Berita Penajam Terkini
SDN 022 Penajam Paser Utara Segera Dibangun, Kini Dalam Tahap Penyusunan RAB
SDN 022 Penajam Paser Utara segera dibangun, kini dalam tahap penyusunan rencana anggaran belanja.
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - SDN 022 Penajam Paser Utara (PPU) yang mengalami kebakaran beberapa waktu lalu akan segera dibangun ulang.
Ada sebanyak lima ruangan SDN 022 PPU mengalami kerusakan mulai dari atap, dinding hingga mebeler yang hangus dilahap si jago merah.
Lima ruangan yang terbakar itu di antaranya tiga ruang kelas, ruangan guru dan perpustakaan.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU Syamsul Adha mengatakan, saat ini proses pembangunan SDN 002 PPU dalam tahap penyusunan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
Lima ruangan itu akan dibangun ulang karena pertimbangan kemananan.
Baca juga: Aktivitas Belajar Mengajar Tetap Berjalan usai 3 Ruang Kelas SDN 002 Penajam Terbakar
Sebelumnya sempat direncanakan bahwa bangunan itu hanya akan diperbaiki.
"Kita bangun ulang karena untuk safety," ungkapnya Jumat (8/2/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa anggaran yang digunakan berasal dari bantuan tidak terduga (BTT).
Besarannya belum diketahui karena masih dalam perhitungan.
Baca juga: Pembelajaran di SDN 002 Penajam Terus Berjalan, Pj Bupati PPU Beri Waktu 2 Minggu untuk Perbaikan
Namun, ia memperkirakan, jumlah anggaran yang akan dihabiskan untuk bangunan tersebut sekitar Rp2-3 miliar.
"Itu berdasarkan harga standar pengerjaan yang biasa kita lakukan," sambungnya.
Anggaran yang dibutuhkan itu sudah mencakup mebeler dan sarana lain yang dibutuhkan guru dan siswa.
Tetapi jika tidak mencukupi, mebelernya bisa diadakan melalui APBD PPU.
"Mebeler masih bisa masuk di APBD, kita ada pengadaan juga tahun ini," jelasnya.
Baca juga: Implementasi Pelajar Pancasila, SDN 002 Sangatta Utara di Kutim Usung Tema 3R
Waktu pengerjaan lima ruangan, kata Syamsul, sekira 2-3 bulan.
Setelah itu ruangan sudah bisa langsung ditempati.
Saat ini peserta didik masih harus belajar bergantian dengan kelas lainnya.
"Dua sampai tiga bulan kerja itu sudah selesai," pungkasnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.