Berita Penajam Terkini

Harga Beras di Penajam Paser Utara Naik, Saidin Beber Penyebabnya

Tidak hanya itu, pasokan beras juga mengalami kekosongan, utamanya di beberapa retail modern di Penajam Paser Utara.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
BERAS PPU MAHAL - Kepala Dinas Peradangan Penajam Paser Utara, Saidin, membeberkan kondisi pasokan beras di Penajam Paser Utara. Stok beras di Penajam Paser Utara kosong, lantaran untuk toko-toko modern belum ada pengiriman dari pusat, Senin (19/2/2024).  

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Harga beras di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, mengalami kenaikan.

Tidak hanya itu, pasokan beras juga mengalami kekosongan, utamanya di beberapa retail modern di Penajam Paser Utara.

Dinas Perdagangan Penajam Paser Utara mencatat kenaikan harga beras terjadi sejak beberapa waktu terakhir.

Tidak hanya itu, kekosongan juga terjadi terutama di retail modern.

Baca juga: Harga Eceran Tertinggi Beras Medium dan Premium di Kalimantan versi Badan Pangan Nasional

Harga beras saat ini, untuk jenis medium naik menjadi Rp17 ribu per kilogram (kg) setelah sebelumnya di harga Rp16 ribu per kg.

Sedangkan untuk beras premium, naik menjadi Rp18 hingga Rp19ribu per kg, yang sebelumnya dibandrol Rp17 ribu per kg.

Wujud beras premium. Pasokan beras di Penajam Paser Utara sedang kosong. Harga juga ikut naik meroket.
Wujud beras premium. Pasokan beras di Penajam Paser Utara sedang kosong. Harga juga ikut naik meroket. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Penyebab Harga Naik

Kepala Dinas Perdagangan Penajam Paser Utara, Saidin mengatakan bahwa penyebab kondisi ini karena ada keterlambatan masa panen dari para petani.

Produksi pertanian petani tahun ini, juga dipengaruhi musim kemarau yang terjadi dalam waktu cukup lama, ditahun lalu.

"Penyebabnya karena produksi kurang, juga karena kemarin kemarau panjang jadi masa tanam terlambat, untuk Waru saja beras medium kosong, hanya ada premium di pasar," ungkapnya Senin (19/2/2024).

Baca juga: Pj Gubernur Akmal Malik Rapat Inflasi di Kukar, Waspadai Kenaikan Harga Beras

Saidin juga mengatakan bahwa untuk toko-toko modern memang saat ini terjadi kekosongan. Penyebabnya karena pusat belum mengirim kepada mereka.

Di pasaran, ia menjelaskan bahwa tidak terjadi kelangkaan beras. Karena beras yang didistribusikan Bulog, cukup memadai.

Beras Bulog pun harganya terjangkau, yakni Rp14 ribu per kg.

Hanya saja, masyarakat sebagian besar memang lebih banyak yang mengkonsumsi beras kemasan jenis medium maupun premium, dibandingkan beras Bulog atau Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP).

"Kalau beras Bulog tersedia, karena setiap hari pasar pasti diantar, tetapi masyarakat banyak yang maunya medium atau premium," sambungnya.

Baca juga: Hati-hati Jual Beras untuk Kampanye dan Pilkada Nanti, Perum Bulog Berau Ancam Blacklist Agen

Meski demikian, kata Saidin petani sudah mulai memasuki masa panen pada awal Maret 2024 ini. Kondisi kosongnya beras di retail modern dan pasar tradisional, dipastikan sudah tidak terjadi pada Maret mendatang.

Selain harga beras, gula, daging, cabe rawit dan bawang merah juga mulai naik di PPU.

Untuk gula pasir, saat ini diharga Rp18 ribu per kg, dari sebelumnya Rp17 ribu per kg. Sedangkan cabe naik menjadi Rp40 ribu dari sebelumnya Rp38 ribu per kg.

Daging sapi naik menjadi Rp42 ribu dari yang sebelumnya seharga Rp39 ribu. Untuk bawang merah, saat ini diharga Rp38 ribu dari yang sebelumnya Rp35 ribu.

Kenaikan harga untuk beberapa komoditas tersebut kata Saidin masih akan terjadi, terutama saat memasuki bulan Ramadhan.

Baca juga: Terjawab Kenapa Beras Mahal dan Langka, Benarkah karena Bansos? Polisi Ungkap Penyebabnya

Hal itu mutlak terjadi, karena kebutuhan masyarakat di momentum tersebut, lebih banyak dari biasanya.

"Mendekati puasa pasti naik lagi, apalagi kita ini kan bukan penghasil, kita masih tergantung pada daerah lain," pungkasnya.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved