Pembunuhan Sekeluarga di PPU
Update Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu Penajam Paser Utara, Kades Berharap Situasi Tetap Kondusif
Kepala Desa (Kades) Babulu Laut, Ismail Subli, buka suara soal kasus pembunuhan satu keluarga di Babulu, Penajam Paser Utara (PPU).
Lima jenazah dijejer di shaf depan masjid untuk disalatkan.
Sore itu juga, usai disalatkan, jenazah korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Babulu Laut.
"Saat pemakaman hampir ribuan orang datang menghadiri, termasuk saat jenazah tiba di rumah duka," kata H Sayid.
Baca juga: Motif Pembunuhan 1 Keluarga di PPU, Cinta Ditolak, Siswa SMK Gelap Mata
Menurut H Sayid, banyaknya pelayat yang datang karena keluarga korban ini memang dikenal orang baik.
"Korban ini memang dikenal oleh tetangga adalah warga yang baik dan menjadi jemaah Masjid Assidiq di RT 18 Desa Babulu Laut," katanya.
H Sayid mengaku terakhir kali bertemu korban (ayah) saat berangkat ke sawah, Senin (5/6/2024) kemarin.
Dibunuh Dini Hari
Diberitakan sebelumnya, lima korban pembunuhan di Penajam Paser Utara (PPU) yang seluruh korbannya masih satu keluarga, terdiri dari suami, istri, dan ketiga anaknya akhirnya terungkap.
Dari data Kartu Keluarga (KK) yang diperoleh TribunKaltim.co, kelima korban tersebut terdiri dari suami atas nama Waluyo kelahiran 1989 atau berusia 35 tahun.
Korban kedua yang merupakan istri diketahui bernama Sri Winarsih kelahiran 1990 atau berusia 34 tahun.
Tiga korban pembunuhan lainnya adalah RJS kelahiran 2009, VDS kelahiran 2013. Dua korban ini berjenis kelamin laki-laki.
Korban terakhir dalam kasus pembunuhan di PPU ini adalah ZAA yang masih berusia 3 tahun kelahiran 2021.
Satu keluarga dari Desa Babulu Laut ini dilarikan di rumah sakit dalam keadaan meninggal dunia.
Lima orang yang terdiri dari suami, istri, dan ketiga anak itu tewas setelah menjadi korban pembunuhan.
Laporan awal menyebutkan, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Selasa (6/2/2024) dini hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.