Berita Kutim Terkini
Efek Bila Status Kawasan KEK Maloy Kutai Timur Dicabut, Purwadi Nilai Investor Bakal Setengah Hati
Purwadi Purwoharsojo menilai jika Status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kabupaten Kutai Timur dicabut
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
"Pj Gubernur itu jabatannya pendek cuma setahun. PR dia (Akmal Malik) masih banyak. Ya lubang tambang, tambang ilegal dan permasalahan lingkungan lainnya. Jadi tantangannya berat," tandas Purwadi.
"Kalau dicabut hanya karena permasalahan izin, berarti selama ini tidak matang perencanaannya. KEK Maloy ini ‘kan zaman Pak Awang Faroek Ishak, dan selama ini selalu dibanggakan oleh Gubernur Kaltim kala itu," sambungnya.
Baca juga: Dewan Nasional KEK Atensi KEK Maloy, Gubernur Kaltim Optimis MBTK Jadi Pusat Kawasan Ekonomi Baru
Menurut Purwadi, sepinya peminat untuk berinvestasi di KEK Maloy juga karena persoalan utamanya adalah infrastruktur yang belum siap.
Ketersediaan listrik, air, jalan dan lokasinya yang jauh dari Samarinda sebagai ibu kota Kaltim, juga berdampak pada penduduk yang akan berpindah ke kawasan tersebut.
Sejak awal kawasan industri ini, memang diharap ada perekonomian yang tumbuh, termasuk banyaknya masyarakat yang ikut andil di sekitar kawasan, seperti UMKM yang tumbuh, hunian dan penduduk yang bekerja disana.
"Tapi memang syaratnya harus dilengkapi seperti listrik, air, jalan bagus dan ada manusia yang tinggal di sana. Nah, saat ini belum ada orang di sana," kata Purwadi.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kaltim M. Udin mengatakan, tahun ini nasib KEK Maloy bakal diputuskan.
"Perizinan KEK-nya sudah, hanya izin pelabuhan mungkin dari (sisi) lingkungan, perhubungan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang belum," sebutnya.
DPRD sendiri optimis pemerintah provinsi mampu menyelesaikan hal tersebut dan bertemu langsung dengan para pemangku kebijakan di Kementerian terkait.
Legislator daerah pemilihan Kutim, Bontang, dan Berau tersebut juga menyampaikan bahwa tinjauan yang dilakukan Pemprov beberapa waktu lalu melihat sudah sejauh mana progres KEK Maloy.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik sendiri belum mengetahui sejauh mana perkembangan kawasan tersebut dan apa kendala yang dihadapi pihak pengelola.
Kehadiran KEK Maloy bisa berdampak besar kepada masyarakat, kata Udin, terutama soal lapangan pekerjaan, keramaian dan ekonomi masyarakat yang bakal tumbuh.
Menurut Udin, batubara tidak mungkin ada terus-menerus, dan tidak bisa diperbaharui, sehingga kawasan KEK Maloy perlu dimaksimalkan dan menjadi sumber ekonomi baru di Kutim
"Harus diakui perlu sumber ekonomi baru, salah satunya adalah kehadiran KEK Maloy tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, operasional KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) belum optimal sepenuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.