IKN Nusantara

Pj Gubernur Yakin Kalimantan Barat Bakal Punya Jalan Tol Jika Presiden Selanjutnya Pro IKN Nusantara

Pj Gubernur yakin Kalimantan Barat bakal punya jalan tol jika Presiden selanjutnya Pro IKN Nusantara

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/HO
ILUSTRASI JALAN PERBATASAN KALBAR- Jalan paralel perbatasan Kalbar memiliki panjang 811.32 km yang terbagi menjadi dua yakni 607.81 km berstatus jalan non nasional dan 203.51 km jalan nasional. Pj Gubernur yakin Kalimantan Barat bakal punya jalan tol jika Presiden selanjutnya Pro IKN Nusantara 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur diyakini secara otomatis akan meningkatkan daya saing provinsi di sekitarnya.

Termasuk di Kalimantan Barat.

Diketahui, saat ini Pemerintah kejar tayang membangun infrastruktur di IKN Nusantara.

Ditargetkan, IKN Nusantara menjadi Ibu Kota Indonesia menggantikan Jakarta, 2024 ini.

Terbaru, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengatakan, implementasi pembangunan jalan tol Pontianak-Pelabuhan Kijing akan bergantung pada kebijakan Presiden Indonesia, mendatang.

Baca juga: Terobosan IKN Nusantara, Kereta Otonom Kecepatan Maksimal 70 Km/Jam, China Penjajakan Investasi

“Sebenernya kapan mulai dibangun (jalan tol) akan sangat bergantung pada kebijakan presiden yang baru,” kata Harisson kepada wartawan, Minggu (21/1/2024).

Harisson menjelaskan, jika nanti presiden terpilih adalah presiden yang pro pembangun Ibu Kota Nusantara, secara otomatis pembangunan infrastruktur daerah pendukung juga akan ikut dibangun.

“Kalau Presiden pro IKN maka infrastruktur pendukung IKN di seluruh daerah di Kalimantan akan segera ikut dibangun,” ungkap Harisson.

Harisson menjelaskan, Pemprov Kalbar tengah mempersiapkan skema pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Pontianak-Pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah.

Penjabat Gubernur Kalbar Harisson mengatakan, terdapat sejumlah opsi skema pembiayaan pembebasan lahan, yakni dibiayai Pemprov Kalbar saja atay dibiayai bersama oleh Pemprov Kalbar dan Pemerintah Kabupaten atau dibiayai investor.

“Untuk pembangunan mnya dimulai kapan, kita belum tahu, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, karena kendaraan sudah semakin padat,” kata Harisson, Minggu (31/1/2024).

Harisson menerangkan, rencana pembangunan jakan tol Pontianak-Pelabuhan Kijing saat ini masih pada tahap lelang untuk feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan (Amdal).

“Kalau sudah selesai maka kita akan mendapatkan data lahan mana yang akan dipakai dan besaran luas lahan yang dibutuhkan,” ucap Harisson.

Dari data studi kelayakan tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan pembebasan lahan.

Pembanguan jan tol tersebut rencanya dilakukan dua tahap, tahap pertama rute Pontianak-Pelabuhan Kijing, kemudian tahap kedua Pelabuhan Kijing-Kota Singkawang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved