Berita Kaltim Terkini
Inilah Penyebab Kasus Demam Berdarah di Kaltim Meningkat dan Ciri-ciri DBD pada Orang Dewasa
Terjawab sudah kenapa kasus demam berdarah di Kaltim meningkat, kenali juga gejala atau ciri-ciri DBD pada orang dewasa.
Kasus DBD di Kukar meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir. Supriyadi merinci, pada 2021 angka deman berdarah mencapai 186 kasus dengan 3 orang meninggal dunia.
Kemudian pada 2022, mengalami kenaikan drastis mencapai 843 orang dan jumlah kematian 5 orang. Sedangkan 2023, berjumlah 1.118 kasus deman berdarah dengan 4 angka kematian.
“Kasus DBD itu dari tahun ke tahun fluktuatif, karena memang wilayah geografis di Kukar sebagaian besar air,” ujarnya.
Dari 20 kecamatan di Kukar, angka kasus DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu.
Salah satu penyebabnya lantaran media berkembang biak nyamuk ada dan pemberatasan sarang nyamuk masih minim.
Ia berencana dalam pekan ini akan berkunjung kedua kecamatan tersebut memberikan edukasi kepada masyarakat, serta mengajak kepada lurah untuk bersama-sama membersihkan tempat tinggal nyamuk.
“Kami rencana minggu ini mau ketemu pak camat untuk menggerakan pemberatasan sarang nyamuk,” tutur Supriyadi.
Ia menerangkan, sebagian besar warga yang meninggal karena kasus deman berdarah disebabkan keterlambatan penanganan di fasilitas kesehatan atau pusban, puskesmas atau rumah sakit.
Ketika demam, mereka membeli obat dan mengobati sendiri. Namun setelah hari ketiga atau keempat, baru dibawa ke fasilitas kesehatan. “Ketika datang ke fasilitas kesehatan kondisinya sudah buruk, dan itu agak susah ditangani,” pungkasnya.
Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Bontang dan Kubar Mengalami Peningkatan, Ini 9 Gejala DBD yang Terlihat
Status Kubar Waspada
Sementara di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kepala Dinas Kesehatan Ritawati Sinaga mengungkapkan, Kubar saat ini waspada DBD karena banyaknya penderita awal tahun Januari 2024 ini.
Berdasarkan data Dinkes Kubar, terhitung dari 1 januari hingga 15 Januari tercatat sudah ada 45 warga Kubar menjalani perawatan medis akibat DBD. "Sejak awal tahun ini DBD meningkat di Kubar. Per 15 Januari sudah 45 kasus," ujar Rita.
Tingginya penderita DBD di Kubar kata Rita disebabkan beberapa faktor. Pertama tinggimya curah hujan.
Kedua, kurangnya penerapan pola hidup sehat. Meski begitu, hingga kini tidak ada kasus meninggal dunia di Kubar akibat DBD.
Dari 45 pasien DBD itu, lanjutnya, kebanyakan anak-anak dan merupakan warga Kecamatan Barong Tongkok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.