Tribun Kaltim Hari Ini
Sopir Hauling Ajukan Hearing, Cari Solusi Aksi Pencegatan Truk Batu Bara di Paser
Aksi pengadangan truk angkutan batu bara masih terus berlangsung oleh sejumlah masyarakat di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur,
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Kisruh hauling batu bara masih terus berlangsung di Kabupaten Paser, yang melibatkan masyarakat dan sopir truk.
Aksi pengadangan truk angkutan batu bara masih terus berlangsung oleh sejumlah masyarakat di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Selasa (2/1/2024).
Salah satu sopir PS Roda 6 Lintas Kaltim-Kalsel, Bambang mengaku hingga kemarin para sopir belum bisa beraktivitas. "Sampai hari ini kami belum bisa melintas, karena masih ada aksi itu," terang Bambang saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co melalui sambungan telepon.
Baca juga: Sudah Berlangsung Sepekan, Warga Batu Sopang Paser Masih Cegat Angkutan Batu Bara

Para sopir berencana akan melakukan hearing terlebih dahulu dengan DPRD Paser untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi. "Surat permohonan hearingnya sudah kami antar ke dewan, kami menunggu jawabannya malam ini untuk hearing besok (hari ini, red)," tambahnya.
Diungkapkan, permohonan hearing tersebut bertujuan untuk mencari titik temu antara kedua belah pihak. Bambang mengaku, para sopir tetap akan menempuh cara-cara damai dengan jalan yang baik dalam mengatasi persoalan yang terjadi saat ini.
"Kita tidak langsung turun ke jalan, kalau memang tidak ada solusi maka jalan terakhirnya kemungkinan besar kami akan aksi," tegas Bambang.
Para sopir truk angkutan batu bara lokal Paser saat ini tidak bisa melakukan apa-apa, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
"Kondisi para sopir sekarang macam-macam, ada yang menjual barangnya sampai cari pinjaman untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. Sementara yang kami andalkan cuma hauling ini, kalau untuk mengangkut yang lain ongkosnya yang tidak sesuai," kata Bambang.
Baca juga: Pemerintah Tak Kunjung Ambil Tindakan soal Angkutan Batu Bara, Warga Desa Batu Kajang Mengaku Kecewa
Minta Solusi Pemerintah
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Batu Kajang yang melakukan aksi pencegatan truk angkutan batu bara di Kecamatan Batu Sopang, mengharapkan adanya tindakan dari pemerintah.
Mereka menyayangkan sikap dari pemerintah yang tidak mengambil tindakan atas angkutan batu bara yang melintasi jalan umum.
Keinginan tersebut disampaikan oleh salah satu warga Desa Batu Kajang, yang ikut dalam aksi damai penolakan hauling batu bara melintasi jalan negara Muara Komam-Batu Sopang-Kuaro.
Ervansyah mengatakan masyarakat merasa bingung terhadap hal-hal seperti itu yang dibiarkan begitu saja. "Sebenarnya kita minta waktu, dalam dua kali dua puluh empat jam kalau mereka (pemerintah) tidak menyikapi berarti terjadi pembiaran," katanya, Jumat (29/12/2023). .
Selain itu, masyarakat juga mengharapkan ada niat baik dari pemerintah yang bisa ditunjukkan mendatangi masyarakat di lokasi.
Baca juga: Warga Batu Sopang Paser Cegat Angkutan Batu Bara yang Lintasi Jalan Negara, Ternyata Ini Alasannya
Diketahui, pencegatan yang dilakukan sudah dilakukan sejak 25 Desember malam. Bahkan masyarakat setempat membangun pos di lokasi yang dijaga 24 jam dan penjagaan dilakukan secara bergantian.
Menanggapi hal itu, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat dikonfirmasi Tribun Kaltim, mengatakan sudah ada Perda Nomor 10 tahun 2012 tentang pengaturan jalan untuk kegiatan pertambangan dan perkebunan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.