Berita Nasional Terkini

Akhirnya KPK Akui Tokoh Dibalik Harun Masiku Tak Bisa Terungkap Bila Eks Caleg PDIP Tak Tertangkap

Akhirnya KPK akui tokoh penting dibalik Harun Masiku tak bisa terungkap bila eks caleg PDIP tak tertangkap

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ketua KPK, Nawawi Pomolango. Pihaknya mengafirmasi laporan dugaan korupsi proyek DAS Ampal Balikpapan setelah laporan MAKI pada 19 Juni 2023. Nawawi menyatakan laporan sedang ditelaah, KPK meminta bukti tambahan. Proyek Rp136 miliar diduga alami penyimpangan lelang hingga pelaksanaan, termasuk kecurigaan anggaran di Jalan MT Haryono.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sampai saat ini belum berhasil menangkap Harun Masiku.

Terhitung sudah 4 tahun eks caleg PDIP ini menjadi buronan.

Bahkan, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menilai Harun Masiku sudah meninggal.

Terbaru, Ketua KPK Nawawi Pamolango mengungkapkan pihaknya tak bisa mengungkap tokoh penting yang berada di balik Harun Masiku.

Nawawi Pomolango menyebut, sosok di belakang Harun Masiku tidak akan terungkap jika eks kader PDIP yang masuk daftar pencarian orang (DPO) itu belum tertangkap.

Nawawi mengatakan, pihaknya memahami bahwa selama ini masyarakat sebenarnya meributkan sosok yang berdiri di belakang Harun dalam kasus penyuapan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2019 Wahyu Setiawan.

Baca juga: Faisal Basri Bongkar Pendapatan Boy Thohir Rp1.000 T dari Batubara, Harus Dimiskinkan Secara Beradab

“Kan kita sama ketahui Harun Masiku enggak penting.

Tapi kan yang dicari-cari selama ini siapa yang di belakang Harun Masiku,” kata Nawawi saat berbincang di Menara Kompas, Jakarta Barat, Selasa (30/1/2024).

Mantan Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) itu menyebut, tokoh di belakang Harun tidak bisa diusut jika Harun belum tertangkap.

Karena itu, pihak yang terlibat dalam perkara suap itu baru bisa diungkap setelah Harun Masiku berhasil ditangkap.

“Tadi saya ibaratkan kalau Harun berdiri di depan ini memang ketutup siapa yang di belakang dia ini,” ujar Nawawi.

“Makanya kita harus cari dulu Harun baru bisa kita bisa ketemu yang dicari-cari orang ini,” ujar dia.

Nawawi menegaskan, pencarian Harun Masiku tidak terpengaruh oleh kontestasi Pemilu 2024.

Menurut dia, semangat atau kemauan mencari Harun tetap sama sebagaimana waktu belum mendekati masa Pemilu.

“Saya pikir uapaya pencarian nama dia sama, geregetnya sama sebelum 14 Februari ini geregetnya sama,” kata Nawawi.

“Tapi upaya pencarian itu terus dilakukan oleh KPK, tidak ada sama sekali mencampuradukkan,” ujar dia.

Kasus suap Harun Masiku berawal saat tim KPK menggelar operasi tangkap tangan pada 8 Januari 2020.

Dari hasil operasi, tim KPK menangkap delapan orang dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.

Keempat tersangka adalah Wahyu Setiawan, eks Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, kader PDIP Saeful Bahri, dan Harun Masiku.

Baca juga: 5 Survei Terbaru, Elektabilitas Capres Terkuat Sudah Lampaui Magic Number, Pilpres 2024 1 Putaran

Namun, saat itu Harun lolos dari penangkapan.

Tim penyidik KPK terakhir kali mendeteksi keberadaan Harun di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.

Harun hingga kini masih berstatus buronan dan masuk DPO.

Harun, diduga menyuap Wahyu dan Agustiani untuk memuluskan langkahnya menjadi anggota DPR melalui pergantian antar waktu (PAW).

Saat ini, pencarian Harun Masiku sudah memasuki tahun keempat.

Dimana Kuburnya?

Harun Masiku merupakan buron kasus suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024.

Nawawi memastikan, tim penyidik terus bekerja mencari dan menemukan eks caleg PDIP itu.

Bahkan, Komisi Antirasuah ini tetap melakukan pencarian meskipun sejumlah pihak menganggap Harun Masiku telah wafat.

"Kita terus bekerja gitu, kita terus bekerja, tanpa mencari tahu apakah Harun Masiku ini telah pergi atau belum, kita masih terus bekerja," kata Nawawi dalam konferensi pers kinerja KPK 2023 dan Arah Kebijakan 2024 di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Nawawi mengeklaim, dirinya terus mengikuti dinamika di tengah-tengah masyarakat terkait kasus Harun Masiku.

Ia juga mengetahui adanya tuntutan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang meminta ada audit yang dilakukan terhadap proses penindakan di KPK.

Baca juga: Brutalnya KKB Papua Kubu Egianus Kogoya, Tembaki Helikopter Pj Bupati Nduga yang Masih Kerabatnya

Atas berbagai dinamika tersebut, eks Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) ini mengaku menanyakan langsung kepada bawahannya terkait keberadaan Harun Masiku.

Nawawi mempertanyakan langsung kepada Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) penyidikan perkara, tanpa melalui Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan terlebih dahulu.

"Kemarin ketika saya membaca ada semacam itu yang dituntut teman-teman dari ICW, saya langsung kepada, mohon maaf Pak Direktur Sidik, Pak Deputi Penindakan, saya malah langsung kepada Kasatgas-nya.

Saya tanyakan, 'itu sudah sejauh mana pekerjaanmu," ucapnya.

Menurut Nawawi, Kasatgas yang menangani Harun Masiku masih meminta waktu dalam proses pencarian.

Ia memastikan akan tetap mencari keberadaan tersangka suap proses PAW itu dalam keadaan apapun.

"Dia (Kasatgas) bilang 'masih mohon waktu, kami masih mencari Pak' itu barangkali yang ingin saya sampaikan, kita masih terus mencari," kata Nawawi.

"Kalau mati dimana kuburnya?" sahut Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron ketika Ketua Sementara KPK itu bicara.

"'Kalau mati dimana kuburnya?' itu Pak Ghufron yang ngomong, saya cuma lanjutin.

Ada mirip-mirip sih kalimat itu (mau diucapkan)," tuturnya melanjutkan.

Harun Masiku Meninggal

Sulitnya KPK menangkap Harun Masiku, dikomentari Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.

Boyamin Saiman membenarkan, apabila KPK yang hingga kini belum berhasil menangkap buron Harun Masiku.

Padahal, kata Boyamin Saiman, eks caleg PDIP itu tak punya sumber daya mumpuni untuk kabur dalam waktu lama dari kejaran KPK.

Berdasarkan informasi yang diperoleh MAKI, Harun Masiku juga bukan berasal dari keluarga yang cukup mapan.

Baca juga: Harun Masiku Meninggal? Boyamin Saiman Sebut Eks Caleg PDIP Tak Punya Sumber Daya Jadi Buronan KPK

"Harun Masiku sepengetahuan saya tidak punya duit, tidak kaya lah, hidupnya biasa-biasa saja, jadi lawyer tidak laris, terus dulu kerja hanya legal di Bank,"

"Kemudian jadi tenaga ahli DPR, itu enggak banyak uangnya," kata Boyamin saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (2/1/2023).

"Dari sisi itu, dia (Harun Masiku) tidak akan mampu sembunyi lama-lama, karena juga tidak punya family yang kaya raya juga gitu," sambungnya.

Dengan kondisi tersebut, Boyamin berpandangan, Harun Masiku tidak mungkin masih bertahan dalam persembunyiannya.

Ia menilai, KPK dengan sumber daya yang ada, bakal bisa dengan mudah menangkap Harun Masiku jika memang masih hidup.

Boyamin pun meyakini Harun Masiku sudah meninggal dunia sehingga tidak terlacak oleh KPK.

"Jadi, dengan tidak tertangkapnya hingga saat ini maka menurut saya ya sudah meninggal," kata Boyamin. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPK: Harun Masiku Enggak Penting, Yang Dicari-cari Kan Siapa di Belakangnya"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved