Pilpres 2024

Hasil Real Count KPU Terbaru, Terjawab Alasan Suara AMIN Hancur di Jawa Timur, Ada Propaganda Jahat?

Hasil real count KPU terbaru, terjawab alasan suara Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar hancur di Jawa Timur, ada propaganda jahat?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunJakarta/Serambinews
Hasil penghitungan suara di TPS Surya Paloh dan Tom Lembong, TPS 008, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, selesai dilakukan, Rabu (14/2/2024). Hasilnya, Anies-Muhaimin justru kalah. 

TRIBUNKALTIM.CO - KPU terus melakukan rekapitulasi suara Pilpres 2024.

Baik secara manual maupun melalui real count KPU.

Sorotan terjadi pada suara pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Jawa Timur.

Pasalnya, pasangan AMIN mendapat suara rendah di Jawa Timur, beda dengan PKB, partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar.

Bahkan, di Jawa Timur, PKB menjadi partai dengan perolehan suara tertinggi dalam penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Rabu (28/2/2024) malam.

Baca juga: Formula E 2024 Tak Digelar, Program Kebanggaan Anies Baswedan Terganjal Tahapan Pemilu

Meski begitu, hal ini tidak mampu mengerek suara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias AMIN.

Berdasarkan data real qount Komisi Pemilihan Umum (KPU), PKB masih memimpin suara di Jawa Timur dengan total 2.659.040.

Hasil tersebut berbanding terbalik dengan perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di provinsi tersebut.

Data penghitungan sementara KPU menampilkan, pasangan calon nomor urut satu tersebut meraih 3.381.684 atau 15,75 persen.

Dengan perolehan suara itu, AMIN berada di posisi buncit.

Sementara, Prabowo-Gibran menempati posisi pertama dengan perolehan 14.256.520 atau 66,38 persen

Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup 3.838.189 atau 17,87 persen

Politisi PKB, Ratna Juwita Sari menyebut, terdapat beberapa faktor penyebab perolehan suara AMIN di Jawa Timur jauh dari perkiraaan.

Salah satunya, menurut dia, adanya gerakan propaganda secara masif terhadap pasangan calon AMIN.

Terlebih, penyebaran propaganda tersebut menyasar kaum Nahdliyin melalui ormas Islam terbesar di Jawa Timur yakni Nahdlatul Ulama.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved