Pilpres 2024
Analisa Pengamat, 2 Alasan PKB akan Gabung Kubu Prabowo-Gibran, Cak Imin: Saya di Jalan Perubahan
Analisa pengamat, ada dua alasan PKB akan gabung kubu Prabowo-Gibran. Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tegas menjawab saya di jalan perubahan.
TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat memprediksi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB bakal merapat ke kubu Prabowo-Gibran yang unggul dari hasil quick count Pilpres 2024 sejumlah lembaga survei.
Menurut pengamat, ada dua alasan yang membuat PKB yang kini diketuai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bakal merapat ke kubu Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, di kontestasi Pilpres 2024 diketahui PKB bergabung dengan Nasdem dan PKS dalam Koalisi Perubahan mengusung pasangan Anies Baswedan - Cak Imin
Sayangnya, PKB menurut pengamat tidak akan menjadi oposisi, bagaiman respons Cak Imin, simak selengkapnya di artikel ini.
Baca juga: Nasib Koalisi Perubahan, Pengamat Prediksi PKB dan Nasdem akan Loncat, Jokowi Berperan Jadi Jembatan
Baca juga: Sekjen PBNU Minta Cak Imin Cs Kembali ke Jalan yang Benar, Ajak PKB Percayai Hasil Quick Count
Baca juga: Surya Paloh Bertemu Jokowi Saat Anies Terus Pompa Semangat Pendukungnya untuk Berjuang, PKB Pasrah
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam, partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu tak punya sejarah sebagai oposisi pemerintah.
“PKB tidak punya gen oposisi. Rasa-rasanya PKB tidak siap dengan konsekuensi untuk berhadap-hadapan dengan kekuasaan,” kata Umam kepada Kompas.com, Senin (19/2/2024).
Umam menduga, PKB tak siap jika harus berhadapan dengan pemerintah yang berkuasa.
Sebab, hal itu akan berdampak pada aliran logistik dan stabilitas internal partai.
Selain itu, posisi Muhaimin Iskandar di kursi pimpinan tertinggi PKB juga berpotensi terancam oleh “operasi” gabungan internal dan eksternal yang mungkin mendongkelnya dari posisi ketua umum.
Namun, jika PKB bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran yang mengusung semangat keberlanjutan pemerintahan Jokowi, jargon perubahan yang diusung Muhaimin bersama Anies Baswedan dan partai-partai pengusung keduanya pada Pilpres 2024 menjadi sia-sia.
“PKB sendiri intens menggunakan ‘slepet’-nya untuk menghantam kredibilitas pemerintah dan Jokowi secara personal,” ujar Umam.
Umam menilai, situasi politik pasca Pemilu 2024 merupakan ujian terhadap konsistensi partai-partai politik yang selama ini mengkritisi pemerintah dan menyerukan gerakan perubahan.

Bukan hanya PKB, Partai Nasdem juga akan dipandang tak konsisten jika pada akhirnya merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sebab, selama masa kampanye Pemilu 2024, kubu Anies-Muhaimin yang disokong oleh Nasdem, PKB, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat banyak menyerang kubu Prabowo-Gibran sekaligus pemerintahan Jokowi.
Baca juga: Terkini! Real Count KPU Perolehan Suara Pemilu 2024 Sementara, PKB Masuk 5 Besar Suara Terbanyak
Berulang kali kubu Anies-Muhaimin menyinggung soal etika dan pelanggaran konstitusi atas pencalonan Gibran, hingga menyentil soal moralitas berdemokrasi.
Anies Tegaskan 3 Partai Koalisi Perubahan Masih Solid Usai Paloh Bertemu Jokowi, Cek Respon Cak Imin |
![]() |
---|
Kenapa Kubu Prabowo Ingin PDIP Gabung Koalisi? Pengamat: Semua Bergantung Pada Basis Kebutuhan |
![]() |
---|
Terjawab Kenapa Prabowo Bercerai dengan Titiek Soeharto? Kisah Cinta dan Status di KTP Disorot |
![]() |
---|
Ganjar Minta Partai Pendukungnya dan Koalisi Perubahan di DPR Ajukan Hak Angket Kecurangan Pilpres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.