untuk mendapatkannya.

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membeli dari pengecer BBM.

Di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pengetap BBM biasanya menggunakan sepeda motor bermerk Suzuki jenis Thunder untuk melakukan aksinya.

Baca juga: Langkah Tegas Urai Antrean BBM, Pertamina Larang Motor Tangki Modifikasi Isi Pertalite

Namun, sejak beberapa bulan lalu, Pertamina melarang pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU untuk Suzuki Thunder, terlebih dengan tangki modifikasi.

Hal ini membuat para pengetap BBM di Balikpapan harus mengakali larangan tersebut, sebagian menggunakan mobil, sebagian lagi menggunakan sepeda motor selain Suzuki Thunder.

Salah satu pengetap BBM di Balikpapan, Taqim, mengatakan bahwa dirinya terpaksa membeli sepeda motor bebek lalu memodifikasi tangki sepeda motornya sehingga memiliki daya tampung lebih besar.

"Tadinya saya punya 2 motor Thunder, akhirnya 1 motor nganggur, 1 motor lagi dipakai untuk isi jenis Pertamax," kata Taqim kepada TribunKaltim.co, Kamis (28/12/2023).

Taqim mengatakan bahwa dirinya memodifikasi tangki sepeda motor itu di bengkel las langganannya.

Baca juga: Sidak Pengetap di SPBU Sangatta Utara Kutim, Polisi Tilang Kendaraan Tangki Modifikasi

Ia mengaku tidak mengeluarkan biaya untuk bahan baku tangki karena bengkel tersebut menggunakan sisa besi bekas.

Dirinya hanya membayar ongkos kerja sebesar Rp 300 ribu. Taqim menyebutnya, 'uang rokok'.

"Habis dimodifikasi ini, bisa muat 7 liter. Sebetulnya masih ada ruang, jadi bisa dibikin tangki lebih lebar, bisa pol maksimal mungkin sekitar 10 liter. Tapi itu saya baru tahu pas tangki yang 7 liter ini dipasang," ujarnya.

Hasil modifikasi tangkinya sendiri memang tidak terlihat kasat mata. Apalagi setelah komponen bodi terpasang. Sehingga cukup sulit membedakan pengetap seperti Taqim dengan pembeli BBM biasa di SPBU.

Namun ketika dibuka, terlihat modifikasi tangkinya memanjang ke bawah. Memanfaatkan ruang kosong antara tangki orisinil dengan mesin.

Baca juga: SPBU di Kukar Kena Sanksi, Pertamina Tegaskan Larangan Terima Kendaraan Tangki Modifikasi

Tangki tambahannya dilas sedemikian rupa sehingga tampak memadati kekosongan. Untuk memastikan tidak ada kebocoran pasca penyambungan, Taqim menambalnya lagi dengan lem besi.

Setelah siap, Taqim berburu ke SPBU. Dengan motor bebek tersebut, Taqim mengatakan bahwa dirinya mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU dekat Bandara SAMS Sepinggan atau SPBU di kawasan Stalkuda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved