Berita Samarinda Terkini

Gas Melon di Samarinda Mulai Langka Lagi, Pemkot Minta Pertamina Tambah Kuota

Setelah sekian lama, kini fenomena kelangkaan gas melon elpiji 3 kilogram kembali terjadi di wilayah Kota Samarinda. Kelangkaan ini mengakibatkan

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Dokpim
Pemkot Samarinda saat audiensi bersama dengan Hiswana Migas pada Senin (8/1/2024) di Gedung Balai Kota Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Setelah sekian lama, kini fenomena kelangkaan gas melon elpiji 3 kilogram kembali terjadi di wilayah Kota Samarinda. Kelangkaan ini mengakibatkan harga per tabungnya melonjak tinggi.

Padahal sebelumnya harga gas melon per tabungnya di Kota Samarinda hanya berkisar di harga eceran tertinggi (HET) dengan angka Rp 18 ribu saja. Namun, saat ini harga gas melon sudah mencapai dua kali lipat dari harga HET.

Kenaikan harga ini mengakibatkan masyarakat merasakan dampaknya. Seperti halnya yang diakui oleh salah satu pemilik warung makan di Kelurahan Air Putih Samarinda, Ria yang terbilang cukup konsumtif dalam pemakaian gas melon.

Baca juga: DPRD dan Pemkot Samarinda Bicara Soal Kelangkaan Tabung Gas Melon, Harus Adil dan Tepat Sasaran

Dirinya mengaku bahwa lonjakan harga ini sudah dirasakan sejak menginjak di awal tahun 2024.

"Kami kan jualan apalagi warung makan, jadi pastinya nyari gas elpiji melon ini terus. Tapi ini sudah dari habis tahun baru udah mulai naik, sampai saya pernah dapat Rp 35 ribu per tabungnya," ungkapnya pada TribunKaltim, Rabu (10/1/2024).

Sementara itu, dampak serupa juga tengah dirasakan oleh Faridah, salah satu pengecer gas di Jalan Pangeran Suryanata.

"Iya langka gas sekarang, banyak warga yang bertanya ke sini, namun gasnya memang kosong sejak awal tahun," ujarnya.

Tak lama ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah berupaya untuk mengatasi fenomena ini. Sejak Senin lalu, pihak pemkot telah meminta penambahan kuota gas melon sebanyak 30.800 tabung kepada pihak Pertamina.

Baca juga: Harga Gas Melon di Berau Mahal, Bupati Sri Juniarsih Gelar Sidak ke Agen

Hal ini jelaskan oleh Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso usai melakukan audiensi bersama Hiswana Migas pada Senin (8/1/2024) lalu.

"Kelangkaan dan kelonjakan harga dipengecer memang benar terjadi. Kami minta kuota gas melon ke pihak Pertamina," ungkapnya.

Rusmadi menyatakan bahwa kelangkaan gas melon saat ini disebabkan oleh tingginya permintaan selama perayaan natal dan tahun baru 2024.

Sebab itu, Rusmadi mengaku bahwa Pemkot Samarinda akan terus memantau dan memastikan distribusi tabung gas elpiji dari agen hingga ke pangkalan distribusinya sesuai target.

"Kebijakan dari pusat sudah jelas, 80 persen distribusi ke masyarakat kurang mampu, 20 persennya ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM)," sebut Rusmadi.

Baca juga: Warga Kota Minyak Kembali Keluhkan Kelangkaan Gas Melon, Pangkalan LPG Jual Khusus Langganan

Dengan langkah ini, orang nomor dua di Samarinda ini berharap kelangkaan dapat segera teratasi, memudahkan aktivitas masyarakat dan menjaga stabilitas harga di pasaran.

"Harapan ke depannya gas tidak lagi langka dan harga dipasaran jadi stabil," pungkasnya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved