Tribun Kaltim Hari Ini

Stok Beras 2 Bulan ke Depan di Tarakan Aman, Bustan Menjamin Harga Turun 2 Minggu Lagi

Penjabat (PJ) Wali Kota Tarakan Bustan bersama rombongan Forkopimda, BI dan Bulog serta unsur lainnya terlibat TPID

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan saat mengunjungi gudang Bulog di Kelurahan Lingkas Ujung Kota Tarakan dan lokasi distributor beras, Senin (4/3/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Penjabat (PJ) Wali Kota Tarakan Bustan bersama rombongan Forkopimda, BI dan Bulog serta unsur lainnya terlibat TPID melaksanakan sidak ke empat titik di Kota Tarakan, Senin (4/3).

Lokasi pertama yang dikunjungi STB Boompanjang. Kemudian berlanjut ke Gudang Bulog di Kelurahan Lingkas Ujung, Lalu titik ketiga mengunjungi Kantor PLN dan Pembangkit PLN.

Serta terakhir ke salah satu distributor beras di wilayah Gunung Belah Kota Tarakan.

Bustan mengatakan, hasil sidak ditemukan masih ada stok SPHP dari Bulog dengan harga jual sesuai HET.

Baca juga: Harga Cabai Lokal di Tarakan Rp 150 Ribu per Kilogram, Disebabkan Stok dari Sulawesi Kosong

"Beras yang umum secara umumnya hasil sidak tadi, masyarakat jangan khawatir. Ketersediaan barang dua bulan ke depan terjaga," ungkap Bustan.

Untuk harga sendiri, juga masih sama yakni harga lama. Bahkan dia menjamin harga beras kembali turun dua minggu lagi. "Tidak signifikan tapi turun.

Harga terpantau variasi, ada premium Rp16 ribu. Kualitasnya sedikit di bawah. Kemudian yang agak tinggi Rp18 ribu. Kembali ke pilihan masyarakat," urai Bustan.

Harga itu didapatkan di beberapa retail modern. Dari sisi stok ia menegaskan aman. Kembali ia menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir.

Stok beras Bulog yang tersedia mencapai 450 ton saat ini.

Bustan mengakui memang ada masalah pada rantai distributor. Dalam hal ini pihaknya akan komunikasikan dengan Pelindo.

"Karena berbicara kewenangan, bukan wewenang Dishub Kota. Tapi saya akan bawa komunikasi ini ke Dishub Provinsi yang membidangi supaya masalah distribusi bisa terselesaikan," ujarnya.

Antisipasi terjadinya aksi penimbunan, pihaknya sudah meminta aparat untuk seger menindak.

"Kami bersama forkopimda dan kapolres dan kajari siap dan dandim juga siap. Kita sinergi, itu arahan Mendagri lakukan komunikasi sinergi forkopimda untuk pengendalian inflasi daerah dan ketersediaan stok," pungkasnya. (andi pausiah)

 

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved