Tribun Kaltim Hari Ini

Kapal Nelayan Karam tak Jauh dari Kampung Malahing Bontang, Tabrak Pondasi Pipa Air Bersih

Satu unit kapal milik warga Bontang tenggelam di perairan tidak jauh dari Kampung Malahing, beberapa waktu lalu. Insiden tersebut terekam video amatir

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Ardiansyah
KAPAL KARAM DI BONTANG - Tangkapan layar, satu buah kapal nelayan karam di sekitar area Kampung Malahing, Bontang beberapa waktu lalu. Terkait ganti rugi, PUPR Bontang mengaku, pemerintah tidak akan lepas tangan, Senin (4/3/2024).  

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Satu unit kapal milik warga Bontang tenggelam di perairan tidak jauh dari Kampung Malahing, beberapa waktu lalu. Insiden tersebut terekam video amatir dan tersebar di media sosial.

Informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co, kapal tersebut karam setelah menghantam bagian pipa air bersih yang ditanam di perairan sekitar wilayah Malahing.

Ardiansyah, pemilik kapal yang ditemui Tribunkaltim.co di Kampung Wisata Bontang Kuala, Senin (4/3/2024) menceritakan saat insiden itu kondisi air surut.

Baca juga: Tak Ada Korban Jiwa, Kapal Karam di Mambes Mahulu Berhasil Diamankan

Saat melintas ia tidak melihat jelas di area tersebut tertancap tiang pondasi pipa air bersih. "Tidak sempat menghindar. Kenanya di bagian tengah kapal," tuturnya.

Akibatnya, ia mengaku rugi puluhan juta lantaran kapal rusak berat dan mesin terendam air laut.

Menindaklanjuti kabar tersebut rombongan Komisi III DPRD Bontang yang diketuai Amir Tosina, berencana meninjau langsung lokasi insiden.

Namun rencana itu batal lantaran perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang, sebagai pihak yang diundang berhalangan hadir. "Kita jadwalkan ulang besok (hari ini)," kata Amir kepada Tribunkaltim.co, Senin (4/3/2024).

Menurutnya, peristiwa ini harus segera ditangani karena berdampak langsung pada masyarakat, terlebih kepada nelayan yang kapalnya tenggelam.

Baca juga: Kapolsek Muara Pahu Bantah Ada Kapal Karam di Perairan Tepian Ulaq Kutai Barat

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air PUPRK Bontang, Edi Suprapto menjelaskan tadi pagi pihaknya punya agenda yang bersamaan dengan jadwal kunjungan para legislator.

"Saya dan teman-teman yang lain tadi ngejar juga tapi keburu pak dewannya sudah balik kanan. Besok insyaAllah kami akan turun mendampingi," tuturnya.

Terkait ganti rugi, Edi mengaku pemerintah tidak akan lepas tangan. "Soal ganti rugi bisa dibicarakan," ungkapnya.

Meski demikian, insiden tersebut menurutnya faktor kelalaian dari nelayan tersebut. Pasalnya di jalur area pipa sudah terpasang papan peringatan larangan melintas, apalagi saat itu kondisi air surut.

Dia menegaskan, pengerjaan pemasangan pipa dari Bontang Kuala menuju Malahing sudah sesuai dengan perencanaan yang ada. "Sudah sesuai perencanaan. Yang terjadi bukan karena pipanya lepas dan mengapung. ini faktor kelalaian saja, saya harap persoalan ini bisa dibicarakan dengan baik," pungkasnya.

Baca juga: Satu Korban Kapal Karam di Teluk Adang Paser Diidentifikasi, Tim DVI Temukan Kecocokan Antemortem

Sebelumnya, masyarakat Tihi-Tihi dan Selangan Kota Bontang dapat menikmati fasilitas air bersih. Seperti diketahui pemerintah telah menyelesaikan proses pemipaan air bersih ini, dari darat menuju dua pemukiman di atas laut itu pada akhir tahun 2023 lalu.

Untuk menjangkau dua lokasi tersebut diperlukan pipa sepanjang kurang lebih 5 kilometer dengan menghabiskan anggaran APBD Rp 6 miliar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang mengatakan pipanisasi untuk di Pemukiman Selangan dibangun dari wilayah Lok Tunggul, Kelurahan Bontang Lestari, dengan bentang pipa sepanjang 1.703 meter.

Kemudian dari Pulau Selangan ke Tihi-tihi sepanjang 2,332 kilometer dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 82 di Tihi-tihi dan 34 di Pulau Selangan. "Alhamdulillah sudah diresmikan langsung Pak Wali Kota Basri hari Minggu lalu," kata Usman kepada Tribunkaltim.co, Selasa (8/1/2024).

Ia menjelaskan sebenarnya rencana pemipaan air bersih tersebut sudah diusulkan dari tahun 2000. Namun, karena berbagai kendala baru bisa direalisasikan akhir tahun lalu.

 

Meski demikian, ia mengatakan hal tersebut perlu disyukuri dan ini membuktikan komitmen pemerintah menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang sempat tertunda dalam bentuk program peningkatan infrastruktur.

Sementara itu, Usman mengungkapkan pemerintah juga telah merencanakan pembangunan infrastruktur tambahan seperti penerangan dan jembatan.

Hal tersebut sesuai dengan harapan masyarakat saat bertemu Wali Kota Basri dua hari lalu. "Usulan masyarakat sudah ditampung pak Wali. Kami upayakan tahun ini dengan anggaran perubahan," pungkasnya. (mrd)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved