Kesehatan
Jangan Sampai Terlambat, Ini 7 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Demam Berdarah
Jangan Sampai Terlambat, Ini 7 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Demam Berdarah
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus demam berdarap di beberapa darah mulai muncur tak terkecuali di Kaltim.
Demam Berdarah Dengue (DBD ) masih menjadi masalah besar di Indonesia dan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Salah satu penyebabnya bisa karena pasien datang terlambat untuk ditangani.
Menurut Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPD) Prof Dr dr Erni Juwita Nelwan, PhD. SpPD K-PTI, FACP. FINASIM ada beberapa gejala yang mengarah sebagai tanda penyakit dangue pada anak.
Pertama, orangtua harus hati-hati kalau anak mengalami demam tinggi.
Kedua, orangtua perlu waspada jika saat demam tinggi, kebutuhan cairan anak tidak terpenuhi.
Baca juga: Kasus DBD di Bontang Mengkhawatirkan, 41 Orang Terjangkit dan 1 Penderita Meninggal
"Jadi dikasih minum muntah, tidak mau makan. Kita harus hati-hati terlepas apa pun penyebab demamnya," ungkapnya pada Diskusi Publik Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga dalam Ancaman Dangue, Rabu (17/1/2024).
"Kalau pada anak tidak bisa makan, minum bisa berbahaya. Jadi bisa langsung mencari pertolongan ke fasilitas layanan kesehatan," tambahnya.
Lebih lanjut Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) pun sampaikan gejala lain yang perlu diwaspadai.
"Demam berdarah fase kritisnya hari keempat dan kelima. Dan pada saat demam turun, bukan berarti penyakitnya sudah lewat. Tapi justru masuk fase berbahaya," tegasnya.
Beberapa tanda bahaya lainnya adalah anak mengeluh nyeri pada perut.
"Anak biasanya duduk manis, dia gelisah, kemudian mengeluh nyeri perut, suhu turun, kelihatan wajah pucat, ini bahaya. Jangan ditunda," pungkasnya.
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah terserang demam berdarah, yaitu:
1. Pilih pakaian yang aman dari gigitan nyamuk
Saat kamu berada di luar ruangan, sebisa mungkin, minimalkan bagian kulit yang rentan digigit nyamuk.
Caranya dengan kamu bisa menggunakan celana panjang, pakaian lengan panjang, serta kaus kaki agar tidak digigit nyamuk.
Tetapi jika kamu sedang berada di dalam ruangan yang kamu tidak familiar, kamu juga bisa memakai pakaian yang tertutup untuk menghindari gigitan nyamuk yang tidak diduga.
2. Gunakan obat nyamuk yang aman
Cara mencegah demam berdarah lainnya yakni gunakan pengusir nyamuk yang aman.
Jika menggunakan obat nyamuk yang mengandung diethyltoluamide (DEET), pilih yang kadarnya 10 persen.
Demi keamanan, hindari obat nyamuk yang mengandung kadar DEET tinggi di atas 30 persen karena bisa merusak saraf dan memicu kanker.
Pasalnya, obat nyamuk dengan bahan aktif ini tidak aman untuk anak-anak.
3. Gunakan kelambu atau perangkap nyamuk
Jika di rumahmu banyak anak-anak, kamu bisa menggunakan kelambu atau alat perangkap nyamuk sebagai pengganti obat nyamuk.
Sebenarnya, kelambu dan perangkap nyamuk tidak praktis dan efisien seperti obat nyamuk, namun alat-alat ini memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi untuk anak-anak daripada obat nyamuk.
4. Pasang kasa di lubang angin, pintu, dan jendela
Selain menggunakan kelambu atau perangkap nyamuk, cara mencegah gigitan demam berdarah juga bisa dengan memasang kasa.
Tak hanya menggunakan kelambu atau perangkap nyamuk saja, kamu juga bisa memasang kasa di lubang angin, pintu dan jendela untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab demam berdarah.
5. Hindari wewangian tertentu
Beberapa wewangian dapat mengundang nyamuk demam berdarah masuk dan bersemayam di suatu ruangan.
Untuk itu, hindari wewangian tertentu saat musim demam berdarah.
6. Tutup seluruh tempat genangan air di sekitar rumah
Nyamuk Aedes aegypti gemar berkembang biak di air bersih dan genangan.
Untuk itu, cara mencegah demam berdarah diperlukan kamu menutup seluruh tempat yang kemungkinan menjadi tempat genangan air.
Contohnya seperti kamu selalu membalik ember, kaleng penyimpanan atau benda yang rentan jadi penampungan genangan air di luar rumah.
Lalu pastikan untuk kelebihan air yang ada di piring pot tanaman sudah mengering.
Pastikan saluran pembuangan air mengalir lancar, bila perlu pasang jebakan nyamuk di lubang selokan.
Lalu jangan lupa untuk mengganti air di vas bunga setiap dua hari dan gosok bagian dalam vas sampai bersih.
7. Daur ulang
Jarang disadari, bahwa sampah-sampah yang telah tertumpuk di luar ruangan juga berpotensi menjadi sarang nyamuk berikutnya.
Apalagi, ketika hujan turun dan menggenang di atas tumpukan sampah yang ada.
Misalnya, seperti sampah botol-botol, ember, wadah-wadah yang berbentuk cekung atau cembung ke atas, sampah plastik dan lain sebagainya yang bisa membuat air tergenang saat hujan turun.
Dengan begitu, cara mencegah DBD yang ketiga yakni dengan memanfaatkan kembali atau mendaur limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangan nyamuk demam berdarah.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 7 CARA Mencegah Demam Berdarah Dengue,
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Waspadai Gejala Ini, Bisa Saja Tanda-Tanda Demam Berdarah Dangue pada Anak,
Ingin Berhenti Merokok? Coba 10 Tips Efektif Ini untuk Lawan Kecanduan Nikotin |
![]() |
---|
6 Manfaat Tauge untuk Kesehatan, Cegah Stroke hingga Tingkatkan Daya Tahan Tubuh |
![]() |
---|
Waspada, 8 Dampak Negatif Minum Soda Terlalu Sering bagi Kesehatan Tubuh |
![]() |
---|
Kenali Gejala Kanker Serviks Stadium Awal, Jangan Abaikan Sinyal dari Kaki dan Punggung |
![]() |
---|
Cara Alami Bersihkan Karang Gigi, Cukup Gunakan Bahan yang Mudah Ditemukan di Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.