Berita Samarinda Terkini

Dishub Samarinda Pastikan SPBU Gerilya–Damanhuri Sudah Kantongi Andalalin dan Tidak Jual Pertalite

Kepala Dishub Samarinda, Manalu, menegaskan proyek SPBU di Gerilya sudah mengantongi dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas, Minggu (16/11/2025).

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
PEMBANGUNAN SPBU SAMARINDA - Kadishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, Rabu (24/9/2025). Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan padat penduduk Simpang Tiga Gerilya–Damanhuri, Samarinda, ini pun memicu kekhawatiran masyarakat Samarinda. Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menegaskan proyek ini sudah mengantongi dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), Minggu (16/11/2025).(TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

Ringkasan Berita:
  • Pembangunan SPBU di kawasan Gerilya–Damanhuri menimbulkan kekhawatiran publik terkait potensi kemacetan
  • Dishub Samarinda memastikan proyek sudah melalui kajian Andalalin dan desain arus kendaraan telah diatur
  • Pengelola SPBU juga berkomitmen memberikan kontribusi sosial berupa penerangan tambahan di sekitar simpang

TRIBUNKALTIM.CO -  Kemacetan jadi salah satu pemandangan yang kerap terlihat di Kota Samarinda.

Oleh karena itu ketika ada rencana pembangunan bangunan baru di daerah padat penduduk, sontak menuai sorotan publik.

Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan padat penduduk Simpang Tiga Gerilya–Damanhuri, Samarinda, ini pun memicu kekhawatiran masyarakat Samarinda.

Lokasi yang berada di jalur sempit dan dekat persimpangan menimbulkan kekhawatiran akan potensi kemacetan.

Apalagi, sudah ada pengalaman serupa pernah terjadi di SPBU Jalan Gatot Subroto yang berdekatan dengan simpang empat Ahmad Yani dan pusat perbelanjaan besar.

Baca juga: Sistem Satu Arah Jalan Abul Hasan Samarinda Diprotes Warga, DPRD Soroti Parkir Liar Penyebab Macet

Dishub Tegaskan Sudah Ada Kajian Andalalin

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda memastikan pembangunan SPBU baru tersebut telah melalui kajian teknis dan tidak akan menimbulkan gangguan lalu lintas.

Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menegaskan proyek ini sudah mengantongi dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin).

“Benar itu pembangunan SPBU. Sudah ada andalalinnya. Tapi di sana tidak jual pertalite, jadi jualnya non-subsidi semua. Jadi, kalau potensi kemacetan minim,” ujar Manalu, Minggu (16/11/2025).

Arus Kendaraan Sudah Dipertimbangkan

Manalu menjelaskan bahwa desain pintu masuk dan keluar SPBU telah diatur agar tidak mengganggu arus lalu lintas di persimpangan.

“Pintu masuk dan pintu keluar disatukan 20 meter sebelum persimpangan. Jadi khusus untuk Dexlite dan Pertamax Turbo, semua non-subsidi,” jelasnya.

Dengan pengaturan tersebut, Dishub menilai potensi kemacetan dapat ditekan.

Baca juga: Demi Keluarga, Warga Samarinda Terobos Banjir dan Macet Sejauh 1 Kilometer

Kontribusi Lingkungan dari Pengelola SPBU

Selain aspek teknis lalu lintas, pihak pengelola SPBU juga akan memberikan kontribusi sosial berupa penyediaan fasilitas penerangan tambahan di titik simpang yang selama ini dinilai kurang optimal.

“Nanti mereka akan memberikan CSR berupa lampu untuk menerangi persimpangan itu,” pungkas Manalu.

Meskipun berada di kawasan padat penduduk dan di jalur yang relatif kecil, Manalu memastikan keberadaan SPBU baru tersebut telah dirancang untuk tetap aman, adaptif, dan tidak menambah beban lalu lintas di kawasan Gerilya–Damanhuri.

Atasi Kemacetan, Dishub Samarinda Rekayasa Arus di Simpang Gunung Lingai

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved