Berita Balikpapan Terkini

Vaksinasi DBD di Balikpapan Diberikan 2 Kali, Sasar Anak SD Kelas 3-6, Belum Ada Keluhan

sebelum dilakukan suntik Vaksinasi DBD di Balikpapan, para orangtua diberikan pemberitahuan terlebih dahulu.

Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.Co/miftah aulia anggraini
Vaksin DBD - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty atau yang kerap disapa dr.Dio saat ditemui Tribunkaltim.co, Vaksin DBD solusi penyakit menakutkan dan mematikan tahunan di Indonesia. 

"Kita lihat dulu hasilnya. Kalau hasilnya bagus, kita akan mengikuti," tambahnya.

Balikpapan jadi yang Pertama

Berita sebelumnya. Kota Balikpapan menjadi daerah di Kalimantan Timur yang dipilih sebagai pilot project dalam penerapan vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama di Indonesia.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty saat melakukan kegiatan sosialisasi upaya pencegahan DBB di wilayah kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Kamis (25/1/2024).

Dia menjelaskan, program pengadaan Vaksinisasi DBD ini bersifat gratis dan merupakan inisiasi dari pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang memilih Kota Balikpapan berdasarkan SK Gubernur sebagai daerah pilot project penerapan vaksin DBD.

"Jadi di Balikpapan pengadaan vaksinnya dari APBD Provinsi. Kita mendapat droping dan ditetapkan berdasarkan SK Gubernur sebagai daerah pilot project penerapan vaksin DBD," beber Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty.

Ini memang baru yang pertama di Indonesia. "Vaksin yang diberikan secara gratis oleh pemerintah," jelas Kepala DKK Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty.

Lebih lanjut, dr. Andi Sri Juliarty menjelaskan bahwa pemerintah Kota Balikpapan menerima 9.800 dosis Vaksinisasi DBD secara bertahap yang dimulai sejak Juli 2023.

"Itu mulai pembicaraan analisis kajian-kajiannya sampai di launching oleh Bapak Pj Gubernur pada tanggal 12 November kemarin," jelasnya.

Belum Mencukupi Warga

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty, menyatakan, dari 9.800 dosis, masih belum mencukupi  untuk seluruh masyarakat yang ada di Balikpapan.

Sehingga pihaknya harus benar-benar mengkaji ulang agar penerapan vaksin DBD tersebut bisa tepat sasaran.

"Kita melihat pada usia mana sih DBD ini banyak terjadi di Balikpapan? Ternyata yang tertinggi di usia 5 sampai 14 tahun," ujar dr. Andi Sri Juliarty.

Program Vaksinasi Demam Berdarah (DBD) di Kota Balikpapan saat ini telah mencapai 70 persen, dengan pemberian vaksin mayoritas kepada anak SD kelas 3-6.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty, menyatakan bahwa distribusi hampir mencapai target 9.800 dosis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved