Berita Kutim Terkini

Solusi Alternatif Atasi Sampah di Kutim, Ardiansyah Sulaiman Belajar Komposter di 2 Daerah

Permasalahan sampah di Kutai Timur perlahan teratasi, salah satu solusi yang diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.

|
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyatakan, komposter digunakan untuk mengolah sampah basah atau organik menjadi pupuk. Lewat komposter bisa mengurangi sampah di Kutai Timur, Kalimantan Timur, Kamis (28/12/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Permasalahan sampah di Kutai Timur perlahan teratasi, salah satu solusi yang diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur menggunakan komposter.

Sebelumnya, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, bercerita telah mempelajari sistem komposter hingga ke Yogyakarta dan Kota Depok, Jawa Barat.

Sistem komposter digunakan untuk mengolah sampah basah atau organik menjadi pupuk.

Sehingga bisa menjadi alternatif dalam menanggulangi sampah di Kutai Timur.

"Saya sudah memprogramkan 3 unit komposter sederhana, waster, saya kepingin tahu uji cobanya, jangan didiamkan, karena itu (komposter) akan jadi andalan kita nantinya," ucap Ardiansyah.

Baca juga: Walikota Bontang Akan Belajar Pengolahan Sampah ke Korea Selatan dan Menerima Hibah

Hal itu manandakan bahwa keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim dalam menangani sampah yang semakin meningkat setiap harinya karena bertambahnya jumlah penduduk yang datang ke Kutim.

Padahal, kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) di Kutai Timur belum memadai.

ILUSTRASI Sampah plastik dari produk-produk makanan dan minuman.
ILUSTRASI Sampah plastik dari produk-produk makanan dan minuman. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Pasalnya, di Kutai Timur baru memiliki 1 TPA besar di Jalan Poros Sangatta - Bengalon dan 1 unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Prima Sangatta Eco Waste.

Oleh sebab itu, ia sangat berharap komposter dapat menjadi solusi alternatif dalam mengurai peningkatan jumlah sampah di Kutai Timur.

Baca juga: Canggihnya Tempat Pengolahan Sampah di IKN Nusantara, Terkoneksi dengan Internet

Menurutnya, dalam 1 hari dapat mengolah sampah hingga 10 sampai 12 ton pada satu mesin.

Komposter ini merupakan mesin kecil yang bisa dioperasikan di tingkat RT.

"Apabila itu berhasil saya akan memesan lebih banyak lagi, maksudnya TPA itu mungkin sudah tidak berfungsi lagi karena sudah diselesaikan oleh waster di RT," tutur Ardiansyah Sulaiman.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved