Berita Kaltim Terkini

Tahun Lalu 6 Penderita DBD Meninggal di Berau dan Kukar, Kubar Sudah Dirawat 45 Pasien

Karena sejak awal Januari 2024 ini, sudah ratusan pasien yang dirawat di rumah sakit karena penyakit ini

Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN
ILUSTRASI- Sejumlah daerah di Kaltim mulai mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).Karena sejak awal Januari 2024 ini, sudah ratusan pasien yang dirawat di rumah sakit karena penyakit ini, Kamis (19/1/2024). TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN 

Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara mencatat, pada 2021 angka deman berdarah mencapai 186 kasus dengan jumlah 3 orang meninggal dunia.

Kemudian 2022, mengalami kenaikan drastis mencapai 843 orang dan jumlah kematian sebanyak 5 orang. Sedangkan 2023, berjumlah 1.118 kasus deman berdarah dengan 4 angka kematian.

Data tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi kepada TribunKaltim.co, Kamis (18/1/2024).

“Kasus DBD itu dari tahun ke tahun fluktuatif, karena memang wilayah geografis di Kukar sebagaian besar air,” ujarnya.

Dari 20 kecamatan di Kukar, angka kasus DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu.

Salah satu penyebabnya lantaran media berkembang biak nyamuk ada dan pemberatasan sarang nyamuk masih minim.

Dirinya berencana dalam pekan ini akan berkunjung kedua kecamatan tersebut memberikan edukasi kepada masyarakat, serta mengajak kepada lurah untuk bersama-sama membersihkan tempat tinggal nyamuk.

“Kami rencana minggu ini mau ketemu pak camat untuk menggerakan pemberatasan sarang nyamuk,” tutur Supriyadi.

Ia menerangkan, sebagian besar warga yang meninggal karena kasus deman berdarah ialah keterlambatan penanganan di fasilitas kesehatan atau pusban, puskesmas atau rumah sakit.

Ketika demam, mereka membeli obat dan mengobati sendiri. Namun setelah hari ketiga atau keempat, baru dibawa ke fasilitas kesehatan.

“Ketika datang ke fasilitas kesehatan kondisinya sudah buruk, dan itu agak susah ditangani,” pungkasnya. (*)

2 Meninggal DBD di Berau Tahun Lalu

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Halijah menyebutkan pada tahun 2023 terdapat 2 kasus meninggal dunia akibat penyakit DBD, sedangkan, untuk penyakit melaria tidak ada. Dua kasus tersebut mendominasi sepanjang tahun 2023.

"Yang meninggal ini biasa terjadi dirumah sakit karena terlambat untuk melakukan pemeriksaan," tuturnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (14/1/2024).

Dikatakannya, kasus DBD tahun 2023 sebanyak 233 kasus. Dengan Puskesmas Tanjung Redeb serta Bugis yang paling banyak. Jumlah ini turun kisaran 300 persen dari jumlah kasus padatahun lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved