Pilpres 2024

Qodari Bongkar Peran Gibran Dongkrak Suara 02, Mulanya Dicibir dan Dinilai Jadi Beban Bagi Prabowo

Qodari bongkar peran Gibran dongkrak suara 02, mulanya dicibir dan dinilai jadi beban bagi Prabowo Subianto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube tvOneNews
Pengamat Politik M. Qodari saat memberikan tanggapan terkait PKB bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Qodari bongkar peran Gibran dongkrak suara 02, mulanya dicibir dan dinilai jadi beban bagi Prabowo Subianto 

TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik M Qodari membongkar andil Gibran Rakabuming dalam kemenangan pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Diketahui, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang berdasarkan hasil quick count sejumlah lembaga survei.

M Qodari menilai putra sulung Jokowi ini mendongkrak suara Prabowo Subianto di kalangan anak muda.

Terutama di kelompok milenial dan Gen Z.

Baca juga: Beredar Daftar Kabinet Indonesia Emas, TKN: Jokowi, Prabowo-Gibran, dan Ketum Parpol Jadi Penentu

Kedua kelompok itu mayoritas memberikan suaranya kepada Prabowo-Gibran pada Pemilu, Rabu (14/2/2024) lalu.

Pengamat politik, Muhammad Qodari mengatakan, proporsi kalangan milenial dan gen z dalam daftar pemilih tetap (DPT) lebih besar dibanding generasi yang lebih tua.

Kaum milenial dan gen z lebih menggandrungi Prabowo-Gibran karena dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) terdapat berbagai ekosistem yang menjadi wadah anak muda.

Misalnya TKN Fanta (pemilih muda) yang di dalamnya terdapat 23 cluster.

Mulai dari Fanta Berbagi, Fanta Creative, Fanta Health, Fanta Entreprenuer dan sebagainya.

“Betapa dukungan dari gen z dan milenial itu sangat besar, karena proporsinya lebih tinggi dibandingkan dengan generasi yang lebih tua," ucapnya.

"Jadi, boleh dibilang sebetulnya yang mengantarkan kemenangan yang telak ini, dominan variabelnya anak-anak muda,” imbuh Qodari.

Hal itu diungkapkan Qodari saat diskusi bertajuk ‘Pengaruh Milenial dan Gen Z dalam Pemilu 2024’ di Double V Coffe & Eatery, Rawamangun, Jakarta Timur pada Selasa (20/2/2024) petang.

Turut hadir Koordinator Aktivis Milenial Bambang Pria Kusuma dan Presiden Mahasiswa Universitas Jayabaya Ridha Furqon Wahyu Ramdhani.

Baca juga: Refly Harun vs Qodari: Jangan Membela 02 tapi Tidak Berani Deklarasi, Jantan dong Jangan Pengecut

Menurut Qodari, Prabowo mampu membalikan stigma di masyarakat atas keputusannya memilih Gibran sebagai Cawapres.

Banyak pihak yang memprediksi, Gibran akan menjadi beban bagi Prabowo, namun anggapan itu mampu dipatahkan.

“Ternyata Mas Gibran itu betul-betul menjadi aset, bukan lagi liability (beban) bagi Pak Prabowo.

Karena saya kira nggak ada cara lain untuk menjelaskan besarnya dukungan anak muda ini, kecuali dengan keberadaan Gibran di situ,” jelas Qodari.

Kata dia, keberadaan Gibran justru menarik anak-anak muda untuk bergabung memberikan suaranya kepada paslon nomor urut 02 saat Pemilu.

Selain itu, keberadaan Gibran juga memberikan harapan besar kepada anak muda bahwa mereka mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin di skala nasional.

“Jadi ada harapan yang besar bagi anak-anak muda kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk membawa Indonesia lebih maju dan lebih khusus lagi punya perhatian lebih kepada anak-anak muda,” ucap Qodari yang juga menjadi Direktur Eksekutif Indo Barometer ini.

Sementara itu, Koordinator Aktivis Milenial, Bambang Pria Kusuma menambahkan, Prabowo dan Gibran berhasil menggaet anak-anak muda dalam kampanye sebelum Pemilu yang digelar Rabu (14/2/2024).

Para anak muda, kata dia, menaruh harapan besar bagi pasangan ini untuk bisa dilibatkan dalam pembangunan di Indonesia di masa mendatang.

Baca juga: Hasto Sebut PDIP Siap Jadi Oposisi, Jokowi dan Gibran Beri Respons Berbeda

“Harapan anak-anak muda yang 52 persen pemilih itu mayoritas ada di Pak Prabowo dan Mas Gibran," ujarnya.

"Kami juga berharap ke depan, ada komposisi baik itu harapan maupun karya-karya sumber daya manusianya paling banyak adalah anak muda,” imbuh Bambang.

Sedangkan Presiden Mahasiswa Universitas Jayabaya, Ridha Furqon Wahyu Ramdhani menambahkan, anak muda perlu diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin.

Dia menyebut, dalam dunia politik sekalipun anak-anak muda akan tetap berinovasi, berbeda dengan kalangan senior yang cenderung mempertahankan kekuasaannya.

“Bagi saya pribadi, pemuda memang sudah saatnya untuk mengambil kekuasaan karena yang paling mengerti cepatnya perkembangan zaman itu para pemuda.

Dan rata-rata orang yang tua itu ketinggalan zaman,” kata Ridha.

Baca juga: Analisa Pengamat, 2 Alasan PKB akan Gabung Kubu Prabowo-Gibran, Cak Imin: Saya di Jalan Perubahan

Gugatan Almas

Masih ingat Almas Tsaqibbirru mahasiswa yang gugatannya di Mahkamah Konstitusi berhasil meloloskan Gibran Rakabuming Raka berkontestasi di Pilpres 2024?

Kini Almas memperbaiki gugatannya terhadap Gibran di Pengadilan Negeri Solo.

Sebelumnya, Almas memasukkan gugatan tuntutan Rp 10 juta dan ucapan terima kasih dari Gibran.

Kabar teranyar Almas membatal menggugat Gibran Rakabuming Raka sebesar Ro 10 juta dalam kasus wanprestasi.

Dia tidak ingin dinilai mata duitan.

Meski demikian Almas tetap meminta cawapres nomor urut 02 meminta maaf kepada media massa.

Hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Almas, Utomo Kurniawan.

“Hal yang terkait uang kita coret. Yang kita cari di gugatan adalah pengakuan aja," kata Utomo, Senin (19/2/2024).

"Dari pada dinilai haus uang kita coret aja,” tambahnya.

Pihak Almas pun hanya menggugat Gibran agar mengucapkan terimakasih di media massa.

Itu tidak lepas karena atas jasa Almas, Gibran bisa melenggang menjadi calon wakil presiden.

Baca juga: Viral Kisah Anak Ceritakan Ayahnya Rela Tahan Sakit Demi Coblos Prabowo-Gibran, Kini Meninggal Dunia

Melenggangnya Gibran tidak lepas dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan uji materi UU Pemilu tentang batas usia capres-cawapres pada 16 Oktober 2023. Uji materi itu diajukan oleh Almas.

MK menyatakan batas usia capres-cawapres tetap 40 tahun kecuali sudah berpengalaman sebagai pejabat negara atau kepala daerah.

“Dari pertimbangan kami dan prinsipal yang kami coret dalil yang menyangkut mengenai kerugian materiil uang dan uang paskat dan denda per hari Rp 1 juta," ujar Utomo seperti dilansir Tribunsolo..

"Iya kami coret (yang Rp 10 juta). Yang kami minta ke tergugat hanya ucapan terimakasih melalui media massa,” imbuhnya.

Almas Tsaqibbirru, saat menghadiri sidang gugatan wanprestasi di Pengadilan Negeri Kota Solo, Senin (12/2/2024). (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Gibran Sempat Dicibir, Qodari: Dia Bukan Beban, tapi Aset Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved