Berita Samarinda Terkini

Kaltim Sudah Ajukan 7 Kandidat Pahlawan Nasional Selama 4 Dekade, 6 Calon tak Lolos, Ini Daftarnya

Kaltim Sudah Ajukan 7 Kandidat Pahlawan Nasional Selama 4 Dekade, 6 Calon tak Lolos, Ini Daftarnya

Penulis: Ias | Editor: Mathias Masan Ola
TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
Kaltim Sudah Ajukan 7 Kandidat Pahlawan Nasional Selama 4 Dekade, 6 Calon tak Lolos, Ini Daftarnya. Dua pegiat literasi sejarah Kalimantan Timur asal Samarinda, Muhammad Sarip dan Nanda Puspita Sheilla saat tampil dalam talk show bertajuk “Proses Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional yang digelar di lapangan parkir GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, Selasa (9/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kaltim Sudah Ajukan 7 Kandidat Pahlawan Nasional Selama 4 Dekade, 6 Calon tak Lolos, Ini Daftarnya.

Hal ini diungkapkan pegiat literasi sejarah Kalimantan Timur asal Samarinda, Muhammad Sarip dan Nanda Puspita Sheilla saat tampil dalam talk show bertajuk “Proses Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional” di lapangan parkir GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, Selasa (9/1/2024).

Ada 7 yang diajukan namun hanya 1 yang lolos mendapat gelar Pahlawan Nasional sedangkan 6 lainnya belum memenuhi syarat menjadi Pahlawan Nasional.

Baca juga: Profil 6 Tokoh yang Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada Peringatan Hari Pahlawan 2023

Acara yang dipandu staf Dinas Sosial Kaltim, Rully Erfian ini merupakan rangkaian Pesta Rakyat Kaltim dalam rangka peringatan HUT ke-67 Kaltim.

Muhammad Sarip mengemukakan, Provinsi Kaltim baru memiliki satu tokoh bergelar Pahlawan Nasional, yaitu Sultan Aji Muhammad Idris.

Pemprov Kaltim seharusnya mengusulkan kembali calon Pahlawan Nasional supaya narasi sejarah Kaltim makin dikenal publik secara meluas.

“Dengan begitu ada impact pemahaman secara nasional bahwa Kaltim ini bukan sekadar follower NKRI, tapi merupakan satu dari subjek utama juga dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia,” ujar Sarip.

Dikatakan sejarawan publik tersebut, Kaltim telah mengajukan lebih tujuh nama sebagai kandidat pahlawan nasional dalam empat dekade terakhir.

Baca juga: 29 Lukisan Potret Pejuang Balikpapan dan Pahlawan Nasional Dipamerkan di Plaza Balikpapan

Berikut daftar 7 nama yang diusulkan pemprov Kaltim mendapat gelar Pahlawan Nasional sejak tahun 1982 hingga 2022:

1. Sultan Kutai Aji Muhammad Salehuddin

2. Pangeran Panji Nata Kesuma dari Paser

3. Sultan Sambaliung Raja Alam

4. Awang Long dari Kutai

5. Sultan Paser Ibrahim Khaliluddin

6. Sultan Kutai Aji Muhammad Idris

7. Pejuang Republiken Abdoel Moeis Hassan

Baca juga: Wagub Hadi Mulyadi Sebut Pemprov Kaltim Siap Usulkan Oemar Dachlan Jadi Pahlawan Nasional

Belum dipenuhinya usulan pahlawan nasional itu, antara lain, disebabkan kurangnya dokumen autentik sejarah tentang perjuangan tokoh.  Sedangkan pada 2024 ini, Dinas Sosial Kaltim melakukan verifikasi kembali atas usulan nama yang pernah ada.

Berdasarkan penelitian kelengkapan dokumen, tokoh yang paling lengkap berkasnya adalah Abdoel Moeis Hassan.

Sementara itu, anak muda Samarinda, Nanda Puspita Sheila mempresentasikan sejarah perjuangan Abdoel Moeis Hassan.

Dari referensi yang ia baca, Moeis Hassan adalah tokoh Samarinda yang memimpin perjuangan politik rakyat Kaltim melawan Belanda.

“Aku baca bukunya bang Sarip. Abdoel Moeis Hassan adalah pelopor integrasi Kaltim ke dalam NKRI pada tahun 1950, keluar dari Negara RIS warisan Belanda. Sewaktu remaja, Moeis Hassan mendirikan sekaligus mejadi Ketua Rukun Pemuda Indonesia (Roepindo) di Samarinda,” tutur Nanda.

Baca juga: Ada 7 Pecahan Uang Kertas dengan Gambar Wajah Pahlawan Nasional, Ternyata ini Alasannya

Alumnus Universitas Trisakti Jakarta yang gemar membaca buku itu menambahkan, jasa penting Moeis Hassan yang lain adalah berdirinya Provinsi Kaltim pada tahun 1957.

“Pada tahun 1954 Moeis Hassan mengadakan Kongres Rakyat Kaltim untuk menuntut pembentukan Provinsi Kalimantan Timur. Beliau juga yang menyelamatkan keraton Kutai dari aksi pembakaran oleh massa yang anti-feodalisme,” ujar Nanda.

”Betul yang dibilang Nanda. Ketika menjadi Gubernur Kaltim periode 1962–1966, Moeis Hassan menyelamatkan keluarga Kesultanan Kutai dan keratonnya di Tenggarong dari upaya pembunuhan massal dan pembakaran. Hal ini juga diakui oleh tiga sesepuh Kutai yang saya interview,” pungkas Sarip.

Talk show yang dimulai pukul 3 sore ini juga menghadirkan narasumber dari Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Kaltim, H. Ardiansyah.

Peserta didominasi para siswa SMA Negeri 10 dan sejumlah ASN serta masyarakat umum. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved